Back to MONDAY. Hari yang paling di benci rata-rata manusia di muka bumi ini. Tapi tidak bagi Aira. Sebelum matahari terbit, gadis itu sudah rapi dengan seragam yang melekat ditubuh mungil nya. Aira memasukkan segala perlengkapan yang dibawanya ke sekolah. Aira tersenyum cerah seraya memasukkan segala barang-barang yang menjadi kewajiban untuknya. Tas merah maroon itu langsung bertengger di bahunya saat ia telah memastikan jika tidak ada yang tertinggal.
"BANGUN RAAA!! SOLAT SHUBUHHH". Teriak mamak nya dari bawah.
Aira pun turun dengan anggun nya. Sengaja untuk memanas-manasi mamaknya. Satu...dua...t..
"Lah Lu abis kesurupan setan apaan bangun pagi-pagi begini?". Aira mengibaskan rambutnya dengan sengaja.
"Tenang..tenang orang cantik emang ada aja cobaannya". Gadis itu duduk dengan santainya di sofa. Tangannya mencomot bakwan diatas meja tanpa dosa.
"Dah ah mak, Aira pergi cekula dulu biar bisa ngibulin orang". Aira mencium tangan mamak nya seraya menggigit pelan punggung tangan mamaknya itu.
"AWWW.... DASAR ANAK GENDERUWO".
"KITA SEMUWA KELUARGA GENDERUWO OOOO".
Aira lari dan langsung menghilang di balik pintu.
****
Mata Aira menyipit saat melihat siluet cowok berseragam rapi melambaikan tangan ke arahnya. Kaya kenal
"GUDMURNING RARA ANAK PADENG". Aira menutup kencang kupingnya dengan kedua tangan.
"Bacot ya kamu pagi-pagi kaya gini". Aira menjewer telinga cowok dengan congor sangkakala itu.
"Aww aww lepasin bego, tangan lu ga higenis". Dengan kasar Gustav melepaskan tangan Aira dari telinga nya.
"Makanya kalo punya bacot itu dijaga ya anjing. Nanti kalo Padeng denger bisa disangka gue anak dia beneran".
"Lah emang lo anak dia yang hilang entah kemana kan?". Aira hendak bersiap menjewer telinganya lagi. Tapi, Gustav dengan sigap langsung menahannya.
"Kalo lo berani jewer gue lagi, gue tonjok Lo".
"Dih dih kaya si tatang lu beraninya sama cewek. Gue bilangin Raka mah ciut". Dengan santai Aira mendorong bahu Gustav pelan bermaksud untuk menyingkir. Tapi, Gustav malah mengekor di belakang Aira.
"Lo bawa kan barangnya hari ini?".
"Iyalah, kalo ga bawa bisa ga makan gue hari ini. Lo bawa kan uangnya?".
Gustav mengangguk mantap. Aira tersenyum lebar dan menempelkan jari jempol di depan mukanya.
"Mangteppp".
***
"
SEMUANYA LIAT-LIAT AJA DULU SIAPA TAU NGAMBIL".
Tukk
"Aww sakit bego".
"Makanya lo jangan bacot. Nanti kalo beneran ada yang ngambil barang dagangan gue lo ya yang tanggung jawab, babi". Omel Aira kesal.
"Dipilih-pilih aja dulu, ini ada yang official sama unofficial yaaa".
Satu persatu siswi memasuki kelas XI-IPA 2. Semua berkerumun di bangku Aira dengan wajah yang antusias. Tangan mereka sibuk memilih barang yang terpampang di atas meja gadis berambut pendek itu.
"Ih gemay anjir sama mug cooky nya dongg. Eh ra, ini harganya berapa?". Tanya Sunny. Murid dari kelas XI-IPA4.
"Itu official ya, harganya 700k".
Sunny yang notabene nya adalah anak dari orang kaya pun membeli merch tersebut. Aira tersenyum lebar saat memasuki mug yang dipilih Sunny kedalam plastik khusus.
"Kalo mau beli lagi cek di story ig gue yaaa. Babayyyy". Aira mengipaskan duitnya, melambaikan tangan pada Sunny yang sudah keluar dari kelasnya itu.
"Ra gue yang ini. Ih gemay sumpah yaaa".
"Gue mau kaos nya dong Ra. Tinggal ngomong aja berapa harganya".
"Gue ini nihhh cushion nya. Nanti barangnya gue ambil pas balik yaaa".
"Bungkus ini Ra semuanya ya".
"Woyyy Gustav!! Lo jangan diem aja, catet barang yang mau diambil pas balik". Gustav dengan cepat mengangguk. Diraihnya pulpen dan kertas di bangku.
"Semua bubarr yakk, udah pengen bel. Soo, gue ga bisa lanjut. Yang pengen ngambil pas balik, langsung ke kelas gue aja pas Bu Siti keluar oke?!!!". Semuanya mengangguk dengan semangat. Satu persatu siswi yang membuat kelas Aira pengap itu keluar.
Sekolah dengan murid fangirl yang lumayan banyak, menjadi keuntungan tersendiri untuk Aira. Dia membuat jadwal setiap hari nya untuk membuka lapak di kelasnya. Tak hanya satu grup idol, tapi dia berjualan beberapa grup idol lainnya. Aira tersenyum puas, hanya tinggal perintilan kecil dan barang yang akan diambil nanti sore lah yang ia masukkan kembali ke dalam tasnya yang lumayan besar itu.
Aira terduduk di bangku dengan lega.
"Traktir gue lo jangan lupa".
"Siap pak bos". Aira mengibaskan tangannya. Disusul Gustav yang keluar meninggalkan Aira.
"WOY WOY ADA RAZIA DI KELAS SEBELAH".
Aira yang sedang meminum air menyemburkan airnya tepat ke muka Gustav saat cowok itu datang ke bangku Aira.
"BAJINGAN YA KAMU AIRA". Gustav ngomel seraya mengelap wajahnya yang basah dengan seragam nya.
"Mati anjing matiiii. Gus cepetan bawa barang yang pengen diambil nanti, simpen di bagasi mobil lo ye". Dengan buru-buru, Aira mengambil beberapa barang dari tasnya. Dia masukkan asal ke kantong plastik.
Gustav berlari melewati koridor yang nampak ramai karna ada razia dadakan. Ia melihat siswi yang menunggu dengan cemas, berharap semoga make up mereka tidak ikut kena sita.
"Apa-apaan pak, ini saya beli. Ga bisa dong disita gitu aja. Lagi juga ini kan bukan apa-apa".
Itulah yang terakhir Gustav dengar saat belok ke ujung koridor.
"Mau kabur kemana?". Suara berat itu membuat Gustav tersungkur kedepan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FANGIRL STORY : AIRA'S STORY
RandomWHY FANGIRL ITU HARUS DIDISKRIMINASI SIH? Cerita absurd dari AIRA TAMARA. satu dari ribuan gadis diluar sana yang terkena dampak KPOP. Tapi, menjadi fangirl bukan hal mudah bagi gadis berumur 17 tahun itu. Banyak darah, keringat dan airmata yang ia...