Author POV
Aku memaksanya masuk kedalam mobilku, menginjak pedal gas dan pergi dari tempat itu.
"Kau bekerja disana...?"
TWO GROUP
*
*
Hoseok terdiam, dirinya mematung diatas kursi mobil milik jungkook. Hoseok tak menyangka bahwa dirinya akan diselamatkan oleh namja yang sangat dia benci itu.
Mata jungkook sekali kali melihat ke arah hoseok, tapi yang dia lihat hanya muka yang tertunduk. Tentu dirinya tak bisa marah, jungkook tau diri, dirinya tak punya hak apapun hingga dirinya bisa marah pada hoseok.
Jungkook amat sangat mengerti mengapa hoseok tak menjawabnya, tapi yang ingin dia tau adalah jawaban yang hoseok berikan padanya secara langsung bukan apa yang jungkook pikirkan.
"Aku bertanya Jung Hoseok" ucap jungkook yang masih sibuk menyetir.
Hoseok terlihat sedikit membuka mulutnya, tapi suaranya amat kecil. Tentu saja jungkook tak mendengar apa yang dikatakan oleh hoseok dengan jelas.
"Bisakah kau besarkan suaramu?" ucap jungkook lagi.
"....terpaksa...." ucap hoseok kecil.
'Terpaksa? Lalu untuk apa dia menerimanya kalau terpaksa?!' batin jungkook kesal.
"Sebegitu susahnyakah kau mencari pekerjaan?" ucap jungkook menatap hoseok.
Hoseok masih saja menundukkan mukanya, jari lentiknya itu dimainkannya dengan cepat.
"...eommaku..." ucap hoseok kecil.
"Ini semua karna eommamu?" tanya jungkook.
Tentu saja sedari tadi jungkook sudah menghentikan mobilnya dipinggir jalan, jungkook ingin memastikan sepasti pastinya mengapa hoseok bekerja disana.
Sudah sedari tadi mata jungkook terlihat amat lekat menatap hoseok. Maniknya tak bisa menipu, maniknya terlihat amat sangat khawatir pada hoseok.
Hoseok yang mendengar pertanyaan jungkook hanya menganggukkan kepalanya pelan.
"Jangan lagi kesana..." ucap jungkook diakhiri dengan pinjakan gas mobil yang cukup cepat.
Mobil jungkook melaju dengan cepat, tatapan jungkook pun terlihat sangat serius dan fokus. Entah mengapa jungkook tiba tiba menginjak pedal gas mobilnya dengan cepat.
***
Jalan yang dituju jungkook tak dapat dimengerti hoseok, hoseok hanya bisa menunggu hingga mobil itu berhenti disuatu tempat.
'Cit...' suara mobil direm
Yap mobil itu berhenti tepat saat hoseok menyuruhnya untuk berhenti. Hoseok melihat sekeliling, mencari nama tempat yang dapat menghentikan laju mobil jungkook.
'Hotel?' batin hoseok terkejut.
Bagaimana tidak kaget, jungkook menghentikan mobilnya tepat didepan sebuah hotel mewah bintang 5 dengan banyaknya pasang mata yang melihat ke arah mobil jungkook.
"Jeon, kau----"
Jungkook membuka pintu mobilnya, menghampiri hoseok dan menariknya keluar. Hoseok tak dapat berbuat apa apa, seperti kejadian 5 hari yang lalu, saat jungkook menariknya untuk datang ke kantor itu dan melakukan hal yang sangat membuat hoseok benci padanya.
Tangannya masih setia memegang tangan lembut hoseok, tapi genggamannya kali ini berbeda, rasa lembut dan hangat membuat hoseok lemah.
'Kau tau jeon jungkook, 5 hari yang lalu kau menarik tanganku lebih kasar dari ini, dan genggamanmu yang seperti ini membuatku lemah' batin hoseok, entah apa yang merasukinya, tapi hatinya tak bisa berbohong, rasa hangat itu selalu ingin hoseok dapatkan.
"Siapkan kamar untuk saya" pinta jungkook pada seorang staff yeoja disana.
"Baik tuan jeon" ucap yeoja itu membungkuk lalu mengantarkan jungkook dan hoseok ke sebuah kamar.
"Hey jeon, aku ingin pulang" ucap hoseok mencoba melepas genggaman jungkook, tapi tentu saja itu nihil.
"Ikuti aku saja" ucapnya tanpa menoleh ke arah hoseok.
"Ikuti aku saja?" ucap hoseok berhenti melangkah. Tentu membuat seorang jeon jungkook menoleh ke arahnya.
"Karna kata katamu itu aku jadi lemah jeon, aku salah menangkap arti dari kata katamu itu!" ucap hoseok membentak jungkook
Muka jungkook terlihat datar, tak dapat dibaca, batin hoseok.
"Sudahlah aku akan pulang, jangan temui aku lagi!" ucap hoseok dengan nada bicara yang meninggi.
Entah apa yang dipikirkan staff yeoja yang mendengar keributan antara hoseok dan jungkook, dia hanya diam melihat pertengkaran antara 2 namja disebuah hotel bintang lima.
Tangan jungkook meraih hoseok dengan cepat, menariknya ke sebuah kamar dan menutup pintu itu dengan kencang. Entah apa yang akan terjadi dengan hoseok esoknya.
- disebuah ruangan -
"Bagaimana tuan kim? Kau setuju dengan penawaran yang saya buat?" tanya namja paruh baya yang sedang duduk didepan taehyung saat ini.
"Ya, saya akan pikirkan kerja sama apa yang bagus untuk kita, kalau begitu selamat malam" ucap taehyung diakhiri bungkukkan badannya ke arah namja paruh baya itu.
"Baiklah, terima kasih tuan kim" ucapnya ikut membungkuk.
Namja paruh baya itu pergi meninggalkan taehyung diruangannya. Taehyung tampak kurang sehat, matanya telihat lesu tak seperti biasanya, bahkan setelah namja itu pergi taehyung langsung menjatuhkan tubuhnya ke kursi empuknya.
'Apa dia baik baik saja? Kenapa dia lemah begitu? Siapa yang dia tangisi? Dan kenapa hatiku nyeri sekali setelah melihatnya begitu? Argh aku benci dia' batin taehyung penuh tanya, taehyung mengusap rambutnya dengan kasar. Tampak sekali dia sedang frustasi.
"Lebih baik aku pulang dan menenangkan pikiranku sekarang" ucap taehyung mengambil tas kerjanya dan pergi dari ruangan itu dengan berantakkan.
Tbc
Akhirnya bisa up, srry baru bisa up karna kerjaanku bukan hanya di wp aku punya dunia real :)
Semoga kalian suka
Lanjut?
Penulis :
nindy_blood ikuti cerita kk ini juga ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO GROUP [VHOPEXJUNGHOPE] [Slwp]
Fanfictionuntuk hiburan semata, tidak untuk anak dibawah umur