Hari ini Adelita pergi bersama dengan Arga untuk tinggal dirumah Arga. sementara Itu dirumah hanya tersisa 3 orang.
Tiba-tiba didepan gerbang rumah Lily sesosok anak kecil menangis tak henti-henti, hingga matanya memerah, dan mengeluarkan darah. Lily yang melihat gadis kecil itu langsung saja menghampirinya.
"Hey? Kamu kenapa?"
"Apakah kamu bisa melihatku?"
"Iyaa..."
Seketika sang gadis itu terkejut dan menghilang dibawa oleh kabut hitam yang baru saja menghampiri mereka.Sebuah kalung berbentuk seperti bintang berada ditempat dimana gadis tadi berada. Lily tahu bahwasanya gadis itu ingin memberikan ceritanya tapi mungkin ia canggung kemudian Lily mengambil kalung tersebut dan memakainya.
Seketika Lily berada ditempat yang ia tidak kenali. Tempatnya begitu sunyi, hening dan tidak ada suara. Lily melihat sebuah ruangan yang penuh dengan anak-anak kecil_ lebih tepatnya ini penyekapan.
Lily melihat seorang anak laki-laki ditarik kakinya dan dimasukkan kedalam sebuah karung oleh seorang pria bertopeng hitam.Setelah beberapa saat karung yang berisikan anak laki-laki itu berlumuran darah. Anak itu ternyata sudah dipotong-potong bagian tubuhnya bahkan semuanya terlihat begitu mengerikan.
Semua anak-anak itu ternyata adalah anak-anak yang telah dijual oleh orang tua nya karena dipandang merepotkan dikarenakan mereka tidak seperti layaknya orang biasa tapi mereka membutuhkan kebutuhan khusus. Organ tubuh mereka dijual dengan harga yang sangat tinggi.
Lily melihat kearah pojok kanan. Yah betul sekali gadis kecil itu berada disana, gadis kecil itu berusia 12 tahun. Matanya coklat, dia adalah gadis Belanda yang begitu manis. Dia berbeda dengan yang lain dia tidak luar biasa seperti mereka, dia dijual oleh orang pribumi yang dikarenakan orang pribumi beranggapan bahwa dia itu jahat Walaupun sebenarnya dia sangatlah baik.
Seorang pria bertubuh kekar membawa gadis itu keluar dari penyekapan gadis itu dilecehkan oleh seorang pria dewasa. Seketika ia dibunuh dengan cara dipotong-potong.
Lily yang melihat jelas keadaan disitu langsung saja terkejut. Semuanya begitu sangat mengerikan Lily mengerti ia harus bisa membantu gadis itu, tapi ia tidak tahu apa yang harus ia perbuat.
Dan seketika Lily kembali berada didepan gerbang. Dan gadis itu kini berada dihadapannya lagi.
"Terimakasih banyak kamu telah mendengarkan ceritaku. Aku hanya ingin pulang kepada dia(tuhan) disini suasana nya gelap aku takut."
"Iya, aku akan mendoakanmu"
Seketika perlahan-lahan gadis kecil itu memudar, dia telah pulang kepada tuhan. Lily tersenyum sambil melambaikan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lily kamiii.
Teen FictionKehidupanku normal tidak ada yang berbeda hingga leukimia menimpaku. Dan kejadian janggal yang datang kepadaku sekarang aku bisa melihat kalian dalam bentuk yang berbeda-beda. Sang mayat setengah tua serta gadis dijalan itu merekalah yang baru aku l...