Sesuatu yg membuat semua orang khawatir.
Dea yg terbaring di atas meja tidak bangun bangun. 15 menit kemudian bunyi bel bertanda masuk tetapi Dea masih dalam keadaan diam terbaring.
Di dalam kelas sudah ada beberapa siswa karna ulagan semester 1 semua siswa siswi bercampur menjadi 3 kelas.
Mereka semua tidak sadar apa yg terjadi pada Dea. Tapi nggak lama lima menit kemudian datang Aulia yg melihat Dea terbaring di atas meja dengan menutupkan mukanya dengan buku dan tangan kiri terlintang untuk menyandarkan kepalanya.
"Deaaaaa banguuunn" Ucap Aulia.
Aulia membangunkan Dea dengan cara mengoyang goyangkan tubuh Dea tapi Dea tetap tidak bangun malah semakin tertidur lelap.
Aulia yg merasa takut akbirnya mencoba mengoyang goyangkan tubuh Dea lagi tapi nihil Dea tetep tidak bangun dan Aulia mengambil buku yg menutup muka Dea.
Aulia melihat mata Dea tertutup rapat dan Aulia menempelkan tangannya ke hidung Dea dan alhamdulillah masih bernapas hanya saja keningnya panasTeman teman yg lain melihat apa yg terjadi dan mengurumuni Dea.
Dan mencoba menbangunkan Dea."Deeeaaaa banguuun" ucap Halimah.
"Dea kenapa dari tadi diam tanpa berkutik Aulia" langjut Anggi.
" Nggak tau dari tadi Dea juga diam" jawab Aulia.
Mereka semua mencoba mengoyang goyangkan tubuh Dea nihil masih tetap sepeeti semula.
Pada akhirnya anak laki laki juga menghampiri mereka yg mengurumuni Dea.
"Dea kenapa" tanya Rizky.
"Nggak tau dari tadi Dea cuma diam nggak gerak sama sekali" jawab Aulia.
"Dari tadi mata Dea tertutup rapat, apa yg terjadi" ucap Peri.
"Ini nggak bisa ayo kita bopong Dea bawa ke UKS" teriak Rizky.
Pada akhirnya mereka membopong Dea beramai ramai.
Sampai di UKS guru terkejut melihat Dea yg dibopong oleh teman temannya.
"Dea kenapa'' tanya pak Saipul Kepsek
"Kenapa Dea di bopong" tanya bu Sakinah.
"Apakah Dea sakit" tanya pak Bambang.
"Tadi di liat Dea nggak kenapa napa, kan tadi dia masuk ke kelas 9 dengan isma" ucap bu Ana.
"Iya bu tadi Dea dengan saya di kelas 9 tapi di saat Dea bermain gitar ada kakak kelas datang dan mengejek Dea akhirnya Dea nggak mengubris dan pergi ke perpus setelah itu pergi ke kelasnya, dan dari pagi Dea nggak ada makan dan obat khususnya juga habis, rencananya Dea mau ke kantin tetapi masih tutup jadi Dea menahan rasa laparnya setelah itu Dea pergi ke kelasnya" jelas isma.
"Astagfirullah apa maag Dea kambuh" langjut bu Ana.
" Atau nyeri kepalanya datang lagi" ucap bu Sakinah.
"Nggak tau bu tadi Dea terbaring lemas dengan menutup mukanya dengan buku dan di lihat lihat matanya tertutup rapat tanpa ada sama sekali untuk terbuka bu, saat tubuhnya di goyang goyangkan tetap Dea tidak mengubrisnya" jelas Rizky.
"Ini tidak bisa kalau tidak di langjuti, kita harus menelpon pihak puskesmas datang ke sekolah dan Ana tolong kamu ambil no telpon ortu Dea di buku catatan no ortu perkelas dan firdin tolong kamu panggilkan pihak puskesmas datang ke sekolah karna kita tidak ada no pihak puskesmas" putus pak Saipul.
"Ayo gerak cepat" sergah pak Saiful lagi.
Mereka membereskan semua tugas.
Dan siswa siswi lainnya (Ayu f, Anggi, Aulia, Ariska, Halimah, Hilda, Nelly, Isma, Reggi, Dewi, Ayu L, Melly, Rizky, Peri, Asyraful, Hidayatullah, Avi) semuanya berada di UKS mengerumuni Dea.
