"Iya nes, kemarin ada tugas aku kecelakaan dan kakiku patah, hehe. Ngga parah sih cuma beberapa bulan juga sembuh""Yaampun agil, makanya hati2"
"Hehe iya, btw udah liburannya"
"Belum cuma doi ada tugas, ohya sekrang juga mau kesini lgi katanya mau ada demo"
"Iya mau ada demo, tapi sayang aku ngga bisa ikut jaga" agil mengeluh karena kakinya patah dan ia berjalan dibantu menggunakan tongkat
"Semangaat dong jangan ngeluh nanti juga sembuh"
"Makasih nes" agil mengacak mgacak rambutku
"Sama2"
Kami mengobrol dikantin karena emang ngga ada kerjaan sih hehe, tak terasa sudah jam 12 waktunya makan siang, aku via dan agil pun memesan makanan dikantin.
Setelah makanann datang kita pun menyantapnya"Nes, bentar" tangan agil mendekat ke arah bibirku, ia rupanya mebersihkan sisa makanan yg ada di bibirku, aku kaget dan hanya menatap agil tak percaya, entah kenapa tanganku memegang tangan agil yg masih berada di bibirku, aku dan agil saling bertatap
"ANES" aku tersadar dari lamunan dan mengalihkan pandangan kearah sumber suara
"Mas ali"
Ia berjalan mendekat lalu memegang tanganku erat dan menariknya agar aku berdiri dan mengikutinya
"Ikut saya"
"Mas aku bisa jelasin"
"Ikut"
Aku hanya pasrah mengikuti ali. Semua mata yg dikantin tertuju ke arahku dan ali
"Mana kunci mobilmu"
"Maa....mau kemana"
"Cepaat!"
Aku menyerahkannya, ali membawaku ke teman2nya"Izin ndan, saya isoma dulu, mau makan diluar bareng doi hehe"
"Huuuh dasar bucin"
"Iya nih, baru aja datang malah nemuin pacarnya"
Teman2nya hanya meledek dengan candaan
"Ralat calon istri" ucap ali dengan lantang membuat semua orang yg ada disana tak percaya, aku hanya malu menundukan wajah.
"Iya boleh, puas2in dah sana ketemu sebelum kamu latihan, malam nanti apel"
"Siap ndan, terimakasih.. permisi"
"Masih siang li, jangan dulu di *Gas* lah" teman2nya tertawa
"Permisi" aku tersenyum kearah mereka semua, lanjut pergi ke parkiran dan masuk mobil
"Kamu nyetir"
"Ta..tapi"
"Udah cepetan" akupun akhirnya menyetir ali duduk di sampingku
"Kita ke kost kamu"
Aku hanya nurut walaupun sebenernya takut. Tak lama kemudiam kita sampai.
Aku membuka kunci dan ali langsung masuk dan membuka baju dinasnya, hanya mengenakan baju kaos putih polos"Ini punya siapa" ali membukanya
"Jangan dimakan" aku spontan karena ali takut memakannya aku lupa membuangnya
"Kenapa"
Aku ngga mungkin bicara yg sebenernya bisa2 ali marah besar, tapi aku juga ngga pandai berbohong
"KENAPA"
"eeehh anu udah basi" aku mencari alasan
"Bohong, aku cicipi masa iya basi ngga bau ko"
"Jangan" aku menahan tangan ali saat hendak memasukan bubur itu kemulutnya
"Jawab yg jujur kenapa" tatapannya mulai tajam
Bismillah, aku akan mengatakan yg sebenarnya bodo amat ali marah besar juga
"Bubur itu ada obat perangsangnya" aku mengatakan pelan2 dan menunduk karena takut
"Kamu mau merangsang siapa"
"Bu..bukan aku, tapi visal tadi pagi yg bawa"
"Visal kesini?" tanyanya lagi, aku hanya mengangguk
"Ngapain aja kalian"
"Ngga ngapa2in"
"Jawab jujur" ali memegang mukaku dan mendekatkan kewajahnya
"Seperti yg kita lakuin waktu di rumah kamu mas"
Plaak
Satu tamparan mendarat dipipiku
"KENAPA KAMU NGGA NGEHINDAR HAH"
"Maaf, aku udah berusaha cuma tangan visal megang tangan aku kuat banget"
"SEKARANG, AKU TANYA JAWAB JUJUR, JANGAN BERBELIBELIT, KAMU PASTI NGELAKUIN LEBIH KAN SAMA DIA"
Aku hanya diam
"JAWAB"
"I..iyaaa, visal megang daerah 'sensitive' ku dan dia hampir aja masukin jarinya kedalam, tapi untung a..ada yg nelpon"
"Terus"
"U..udaah gitu aja"
"SEKARANG KAMU MAKAN INI BUBUR CEPAT"
"Ngga mau mas"
Ali memaksaku memakannya, ya memang sih belum basi.
Ia menyuapiku agar bubur itu masuk. Dan 4 sendok bubur itupun masuk kedalam tubuhku, aku hanya ngga bisa apa2 pasti beberapa menit kemudian tubuhku akan merangsang hebat."Setelah ini, tidak akan ada lagi laki2 yg mau sama kamu kecuali saya!" Aku tau maksud dari perkataan ali aku takut dan coba keluar
"Sudah mending disini, kalo kamu keluar nanti mau di perkosa orang lain" ada benarnya juga perkataan ali, yaudah aku diam dikursi dengan ali. Tiba2 ali masuk ke kamarku dan keluar membawa dua helai kain lumayan panjang lalu mengikat kedua tangan dan kakiku, aki memberontak namun tenaganya kuat.
"Mas mau apa" aku nangis karena takut
"Ini hukuman buat kmu'
"Gimna klo ada orang yg liat, mas kamu ini polisi" tiba2 badanku berasa geli dibagian bawah dan keringat dingin.
Aku hanya menggeliat seperti ulat karena saking gelinya."Kenapa sayang" ali menggodaku, aku sudah tidak tahan geli banget rasanya
Tangan ali mengelus2 punggungku
"Ali albani gunawan stop it" aku berteriak
Tanganya mulai nakal, aku tidak bisa menahan karena tangan dan kakiku diikat.
Dan sialnya aku hanya memakai rok selutut,baju kemeja alhasil memudahkan tangan ali untuk menjamahnya.Ali membuka kemejaku, dan membawaku kekamar....
"Jangaaan sakiit mas"
-------
Ngga usah di ceritain lebih detail ya hehehe takutnya kalian jijik atau ilfeel gitu hehe.
Makasih buat yg udah vote jangan lupa follow🤗💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Bhayangkari Or Persit?
RomanceAli seorang polisi yang sangat tegas cuek dan dingin ternyata ialah sosok yang paling kesepian, ali harus membesarkan adiknya sendirian, dikarenakan kedua orang tuanya meninggal. Ali juga sempat mengalami gagal dalam percintaan. Anes seorang cyberma...