3. Sahabat jadi CINTA 💕

12 1 0
                                    

💖💖

   jika rasa Cinta itu mudah dihilangkan
Mungkin saat ini, aku ingin sekali menghilangkannya.

💖💖

.........

       Kejadian yang memalukan dan memilukan pada saat raisa dan genk-genknya membullyku, ternyata terdapat hikmah yang dapat aku ambil. Seperti Allah mengirimkan pertolongannya melalui seorang laki-laki bernama fakhri yang begitu shalih dan menghargai seorang wanita. Sejak kejadian itulah, aku dan fakhri berteman akrab. Yaa bisa di bilang sahabat layaknya aku dan fira, tapi tentu saja aku tahu batasan berteman dengan seorang laki-laki. Di sekolah, aku sudah tidak takut lagi dibully oleh teman-teman karena ada fakhri yang selalu melindungiku dimanapun dan kapanpun. Aku, fakhri, dan fira adalah best friend forever. Is the best lah pokoknya.
   
   "Fakhri...ke kantin yuk?." Teriakku

"Maaf nai, aku sibuk. kamu ajak fira aja."

"Hmmm okelah kalau gitu.

***

"Fira...fira..." teriakku

"Kenapa naira?"

"Kantin yuk?"

"Maaf nai, udah kenyang...hehe..."

"Hmm yaudahlah gak apa-apa."

   Aku merasakan hal yang aneh pada mereka. Apa yang terjadi? Tidak biasanya mereka seperti ini. Apakah aku melakukan kesalahan pada mereka?

"Happy birthday naira."

"Ini kejutan."

"Fakhri, fira." aku menangis mendapati kejutan dari mereka yang membuatku begitu terharu dan tak dapat kuungkapkan lewat kata-kata betapa bahagianya aku saat ini.

"Barakallah fi umrik naira..." ucap fakhri

Entah apa yang aku rasakan saat ini, kenapa jantungku berdegup kencang saat fakhri mengucapkan selamat untukku serta tanpa sengaja, aku dan fakhri saling menatap. Astaghfirullah, ada apa denganku? Maafkan aku ya Allah.
aku pun mengalihkan tatapan itu darinya.

"Happy birthday naira."

ujar fira sambil tersenyum padaku.

"Terimakasih ya fakhri, fira. Kalian memang sahabat terbaikku. Aku menyayangi kalian."

"Tidak usah khawatir naira, aku akan selalu ada untukmu. Kau sudah ku anggap adik kecilku yang lucu, dan aku berjanji sekuat tenaga ku akan menjaga dan melindungimu." Ucap fakhri

Dari pertama sekolah hingga sekarang, fakhri selalu menjagaku serta melindungiku. Ternyata, selama ini dia menganggap aku sebagai adiknya. Walaupun begitu, aku merasa sangat senang bisa di jaga oleh seorang laki-laki seperti fakhri. Tidak ada cela pada diri fakhri dalam pandanganku. Dia baik, tampan, shalih, badannya tinggi semampai, kulitnya putih bak bintang korea, rambutnya rapi, serta berkharisma saat berbicara.

"Terimakasih fakhri." ucapku

"Sama-sama"

"Hmm..fakhri aja nih, aku nggak. Aku sahabat kamu juga loh." ujar fira

"Ye...ngambek, terimakasih fira sayang."
Ledekku sambil memeluk tubuh mungil fira, hehe sama-sama mungil sih kami berdua, dan sama-sama cantik juga and lucu. Kapan lagi bisa muji diri sendiri, daripada nungguin di puji. Yaa...kumat lagi.

***

Ada apa denganku? Sampai saat ini aku selalu memikirkan kejadian kemarin saat fakhri tak sengaja menatapku. Aku tau fakhri itu sahabatku, tapi lama kelamaan kenapa aku semakin canggung didekatnya. Aku tak sanggup ya Allah jika harus seperti ini. Aduh naira...kamu kenapa???keluhku sambil memukul-mukul kepalaku sendiri. Come on naira, kamu itu sahabatan dengan fakhri. perasaan kamu saat ini salahkan? Kamu masih bau kencur naira. kamu masih belum bisa membedakan cinta dengan rasa kagum. Pasti saat ini aku hanya kagum pada fakhri, bukan suka apalagi mencintai.
Siapa yang tidak mengagumi sosok fakhri, banyak wanita yang mengagumi dia juga kok. Lagi pula dia orangnya kan baik sama siapapun, jadi aku gak boleh kegeeran. Apalagi bermimpi untuk disukai lelaki seperti fakhri. Pokoknya, aku gak boleh suka sama fakhri.

