dari tatapan

55 6 2
                                    

Tanpa tau kenzo menatap ku, aku menatapnya balik la langsung membuang pandangannya dan mengarahkan ke arah lain. 

"Aahh...." kenzo mengeluarkan ringikan manja.
"Maaf..... Maaf pak" aku menghembus tangan kenzo secara lembut dan perlahan.
"Mengapa kau sangat khawatir padaku?" Tanya kenzo kepadaku.

Lagi lagi aku menatap mata kenzo, dan ingin mengalihkan pembicaraan.

"Maaf pak saya belum menyelesaikan dokumenya!"

Aku bangkit berdiri dan duduk di meja kerjaku dengan menyelesaikan semua dokumen tersebut. Karna aku tidak menjawab pertanyaan kenzo, kenzo pun keluar dari ruangan untuk menenangkan pikiran ya.

"Kenapa sekarang rasanya detak jantungku berbeda!" Batin ku ketika melihat dua bola matanya.
"Yah.... bagaimana pun aku ini sekretaris ya, mana mungkin aku bisa menyukai peria seperi dia! Guman ku pelan dan menghembuskan nafas kasar.

Pov pukul menunjukkan 20.18 malam.

"Hua..... hu... akhirnya selesai juga ni semua dokumen ya, ya ampun.... tangan ku terasa pegal sekali". Aku mengibas kan tangan karna terasa pegal.

Ngomong ngomong semenjak tadi aku sibuk dengan dokumen kenapa kenzo gk kembali? Aku menatap ke arah pintu dan kembali mantap layar ponsel apakah ada pesan masuk atau tidak.

"Yah gk ada, yaudah deh udah jam segini juga, aku pulang saja kali ya" aku bergegas mengambil tas ku dan ingin keluar.

"Link"suara pesan masuk dari ponselku berbunyi.
Bos sialan:

"Besok jam 19 malam pergi bersamaku  ada urusan bisnis, sekaligus acara formal, aku akan mengirim gaun dan pakailah gaun yg kupilih" dan satu lagi jangan pernah mempermalukanku seperti dulu".

Apa!.... acara formal, bisnis, Aggh.......,.
Aku menghentakan kakiku di lantai. Aku langsung mengetik pesan kepada ya.

"Maaf pak tapi..... Besok saya gk bisa!"
"Ok baiklah kerjakan semua dokumen"
"Ah....... baiklah! Saya bisa pak, tentu bisa!"

Sial lagi lagi dia buat ancaman! Batinku. Ketika aku mau jalan menunju luar gedung dengan wajah murung dan lelah. Tiba tiba saja dari depan ada yg memanggil ku.

""AILEEN!" Panggil ya dengan nada keras  dan berlari ke arahku.

"Hm..... Ak juga bisa mendengar ya, kamu pikir aku tuli apa"

"Hehehehe, maaf maaf, kenapa sih wajahmu itu?"

"Entahlah wajahku ini berubah gara gara bos sialan tu!"

"Kenzo maksudnya"tanya delvin.

"Ya siapa lagi selain dia" ak melihat wajah Delvin secara datar.

"Yaudah deh, bagaiman kalo kamu ak traktir makanan".

"Serius! Ok deh yuk kita makan ak juga lapar ni" ak menarik tangan Delvin dan mengajaknya ke tempat makan yg kupilih.

"Kau memang benar, kalo masalah makan, mood mu itu selalu seperti orang kelaparan" guman Delvin meledeku.

"Biarin!"

Day With Boss Kenzo.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang