Sudah beberapa hari Haerin dirawat dirumah sakit dengan perawatan khusus. Untuk masalah biaya, Soora dan Jimin yang menanggungnya. Mereka juga memilih dokter terbaik hingga bisa menangani wajah Haerin dengan baik sehingga proses penyembuhannya sangat cepat.
Sebenarnya Haerin sendiri tak enak pada Soora dan Jimin yang sangat membantunya. Tapi jika dipikir lagi, memang mereka berdua yang harus tanggung jawab atas semuanya. Namun bagi Haerin tetap saja ini bukan karena Soora ataupun Jimin, semua ini karena dirinya. Haerin sendiri masih mematikan ponselnya serta mengasingkan dirinya dari Taehyung yang terus mencarinya.
Hari ini sebenarnya ia sangat bahagia bisa pulang namun sedikit kecewa karena belum dapat menemui Taehyung sampai perban di wajahnya dilepas. Wajah Haerin masih memar dan terdapat beberapa luka gores karena Jungkook menonjoknya terlalu keras. Haerin menghela napasnya ketika meraba perban yang menutupi wajahnya dan hanya menyisakan bagian mata, hidung serta mulut yang terbuka.
"Ayo kita pulang," Soora masuk sembari membawa kantung berisi obat antibiotik yang baru saja ditebusnya.
"Aku merepotkanmu, Unnie. Biaya rumah sakit lalu sekarang tempat tinggal."
Soora memandang Haerin, "Tak perlu merasa begitu. Aku bertanggung jawab sampai kau benar-benar sembuh dan maafkan aku Haerin."
"Maaf untuk apa?"
"Aku tak bisa menyerahkan Jungkook pada Taehyung. Saat marah, Taehyung sangat mengerikan. Aku tak ingin Jungkook-"
"Aku mengerti," Haerin memegang tangan Soora.
▪️▪️▪️
Soora menghentikan mobilnya di depan gedung apartemen mewah. Kakak Soora adalah pemilik tunggal apartemen ini. Haerin baru sadar mengapa para pegawai disini begitu mengistimewakan Soora ketika mereka menginjakkan kaki disana.
"Ini flat milikku. Kakakku menyediakan ini untukku karena dia tahu aku mudah bosan di rumah." Soora meletakkan tas hermes birkin miliknya di meja kaca begitu ia masuk dalam sebuah flat yang terbilang sangat besar dengan fasilitas lumayan lengkap.
"Ini mewah."
"Kau bisa tinggal disini selama yang kau inginkan, Haerin. Namun sampai perbanmu dibuka tolong jangan keluar, aku takut Taehyung menemukanmu. Kau tahu bocah itu terus mencarimu."
Untung bagi Haerin karena tak pernah memberi tahu Taehyung dimana panti rehabilitasi tempat ibunya dirawat. Alasan yang dikatakannya memang tepat.
"Tenang Unnie, aku tak akan keluar darisini."
"Aku akan menyuruh pegawai mengantarkan makanan tepat waktu kemari. Jika kau ingin sesuatu yang lain," Soora memberikan ponsel baru pada Haerin, "Hubungi aku atau Jimin. Hanya kami berdua yang tahu kau ada disini."
Soora memeluk Haerin, "Terimakasih Haerin. Terimakasih untuk semuanya."
▪️▪️▪️
Sekarang waktunya mengganti perban diwajahnya. Dokter yang menangani Haerin terlihat sangat berhati-hati membuka perban di wajah Haerin. Ia mengeceknya, memastikan ada beberapa luka yang telah sembuh lalu mengusapkan sebuah alat dimana Haerin merasakan dingin pada area yang masih memar.
"Kira-kira sampai kapan perbannya bisa dilepas?" Jimin duduk disamping Haerin, matanya terus memperhatikan setiap inci wajah Haerin yang sudah mulai pulih. Ia segera mengalihkan pandangannya begitu dokter itu selesai dan memasang kembali perban baru.
"Dua minggu, kurasa lukanya akan mengering." Dokter itu meletakkan alat penyembuhan itu di dalam tas kotaknya.
Jimin mengangguk lalu langsung berdiri begitu dokter tersebut membungkuk pada Jimin. "Tuan Park, saya permisi."

KAMU SEDANG MEMBACA
Caught In Triangle [M] ✔
Fanfiction[Diterbitkan] Tiga orang dalam suatu hubungan. Haerin mencintai Taehyung dan Jungkook membenci Haerin. Taehyung dan Jungkook anggota Black DS, mau tak mau Haerin harus terjebak dalam perkumpulan itu juga. 👥 Cast : Jeon Jungkook Kim Taehyung Jang...