Enam

22 6 1
                                    

Halo ketemu lagih😄
Cuma mengingatkan untuk rajin - rajin Vote and Coment ok!😍
Hati - haty Typo!!
Jika ada typo silahkan Coment!!
Warning!!!⚠⚠

Terdapat bahasa kasar!!
Jadilah pembaca yang bijak

🐾🐾

Bianca menggerutu pelan saat melihat kantin yang begitu penuh. Keadaan kantin saat ini di penuhi lautan manusia yang berbondong - bondong untuk mengisi lambung mereka. Sebenarnya Bianca masih agak pusing, jadi melihat kantin yang begitu penuh membuatnya sesak nafas saja.

Bianca jadi malas, apalagi nanti ia harus mengantri dulu. Yang panjang tak terhingga antriannya seperti rasa sayang aku ke kamu. Yaelah

Bianca menoleh pada sahabatnya, Rubi.

" Babi!, Gue gak jadi makan. "

" lah napa Lo Sodara! "

" Males "

" Manja bener Lo Babi "

Bianca memutar bola matanya jengah

" Lo gak liat, Kantin penuh kayak gitu "

" Liat lah "

" Yaudah tu tau "

" Jangan manja Lo, pingsan lagi baru tau rasa Lo! "

" Ya kan ada Lo "

" Ye si pe'a " Rubi menoyor Bianca dengan gemas

" Es teh sama batagor "

" Ck, sini duitnya! "

" Lah, Lo lupa punya utang sama Gue "
Bianca menolehkan kepalanya pada Rubi yang tadi melihat keadaan kantin dengan terheran - heran

" Bener - bener Temen Lo ya!, Utang Lima ribu aja pelit banget!!."

" Lima ribu juga Uang, nyet! "

" Heran Gue sama Lo Bi, duit banyak tapi pelit. Gue do'ain semoga duit lo terbang ke Gue!!"

" Duit juga tau mana yang pantes sama kagak "

" Wah!! Mulai songong Lo ya "

" Syirik!"

" Ya Allah Dosa apa Rubi punya temen kayak Babi " Rubi berbicara dengan lebay sambil mengadahkan tangannya ke atas dengan wajah memelas

" Gak bayar Utang " celetuk Bianca asal

"  Bodo amat Babi!!"  Ucapa Rubi meninggalkan Bianca yang terkekeh melihat sahabatnya yabg jengkel

" Jangan lupa Es teh sama batagornya Nyet!" Ucap Bianca yang di balas lambaian tangan Rubi tanpa membalikan badannya

Bianca terkekeh geli melihat tingkah sahabatnya itu.

Bianca memutuskan untuk pergi ke Taman belakang. Lebih sejuk.


Rubi pasti tau dirinya ada dimana nanti.



Bianca langkahkan kakinya menuju bangku yang tersedia di taman belakang sekolahnya. Tepatnya di bawah pohon. Dan itu semua menambah kadar kesejukan.

Ia mendudukan pantatnya di bangku taman.

Menghirup udara yang segar dengan mata terpejam. Tetapi rasa dingin tiba-tiba terasa menyengat di kulit pipinya membuatnya tersentak.

"Setan!!"

"Lo yag setan, monyet!!" Rubi ikut terkejut dengan teriakan sahabatnya itu.

"Asem, gue kira setan beneran" merebut  mangkuk berisi batagor tanpa permisi. Membuat Rubi merengut.

"Yaelah udah dibeliin juga!" Rubi ikut duduk di sebelah Bianca

"Bodoamat, gue udah laper akut"

"Iiiihh Bianca!!!,Kalo lagi makan jangan ngomong nyet, muncrat semua itu isinya ke gua" Rubi menjerit karena Bianca memuncratkan makanannya. Sedangkan Bianca lanjut makan.

"Lah lebay"

"Lebay mulut lo"

"Hm"

"Tau gak? Tadi masa bu vita ngasih ulangan dadakan kan saraf ya! Sebel deh udah mah tadi malem gue  abis kencan sama  lee min ho lagi" Cerocos Rubi

"Terus masa ya--bla bla bla---"

Bianca memutar kedua motanya malas.

Bianca emang orang paling baik mau temenan sama spesies macam Rubi yang selalu nyerocos gak nyambung. Kayanya Bianca dapet ide cemerlang.

"Biancaaaaa!!!!"

Bianca tertawa ngakak melihat Rubi mengamuk. Mengamuk karena Es milik Rubi ia minum. Habisnya ngomong mulu sih Bianca kan jadi haus dengernya.

Memaang persahabatan tidak memandang apapun.

🐾

Aku tau kok part ini sangat sangat sangat garing dan gak nyambung alur

Tapi aku pengen publis jadi ala kadaranya aja 😢😢

Tolong maafin aku ya😖



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIRECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang