"Ahh!"
Pemuda manis itu menenggakkan kepalanya agar memberi ruang yang lebih luas lagi untuk laki-laki yang berada dihadapannya saat ini, yang lebih tepatnya ia meringis ketika laki-laki itu menggigit sweetspot yang berada didekat nadi lehernya. Laki-laki itu hanya tertawa pelan tanpa menghentikan kegiatannya dileher pemuda manis dibawah kungkungannya saat ini. Mendengar kekehan kecil laki-laki itu pun akhirnya pemuda manis dihadapannya ini ikut tersenyum sambil memejamkan mata.
Tidak ada kata-kata yang terucap dari bilah bibir mereka berdua. Laki-laki itu melanjutkan mengecup leher jenjang pemuda manis dihadapannya dengan sangat lembut. Perlahan tangan pemuda manis itu terangkat, menyisirkan jari-jarinya dihelaian rambut laki-laki yang masih sibuk memberi tanda kepemilikan sementara di lehernya. Tidak sengaja saat ia menggeliat karena sensasi yang diberikan, kaki pemuda manis itu menyenggol bagian selatan laki-laki dihadapannya saai ini.
Laki-laki itu langsung mengangkat wajahnya yang sedari tadi bersarang dileher pemuda manisnya. Mata mereka saling menatap, menyaratkan akan kebutuhan yang tidak perlu diucapkanpun sudah kelihatan sekali. Pemuda manis itu mendorong tubuh laki-laki dihadapannya tanpa memutuskan benang tatapan mereka yang sedari tadi tidak terputus. Melalui instingnya, ia menjatuhkan badannya tepat diatas pangkuan laki-laki itu. Mengalungkan lengannya dileher laki-laki dihadapannya.
Laki-laki itu menyelipkan kedua tangannya kedalam baju pemuda manis dihadapannya yang masih memandangnya intens dengan bibir plum nya yang sangat menggoda dan erangan kecil yang dapat ia dengar dari helaan setiap nafasnya. Sedetik kemudian pemuda manis itu mendaratkan bibirnya tepat diatas bibir laki-laki dihadapannya ini. Ciuman-ciuman ringan dapat dirasakan hanya sebentar saja sampai pada akhirnya ciuman kupu-kupu itu berubah menjadi lumatan menggoda, menuntut, menginvansi rongga mulut satu sama lainnya. Tangan laki-laki itu tidak tinggal diam, merasakan kehangatan yang sangat berlebihan keluar dari kulit pemuda manis itu.
Pemuda itu dapat merasakan bagaimana telapak tangan laki-laki dihadapannya ini yang dingin menjalar ditubuhnya untuk mencari kehangatan tersendiri, membuatnya merasakan aliran listrik setiap laki-laki itu menggerakan tangannya. Ia melampiaskan rasa nikmatnya dengan meremat surai hitam laki-lakinya. Mereka seperti layaknya sepasang kekasih yang menjalani hubungan jarak jauh dan baru bertemu lagi setelah sekian lama berpisah.
Bibir yang tadinya terpaut sekarang terlepas karena laki-laki itu menyadari pemuda manisnya kekurangan oksigen. Ia membiarkan pemuda dihadapannya meraup banyak-banyak oksigen dengan bibirnya yang sudah membengkak dan bertambah merah. Mata sayunya mengisyaratkan bahwa ia sangat amat needy sekarang ini.
"hhh aku membutuhkan m-..."
dengan cepat laki-laki itu membungkam mulut si manis dengan kecupan yang cepat dibibirnya
"tenang lah, aku tau." jawab laki-laki itu sambil mengelus dagu pemuda yang masih duduk dipangkuannya saat ini.
Pemuda manis itu meraih tangan yang sedang mengelus wajahnya, mengecup pelan telapak tangan laki-lakinya untuk saat ini.
"miliki aku malam ini, untukmu seutuhnya." Ucap pemuda manis dengan pipi indah dengan rona merah yang terlihat sangat seksi saat ini dimata laki-laki itu.
"kau milikku."
TBC
/// Sejujurnya aku gugup karena sekarang baru mulai menulis cerita lagi yang cerita sebelum-sebelumnya tidak ada yang diterbitkan LOL
/// Untuk yang baca, semoga kalian suka ya
/// Terima kasih, maaf kalau aneh (entah itu penulis maupun ceritanya)
KAMU SEDANG MEMBACA
J [taekook]
FanfictionBXB YAOI VKOOK TAEKOOK WARNING 18+ Jeon Jungkook merupakan freelance photographer dan videographer. Ia merupakan pria yang anti diikat oleh perusahaan manapun yang ingin merekrutnya. Ia merasa dirinya hanya butuh kebebasan tanpa diikat oleh apapun d...