Tanya.
Apakah rindu harus selalu dibalas?
Kamu bilang iya, sedang aku tengah merindu seseorang.
Tapi tak mampu si rasa untuk meluap.Apakah rindu harus selalu dibalas?
Kamu bilang tentu, sedang aku terengah menangisi sosok yang semu.
Sebab tak bisa wujud ini menyentuh imajinya.Apakah rindu harus selalu dibalas?
Kamu balas bertanya, kenapa aku mempertanyakan itu.
Aku jawab, sebab aku tak paham konsep merindu.Ego melebur dalam fisik dan akal, terobsesi pada objek.
Kian lama kian membengkak, bagai awan yang terbentuk akibat panas meluap air.Akal melebur dalam kebodohan, tercengang dalam satu frasa.
Kian lama pecah dalam aliran darah, mendarah daging bagai DNA.Iya, rindu bagiku adalah hal yang tabu. Tak mampu aku memahami alasan rindu itu terbentuk.
Sebab, aku yang merindu diri sendiri tak mampu menuntaskannya dengan menjadi diri sendiri.
Rindu memang hanya becandaan alam semesta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat-Surat Cinta
PoetryUntuk diriku. Untuk kamu. Dan untuk kita. Kamu yang menjadi temanku, sahabatku, saudaraku, dan bahkan.... Kamu yang masih berhasil menetap dalam pikiranku, memupuk rasa tanpa akhir yang jelas.