7.Gajadi di Jemput

38 5 0
                                    

Kak Mahesa pun menepis tangan senior itu "Heh lu gausah sok-sokan jadi senior disini!bisa gak tangan lu itu jangan dibuat buat main kekerasan sama adik kelas kita! BISA GAK!!!???"Kata kak Mahesa tegas.

Ketiga cewek itu pun pergi karena takut oleh kak Mahesa.

Kak Mahesa pun pergi ke kelasnya kembali sehabis bertengkar dengan cewek berandalan tersebut.

"Untung kita selamat Fiyaa!"kata Raisa sangat bersykur.

Fiya pun menangis bahagia karena selamat.

"untung kalian selamat"ujar Dara terlambat.

"Dari mana aja lu?,kita mau dipalak lu malah ngilang,sompret!"Raisa berdecak kesal.

"heyyy...kalean semua ga bakal selamat kalo gw gak manggil kak Mahesa tadi."ujar Dara soms

"Oalaa,elu toh yang manggil kak Mahesa..."

Dara mengangguk.

"Makasi lo Dar,untung aku ga penyok mukanya hehehe"kata Raisa sambil memegang pipi nya

Pulang sekolah....

"Raisa,pulang sama siapa?"Tanya Dinda heran.

"Maybe sama angkot,doain ada yang lewat aja"

"gw doain biar gaada yang lewat malah"

"Lho kok gitu sih"

"Biar lu bisa pulang sama kak Mahesa"

"Ih udah deh gw males"

"Lumayan lho Rai"

Raisa tidak menghiraukan Dinda yang selalu membicarakan kak Mahesa dan dia pun berjalan menuju ke gerbang sekolah.Tanpa ia sadari,dia melihat kak Mahesa sedang duduk di motornya seperti menunggu orang lain"

"shit dia nungguin siapa yak?jangan jangan gw lagi."

"Halo Mahesaa!"

Seorang perempuan berambut panjang datang ke motor kak Mahesa lalu menaikinya,kak Mahesa sama sekali tidak berbicara,tetapi ia tetap membiarkan cewek itu menaiki motornya ,lalu memboncengnya,entah kenapa Raisa melihatnya sangat tidak suka seperti ada yang menggores hatinya,tetapi ia cepat cepat mensadarkan dirinya.

"haishhh sadar Raisa!kak Mahesa itu bukan siapa siapa gw,positive thinking mungkin itu adeknya..."

Raisa pun melangkah menuju depan sekolah dan memberhentikan angkot yang lewat didepannya ,dengan sigap,ia menaikinya dan menuju kerumahnya.

Rumah Raisa...

"Halo sayang,gimana sekolahnya?"Tanya Rena sambil memberikan anaknya teh hangat.

"Baik mah, kek biasa"

"Kamu lagi badmood ya?"ujar Rena menebak.

"Enggak mah, aku baik baik aja kok."

"Mama liat kamu lesu banget terus ga semangat,cerita aja nak"

"Tenang mah, aku gapapa,aku masuk dulu ya."

"yowes,jangan lupa teh nya diminum,biar ga lesu lagi"

Raisa hanya mengangguk pelan dan merebahkan tubuhnya ke kasur,lalu mengambil hp nya di saku baju putih yang berlogo itu.

"Ting" suara hp Raisa berbunyi

'Besok aku jemput kamu ke sekolah –Mahesa'

"Hee...? kak Mahesa mau jemput aku ke sekolah?" ujar Raisa penasaran sambil melihat hp nya.

Raisa pun memegang bagian dada nya

"kok gw deg degan ya?

Paginya...

Raisa sudah siap untuk pergi ke sekolah bersama kak Mahesa,tetapi kak Mahesa belum juga datang kerumahnya.Raisa agak sedikit kecewa karena Mahesa belum datang,dan Rena mengujarkan agar anaknya itu pergi dengan ojek saja karena takutnya terlambat.

Rena pun menghela nafas nya "Nak nanti kamu terlambat loh"

"Tapi mah."

"ihh kan yang jemput kamu ga dateng- dateng,udah mau jam setengah 8 loh nak,pesen ojek aja."

Raisa pun terpaksa harus mengorder ojek dan pergi ke sekolah.

"Raisa,kok telat?"Tanya Fiya sambil memainkan pensilnya.

"Iya soalnya.."

"Kenapa?ka Mahesa ga jemput lo?"Dinda
yang tiba tiba datang sambil memakan permen nya datang dengan wajah lesu.

"Ya gitu lah,btw kok muka lu lesu?"tanya Raisa heran.

"iya nih,abis nonton drakor sampai jam 3 pagi".

"Astagfirullah,kuat juga kamu nonton drakor sampai jam 3 pagi,gw mah udah tepar jam segitu Din." Raisa pun mengalihkan pembicaraanya.

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang