Oleh Felicia (Viverrynpn)
--------------------------------------------------
Jurnal.
Rosalia. Namaku Rosalia, lebih tepatnya Anelist Angelika Rosalia. Terlalu barat ya? Aku yakin kalian akan kaget jika melihat diriku.
Aku blasteran Jerman dan Ibuku meninggal saat umurku sudah berusia 6 tahun. Klasik bukan? Haha, aku tahu. Ini juga kisah yang tak kalah klasiknya dengan cerita-cerita lainnya.
Umm, aku apa ya? Aku manusia, itu jelas. Berjenis kelamin betina? Haha, maksudku perempuan. Hmm, senang menulis jurnal, juga ..., ah iya, memandang aktivitas orang-orang dari jendela apartemen.
Ayahku orang berada, tapi aku tidak pernah melihat wajahnya setelah kematian Ibuku. Semua kebutuhanku ditransfer setiap sebulan sekali olehnya. Bi Astri yang selama ini mengurusku.
Aku hanya gadis introver seperti gadis kebanyakan. Tunggu sebentar, memangnya boleh ada perkenalan di awal halaman? Aku kan baru membeli buku jurnal yang baru, karena yang lama sudah penuh. Tapi apa itu artinya aku harus mencantumkan perkenalan di awal? Aku rasa tidak boleh, aku harus kembali mengulangnya dari awal agar tidak terkesan spoiler isi jurnal dari awal halaman.
Oke lanjut. Masalah selera humor, aku yang paling payah di antara mereka yang paling parah. Sungguh, aku bahkan pernah menangis saat Bi Astri malah tertawa canggung mendengar lawakanku.
Aku tidak memiliki teman, lebih tepatnya aku tidak boleh masuk sekolah oleh ayahku, entah karena apa. Aku hanya duduk manis di rumah, menunggu guru privatku datang.
Bolehkah aku bercerita pengalaman pribadi? Sepertinya aku lupa menceritakannya di buku jurnal sebelumnya karena harus melewati masa terapi.
Guru privatku, pak Adi namanya. Pernah mencoba untuk melakukan hal itu padaku. Ah, kalian pasti tahu apa maksudku. Dia mencoba melakukan sex padaku, di saat umurku genap 16 tahun.
Aku tidak mengerti apa-apa sungguh, bodoh dan polos ada dalam satu garis yang sama. Dan itu aku. Karena minimnya akses dunia luar dan pemahaman-pemahaman lainnya, aku hanya menganggap apa yang guruku lakukan sebagai pelajaran. Bodoh bukan? Iya aku tahu. Untung Bi Astri masuk ke kamarku sebelum daerah v-ku dijarah oleh pria tidak berpendidikan itu.
Maaf jika bahasaku vulgar, aku hanya menulis apa yang aku ingat agar aku tidak melakukan kesalahan yang sama nantinya. Ya ..., Bi Astri memang menyelamatkanku, tapi entah bagaimana dan apa yang terjadi setelahnya aku tidak tahu.
Walau aku masih virgin, tapi tidak mungkinkan dia tidak mencicipi bagian tubuhku yang lain? Aku saja tidak ingat. Saat aku diterapi saja, aku selalu ditanya 'apa yang dilakukan padamu?' atau 'apa kau mengingat sesuatu setelah itu?'
Aku hanya menjawab seadanya. Dan juga setiap kali aku bertanya pada Bi Astri, ke mana hilangnya pak Adi, dia selalu diam, kemudian menjawab kalau pak Adi beradu di dalam penjara, dengan nada canggung tentunya. Padahal beliau mengenalku lebih dari 14 tahun.
Aku rasa ada sesuatu yang salah dengan ingatanku. Aku tidak pernah mengingat jelas sesuatu yang pernah beberapa orang tanyakan. Seperti yang di atas dan 'apa kau ingat kenapa atau apa yang membuat ibumu meninggal?'
Jujur, aku tidak ingat. Aku bukan amnesia, karena ketika aku berusaha mengingatnya, aku bukan mengalami pusing atau sakit kepala. Melainkan ingatan kosong nan gelap. Seperti aku terapung tidak jelas jika terus memaksa untuk mengingatnya. Hh, lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Rose: Not Easy to Get [ASC 1st Event]
Short StoryBuku ini berisi kumpulan cerpen dari peserta event pertama Amor Scribo Club dengan tema "Red Rose: Not Easy to Get". Karya ini asli penulis dan tidak melalui pengeditan. Jadi, bijaklah dalam memberi penilaian. Note: setiap vote dan komentar pada cer...