My Happiness Came from Your Lie

Again

Jangan lupa untuk klik bintang di pojok kiri bawah ya teman 😂😘😘
.
.
.
Selamat membaca.

Hari yang berat, hari yang mengkhawatirkan bagi seluruh siswa kelas akhir sudah terlawat sekitar 2 minggu yang lalu.

Jihyo adalah salah satu siswi yang khawathir dengan hasilnya nanti. Tapi, karna dia tidak ingin menambah beban kedua orang tuanya akhirnya Jihyo mencari pekerjaan.

Sebenarnya keluarga Jihyo termasuk keluarga yang cukup mampu dan berkecukupan. Hanya saja keluarga Park ini sangat menyukai kesederhanaan.

Dan lagi Jihyo adalah tipe wanita yang tidak suka menggantungkan dirinya kepada orang lain.

Sudah selama 5 hari ini Jihyo melamar pekerjaan part-time, maupun yang full time. Tetapi sampai hari ini belum ada panggilan.

Jihyo memutuskan untuk berjalan di daerah sekitar. Sambil mencari udara segar, dia menuju playground. Entah mengapa dia tertarik dengan sebuah ayunan.

Sesampainya di ayunan, Jihyo melihat segerombolan laki-laki yang juga bermain di daerah ini.

Dilihat dari badan mereka, sepertinya mereka juga sudah dewasa. Suara mereka saat sedang bersenda gurau terdengar oleh Jihyo.

Jihyo memilih diam dan menikmati waktu sendirinya. Melamun, merenung, berpikir, dan menghembuskan nafas dalam-dalam.
.
.
.
"Hyung,.. ayo kita refreshing dan bermain," ajak Taehyung.

"Benar, jangan terlalu dipikirkan ujian kalian itu," ejek Jungkook.

"Setelah liburan rasakan penderitaan murid kelas akhir," balas Namjoon dengan nada kesal.

"Aku tidak ikut," sahut Yoongi tiba-tiba.

"Kau selalu saja begini, ayolah sebentar saja. Lepaskan juga semua masalah mu dengan orang tua dan masa lalumu. Kau akan lulus SMA, masih saja kekanak-kanaan," ceramah Seok Jin.

"Kajja.....," lanjut Heoseok dengan segera berdiri dan berlari ke arah pintu. Mau tak mau Yoongi akhirnya juga ikut.

Mereka jika sudah kumpul bertujuh sudah tidak akan ingat umur. Bergerak aktif kesana kemari.

Setelah puas bermain dan tertawa, mereka melilih untuk mengobrol ditengah taman bermain. Membicarakan banyak hal, pekerjaan, sekolah, membicarakan orang lainpun tak luput dari mulut mereka.

"Hyung, aku lapar." Ucap Jungkook dengan memegang perutnya.

"Ayo makan, Jin hyung yang traktir." Teriak Heoseok dengan mengangkat kedua tangannya.

"Apa-apan maksudmu, bisa bangkrut aku mentraktir kalian."

"Cari makanan di kedai dekat sini saja." Sahut Namjoon sambil melihat sekeliking taman bermain.