30 menit Dea masih tidak sadarkan diri dan ulangan tidak di langjuti melainkan di tunda menjadi besok.
"Dea banguuuun" ucap Aulia dengan isakan tangisan membangunkan Dea.
Spontan anak cewe menangis melihat Dea yg tidak sadarkan diri.
Anak lelaki termasuk Rizky dkk berdoa akan kesehatan Dea.
Di benak mereka masing masing ingin Dea segera cepet bangun.Arif dkk yg sering membully Dea juga merasa takut atas kesehatan Dea.
Bidan sudah datang dan keluarga Dea belum datang karna masih di perjalanan di pontianak menuju sekolah.
Semua orang cemas atas apa yg terjadi kepada Dea.
Pagi Dea masih bisa bermain gitar tapi setelah itu dia tertidur pulas. Ntah pa yg akan terjadi.Apa yg terjadi. Itu yg ada tanda tanya pada semua orang.
Setelah di periksa. Bidan mengatakan.
"Maaf bu pak dan semuanya. Pasien tidak bangun itu di karenakan saraf otak nya ada yg...
Perkataan Bidan peni tergantung
Mereka semua terkejut karna apa yg mereka tunggu pernyataannya di gantung.
"Pasien harus di bawa ke rumah sakit besar di SUDARSO di karenakan saraf otaknya terputus di bagian pusat menuju hidung & maagnya kronis juga trombositnya bermasalah dan hidungnya berdarah dengan keping kepingan beku dan ini harus di tangani dengan rumah sakit besar dan ada satu lagi yg harus kalian tau secara fakta ada gumpalan darah yg menghalangi aliran darah ke jantung yg artinya pasien ada masalah dengan jantungnya yg membuatnya terkadang sesak bernapas" ucap bidan Peni lantang.
"Tapi mengapa dari 30 menit yg lalu peasien tidak sadarkan diri" tanya pak prahmi suaminya bu Ana.
"Kalau itu saya tidak tau, yg saya tau kondisi pasien sekarang lemas dan tubuhnya panas tinggi, denyut nadinya juga masih berfungsi" langjut bidan Peni.
"Oke kita tunggu keluarganya datang" ucap pak kepsek.
Mereka yg masih menemani Dea di dalam kelas dan mengurus atas keadaan Dea.
Di satu sisi ada seorang lelaki yg menangis dan meratapi Dea yg terbaring lemas dan dia adalah Rizky Mahendra.
Dia tidak menyangka orang yg selalu membuatnya senang ketika melihat dia tersenyum sekarang sedang terbaring lemas di kasur. Sejujurnya dia sudah tau apa yg Dea rasakan atas perasaannya karna buku dairy Dealah yg di bacanya yg membuka semua kedok perasaan Dea terhadapnya. Tapi sekarang sudah berubah drastis.
Di benaknya berteriak " ayo bangun De banguuuun banguuuuuuun banguuuuuunnnnn"
Tanpa di sadari keluar setetes air mata dari pipinya.
Peri yg nelihat itu menepuk bahu Rizky dan bertanya.
"Kenapa Ky" tanya Peri.
"Gapape" jawab Rizky.
"Jangan bohong dengan diri sendiri, setetes air mata keluar itu adalah bukti " ucap Peri.
Peri sebenarnya tau apa yg Rizky rasakan dan ia pun berusaha menenangkan Rizky dengan mengusap usap bahunya.
😭😭😭😭
Itulah emot yg ada pada semua siswa
Tidak ada yg tau di saat semua pada keluar hanya ada dua orang di dalam ruangan UKS Rizky dan Peri.
Rizky mengenggam tangan Dea yg di seluruh tubuh Dea ada berbagai banyak alat yg menempel di tubuhnya.
Tanpa di sadari jatuh setetes air mata dari orang yg mengenggam di telapak tangan Dea.
Di dalam benak Rizky berdoa.
20 menit kemudian datang seluruh keluarga Dea.
Ceritanya bersambung.... Jangan lupa komen......

KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Dari Sebuah Cerita
Short StoryMasa yang merubah waktu yang lalu menjadi kedetikan kebahagian maupun kesedihan.