Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dulu ya 🌟
Wahai para pembaca yang budiman~
~🖤🖤🖤🖤🖤~
-BAB. 16-
Aku menghela nafas kesal saat melihat pak Firman mengusap telapak tangan kanan ku dengan tisu basah milik nya.
Telapak tangan yang selama satu hari ini aku jaga agar tidak bersentuhan dengan air, tapi malah bersentuhan dengan tisu basah milik pak Firman.
Menyebalkan!
"Bapak mah! Kan saya bilang nggak usah di bersihin." Rajuk ku saat pak Firman sudah membuang tisu basahnya.
"Kamu itu jorok ya ternyata. Sudah tahu tangan kamu kotor, tapi tidak mau di bersihkan."
"Ih bukannya jorok. Bapak nggak tau aja, telapak tangan saya ini tu-"
"Berharga karena habis berjabat tangan dengan Mr. Wang, begitu?" Tanya pak Firman memotong perkataan ku. Aku menganggukan kepala pelan, membenarkan apa yang di katakannya.
"Kamu kan tidak tahu Mr. Wang itu habis memegang apa sebelum berjabat tangan dengan kamu. Siapa tahu saja dia habis memegang kotoran kucing?"
Aku memutar bola mata malas.
"Ya nggak mungkin lah pak. Dylan itu paling menjaga kebersihan! Buktinya tadi pas sehabis berjabat tangan, telapak tangan saya wangi parfum dia pak." Elak ku bersikeras membela Dylan.Enak saja! Memang pak Firman kira Dylan tidak suka menjaga kebersihan apa?!
"Kamu ini, di kasih tahu malah melawan. Sudah cepat habiskan makan malam kamu."
Dengan malas aku mengambil sendok dan garpu yang baru, menyuapkan sedikit demi sedikit hidangan di hadapanku.
Aku dapat melihat pak Firman dari sudut mataku sedang tersenyum kecil, lalu melanjutkan sesi makan malamnya.
Ya, saat ini kami sedang makan malam di jamuan milik Mrs. Chatlyn.
Malam ini aku berbalutkan dress hitam selutut dengan lengan panjang berbentuk terompet pilihan pak Firman saat di butik tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scelta D'amore [END]
RomanceTerjebak friendzone selama sembilan tahun pada sahabat sendiri membuat seorang Deskaria merasakan perasaan gundah gulana yang tidak terbendung. Tidak bisa mengungkapkan perasaannya sebelum wish list yang dia dan ketiga sahabatnya buat dapat terwujud...