"Naira, kamu kenapa?. Kepala kamu sakit? Kenapa di pukul-pukul kayak gitu. Atau kamu lagi mikirin seseorang?." Ujar fakhri meledekku.

"Ini semua karena kamu fakhri." Batinku dalam hati

"Melamun lagi, nanti kesambet setan merah loh." Ledeknya

"Haha...setan merah? Kamu ada-ada aja fakhri."

Aku tertawa lepas mendengar candaan fakhri, selama hidupku aku tak pernah tertawa sebahagia ini. Aku merasa ini pertama kalinya aku tertawa lepas, karena dalam hidupku aku lebih sering menangis oleh orang lain.

"Kalau ada masalah cerita aja nai. Satu hal yang kamu ingat, kalau lagi kesusahan berzikirlah mengingat nama Allah. Insya Allah hati menjadi tenang dan jangan lupa untuk tertawa, dengan tertawa sedikit meringankan kegelisahan dalam dada, tapi ketawanya jangan berlebihan."

"Gak apa-apa kok fakhri, ini cuma masalah pribadi yang rahasia. Kamu tidak perlu tahu.
Terimakasih ya nasihatnya, dan terimakasih juga sudah buat aku tertawa."

"Jadi rahasia nih. Yaudah deh gak papa, ngomong-ngomong baru kali ini aku melihat kamu tertawa nai. Kalau boleh jujur, kamu cantik kalau tertawa. Muka kamu kalau ketawa lucu, kemerah-merahan gitu, cocoklah dengan nama belakang kamu humairah. Aku ke kelas dulu ya, dah...
Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam..."

Ya Allah...kenapa lagi jantungku ini??? Aduh, kenapa fakhri bilang aku cantik, kenapa ia harus memujiku seperti itu.
Jujur, aku merasa seperti terbang melayang di atas langit bersama awan-awan dan burung-burung yang beterbangan.  Sebuah perasaan aneh saat di dekat fakhri, yang tak biasa aku rasakan saat bersamanya. Ya Allah jangan buat aku jatuh cinta pada sahabatku sendiri....kumohon!!

***

Teng...teng...
Bel pulang berbunyi, alhamdulillah, belajar hari ini menyenangkan. Karena baru saja pelajaran Bahasa Indonesia diakhiri, pelajaran favoritku tentunya.

"Naira...tunggu."

"Kenapa za?,"ujarku kepada reza teman akrab fakhri dikelasnya.

"Ini buat kamu, dari fakhri."
Ia memberikan selembar kertas yang aku tak tau bertuliskan apa. Hatiku kembali berdegup kencang tak karuan, apa ini surat cinta?.

"Duluan ya."ucap reza

"Iya."

Dear : Naira Humairah

Assalamu'alaikum naira

Kamu jangan bersedih lagi ya. Ini aku ada buat puisi untuk kamu yang sedang bersedih. Jadi, aku harap kamu membacanya.

CERITA HIDUPMU

Kau disana...
Yang selalu terlihat ceria
Dan tampak bahagia...
Ternyata menyimpan banyak rahasia dibalik senyuman kebahagiaan...
Kau disana...
Berjalan di atas duri
Dengan segala duka yang kau simpan di dalam hati...
Kau tak pernah iri walaupun kau selalu tersakiti...

Selamat membaca naira sang adik kecilku sayang, yang lucu, dan imut.

Wassalamu'alaikum.

                                              Dariku,

Fakhri


   Apa yang aku pikirkan tentang kertas ini ternyata salah, kukira ini kertas berisikan kalimat ucapan cinta. Yang benar saja? Aku sudah berpikiran sejauh ini, lagi pula mana mungkin fakhri mencintaiku dan sekarang aku telah merusak rasa persahabatan ini menjadi rasa cinta. Biarlah rasa cinta ini menjadi rahasia sampai aku sadar bahwa fakhri bukanlah lelaki yang harus ku cintai tapi dia hanyalah sekadar teman yang selalu melindungi.

The secret of love...

THE SECRET OF LOVE 💌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang