Pov Riki
Sudah dua minggu tidak ada serangan monster tersebut. Yah, itu buat gua jadi agak tenang sih. Seenggaknya, gua bisa nyantai sama pulihin fisik sama psikis gua. Sejak seminggu terakhir, gua mulai ngelatih wujud perubahan gua sama Zara. Agak sulit sih ngendaliin kekuatannya, sampai Zara beliin stun gun tegangan tinggi. Awal gua latihan sih emang susah ngendaliin. Untung Zara jago beladiri, jadi ditambah pake stun gun bisa hentiin gua. Untuk sekarang, gua udah bisa ngendaliin sedikit-sedikit. Karena Zara jago beladiri, jadi gua diajarin juga beladiri. Lumayan ngebantu latihannya lah.
Dari latihan ini gua sama Zara juga tau kalo make kekuatan ini harus punya energi yang prima. Gua harus makan makanan yang berkalori tinggi supaya gak pingsan habis bertarung. Pokoknya selama latihan, gua jadi tau banyak tentang sabuk aneh ini.
Sekarang, gua lagi istirahat latihan sama Zara. Zara kayaknya udah dateng abis beli minuman
Pov Riki off
"Nih, minum." Ucap Zara sambil melempar minuman.
"Wih, makasi Zar." Ucap Riki.
"Gue juga bawain bekel." Ucap Zara sambil memberikan bekal.
Riki pun menerimanya dan membuka bekal tersebut. Isi bekal tersebut ada nasi hangat dengan lauk telur dadar dan ayam goreng ditambah sambal. Bekal tersebut membuat Riki menjadi lapar. Ia berterima kasih kepada Zara kembali. Meski porsi bekalnya cukup untuk dua orang, Riki dapt menghabiskan bekal tersebut. Zara pun hanya tersenyum melihat Riki makan. Ia seperti tidak makan selama seminggu. Mau bagaimana lagi, kekuatannya membutuhkan kalori yang banyak.
"Napa lu senyum-senyum ? Terpesona sama kegantengan gua ?" Goda Riki.
"Ganteng apaan. Lu tuh makan kayak gak makan seminggu." Balas Zara dengan ejekan.
"Namanya juga butuh banyak energi. Kalo pingsan, emang mau lu bopong gua kerumah gua." Ucap Riki.
Setelah itu mereka pun pulang. Riki mengantar Zara terlebih dahulu. Setelah mengantar Zara, ia beristirahat diruang tengahnya sambil menonton TV. Saat menonton acara TV, tiba-tiba muncul breaking news dilayar. Breaking news tersebut menyampaikan informasi bahwa kepolisian kota Nozama menetapkan 2 makhluk yang menjadi buronan. Salah satunya ialah Riki. Mendengar informasi tersebut, ia menjadi waspada untuk muncul didepan umum. Lalu ia mematikan TV dan membersihkan diri lalu beristirahat.
Keesokan Hari, Kantin Kampus.
Riki dan Zara sedang berada di kantin kampus. Terlihat mereka sedang mengobrol.
"Lu udah liat berita belum ?" Tanya Riki.
"Udah, keren lu jadi terkenal." Puji Zara.
"Eh gila, gua jadi buronan. Kagak ada keren-kerennya." Sanggah Riki.
"Kan wujud aneh lu yang jadi buronan. Lu nya kan kagak." Balas Zara.
"Ya cuma kan, kalo lagi latihan ada yang ngeliat kan jadi repot." Keluh Kesahnya Riki.
"Ah elah, kita latihan ditempat jauh dari penduduk. Santai aja." Balas Zara santai.
"Ye dibilangin." Ucap Riki sedikit kesal.
Gedung kosong.
Jean sedang berjalan di lorong bawah tanah. Ia pergi ketempat kurungan kelinci percobaan. Lalu, ia menemui orang yang dilawan Riki.
"Seharusnya kau sudah kuhabisi, tapi berkat kau juga kami mendapat data yang berharga." Ucap Jean.
Saat mereka mengobrol, muncul orang berpakaian serba hitam. Lalu ia menghampiri Jean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamen Rider Amazon
Fanfiction[Hiatus Sementara] Disclaimer Kamen Rider belong to Toei. Beberapa desain karakter sendiri. Template character by https://www.deviantart.com/taiko554 Alternative Universe, Kamen Rider Amazons bersetting di Indonesia dan tidak bertema dewasa seperti...