Sial(2)

61 24 8
                                    

'Duh Tuh anak mana sih'

batin pria tampan yang tak lain Wawan Pratama, kakak Winda.

Sementara itu, Rara dan ninda yang berada tak jauh dari wawan sibuk menenangkan Shella.

"Duh shell udah deehh gak puas kamu ngasih pelajaran buat dia?? Jangan dipikirin laagii mana mungkin juga fariz lebih milih dia!!! Kan ra'?"
Jelas ninda panjang lebar.

"Betuull tuh, Udaahan marah nyaa kita kan mau kesalon gimana mau nyampe kalo kamu sibuk Ngajar tu curut"
Lanjut Rara.

"Kalian tuh gak ngertiii perasaan akuuuuuuuhhh HANCUR TAUUU!!! EEEE-EEE-EE"

"Yah yah yahhh udah dong Shell jangan nangis di tempat umum kek gini.. maluu aah"

"Girls, Btw ada cowok ganteng di samping kitaaa" bisik ninda.

"MANA?" Shella dan Rara bersamaan.

"Waah ya ampunn aku mauuu"
Rara sibuk menatap wajah tampan wawan

"Lumayan juga tuh Nin, tanyain namanya gih nin"
Mata Shella berbinar seketika.

"Nin"

"Ehh Ninda manaa???"
Tanya Shella pada Rara setelah menyadari ketidakhadiran Ninda disampingnya.

"HAH NINDAAA???!!!"
Kompak Shella dan Rara

"Eh, kenapa ?"
Tanya ninda sok manis disusul mimik bingung wawan.

"E..ee enggak kok Em Ha..haaii kak ganteng hheehe"
gugup Rara.

"Em Hai..ini teman mu Ninda?"
Tanya Wawan dengan senyuman manisnya.

"Iyaa kak wan.. Ini shella(menunjuk shella) ini Rara(menunjuk Rara) dann Shella rara kakak ganteng ini namanya Wawan.. kita baru aja kenalan hhehe kita semua cantik kaann kak?? Hhehhehe"
Ninda tak sadarkan diri akan kePDan nya.

'Idih jijik' Batin Shella memalingkan pandangan.

"Iyaa kalian Cantik"
Gombal Wawan sukses membuat tiga cewek cantik ini Lemas tak berdaya.

"Dari sononya"
Gumam Shella sok cantik

"Yaudah kak ngapain disini? Ada yang bisa kami bantu??"
Tanya Rara

"Ohiya gini dek Kakak lagi Nungguin adek kakak.. hari ini hari pertama dia masuk Sekolah. Dia siswi pindahan dari makassar namanya Winda kalian tau dia ada dimana?"
Tanya Wawan yang membuat ketiga cewek ini Shokk seketika.

"WHATT????"
Kompak Shella Rara Ninda.

"Loh kenapa dek?"
Bingung wawan

"Gak! kita gak kenal..!! YUK kita ke salon ajaah" Ketus Shella menarik tangan kedua sahabatnya.

"Loh lohh Shell nanti dong"
keluh Rara

"Iyya jarang jarang loh kitaa direspon kek gini ama cogan"
lanjut Ninda

"Aaahhh udaah marii! Gak usah berurusan apapun yang bersangkutan dengan si Curut!!!" Emosi Shella.

Sementara wawan.
"Murid sekolah ini kok pada Aneh yh? Mana si winda gak nelpon balik!"
Kesal Wawan.

"Coba gua miskol lagi"

''..,..,.., Tekan Satu untuk panggilan diteruskan dengan biaya dibebankan kepada penerima panggilan karena sisa pulsa anda saat ini tidak cukup untuk melakukan panggilan ini...,tut,tut,tut!''

"Huh Sial.. mana sekolah udah mulai sepi lagi.. males juga gua harus masuk"
keluh Wawan duduk kasar di dalam mobilnya. Ya, dia memilih untuk menunggu winda dimobilnya daripada harus bertanya dengan orang-orang Aneh pikirnya.

~one hour later~

'TUK TUK TUK Kaaakkk bukaa woy!!'
'TUK TUK TUKKKK..TUKTUK kkaakkk!!!"

''Eeh gua ketiduran!, eh dekk ngapain diluar ajaa..? masuk sinii"
wawan akhirnya terbangun

"Buka Kunciinyaa!"
Bentak Winda

Wawan dengan cepat membuka pintu mobilnya.

"Yaudah masuk gih, udahan tuh melotot mulu"

Winda pun masuk ke dalam mobil dan mereka pun pulang. Namun, dalam perjalanan....

"Cemberut mulu dek"
wawan memulai mencairkan suasana.

"...."

"Dek"

"...."

"Okeee maafin kakak"

"...."

"Tadi sempet kok nanyain adek ama temen-temen tapi kayaknya gak ada yang tau. yah wajar juga kan? Hari pertama masuk sekolah baru" wawan berusaha membujuk Winda.

"...."

"Tadi kakak miskol kok tapi adeknya gak nelpon balik"

"...."

"Pulsa kakak habis dek tadi nelpon Calon ipar ke 4 adek"

"...."

"Ya Ampun masih marah?"
Wawan mulai emosi

"...."

Winda Merasa sangat kesal sehingga tidak mempedulikan Penjelasan kakaknya dan hanya menatap ke luar jendela mobil.

"Hei"

"...."

"Apaan sih gitu aja maraaahh!! Hargai dikit Kakakmu ini!! Dari tadi nungguin Adek!! Lagian kenapa sih lambat banget keluarnya?? Tadi keliatannya udah sepi sekolahnya adek belum aja keluar! Udah ditungguin sampe ketiduran balasannya gini doang! Di diemin!"
Emosi Wawan.

"...."

"Capek gua"

"...."

"Em"
wawan melirik winda

"Ehh Adek nangis??"
Wawan terkejut melihat winda meneteskan air matanya.

The Heart Wants To MoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang