Cahaya lentera pesantren
By:ViniaBandara Sukarno-Hata kira nya itu yang terlihat oleh indra penglihatan ku sesaat setelah aku samapai di tempai ini, tugu yang berukuran cukup besar dan berwarna biru laut itu seakan mengucap kan selamat datang bagi para penumpang yang hendak melakukan perjalan nya masing-masing.
Di sini lah sekarang aku berada. sejak tadi aku hanya di temani barang bawaan ku, karena ayah tidak bisa menemani ku lebih lama disini tentu nya itu di sebabkan dari tuntutan pekerjaan nya yang mengharus kan ia cepat pergi
Awal nya Yusuf tidak tega meninggal kan putri nya seorang diri dan ingin tetep melihat kepergian putri nya itu tapi di sisi lain pekerjaan nya terus menuntut nya.
meski Yusuf tau jika kapan saja ia bisa menjenguk putri nya jika ia mulai merasa rindu. Namun seperti nya hal itu tidak bisa menjadi alasan agar air mata nya tidak menetes, nyata nya air mata kami seakan tumpah dan tak terbendung kan lagi
Air mata ku makin memecah saat Yusuf memberi ku beberapa amanat, amanat seorang Ayah kepada putri nya agar aku bisa merasa nyaman dan betah di sana. aku menangis dalam pelukan hangat nya,pelukan yang pasti nya akan aku rindukan saat aku di sana untuk waktu yang cukup lama.
07.45 angka itu yang tertera di jam berwarna silper yang melingkar indah di tangan ku. namun seseorang yang tengah aku tunggu kehadiran nya tak kunjung menunjukan batang hidung nya
Beberapa kali aku mencoba menghubungi nya namun tetep saja hasil nya nihil, berkali-kali aku gagal menghubungi nya hanya suara indah oprator yang menjawab jika seseorang yang tengah aku hubungi itu sedang tidak aktif dan beberapa chatt ku pun hanya menunjukan ceklis satu berwarna abu.
Bang.. Kamu di mana?_cemas ku dalam hati
Aku mulai menggigit ti bibir bawah ku,menyisiri keadaan sekitar memastikan kehadiaran nya namun sampai pemberitahuan bahwa jadwal penerbangan ke solo tinggal beberapa menit lagi ia tak muncul juga.
Bang jangan salahkan aku, jika aku nekat berangkat sendiri"_
Aku semakin panik saat jadwal penerbangan ku akan segera berangkat,ntah kenapa air mata ku menetes dengan cepet saat rasa kecewa dan marah ini semakin memuncak.
padahal sejak awal aku sudah menolak untuk pergi dengan nya tapi kenapa sekarang aku sangat kesal Ini pada nya.Ntah lah yang pasti saat ini aku sangat kesal dan membenci nya
Aku berjalan tergesa-gesa Hingga tak jarang tubuh ku Menghantam kerumunan manusia Yang seolah memblokade jalan ku di tambah dengan perasaan campur aduk layak nya seorang siswa yang muali kehabisan waktu mengerjakan ujian Matematika nya. Hingga akhirnya membuat jalan ku gontai dan pikiran ku tidak bisa berpikir dengan jernih dan pokus
Bruuuuuk"_
Tubuh ini menghantam seseorang yang berjalan sama hendak menuju pada titik yang aku tuju dengan cukup keras hingga rasa nya aku kehilangan keseimbangan tubuh ku dan barang bawaan ku pun ikut berceceran dilantai
Jika saat ini kalian berpikir tentang posisi ku sekarang seperti adegan di film-film korea.
Suatu adegan dimana seorang wanita yang tidak sengaja menabrak seorang laki-laki dan berakhir di pelukan indah dengan mata yang menatap satu sama lain kalian salah besar.Karena saat ini aku seperti orang yang tengah bersujud dalam salat nya tepat di bawah laki-laki yang menjadi tersangka utama penyebab kejadian ini terjadi. Semua ini karena ulah lali-laki itu segera menghindar dan membiar kan tuhub ku jatuh seperti sekarang
"dasar laki-laki menyebal kaa....n karean nya aku menjadi pusat perhatian orang-orang seperti ini dan Auu.. ya rasanya lutut ku sakit setelah mencium lantai dengan cukup keras "_
rutuk ku dalam hati saat dalam posisi ku yang masih tersungkur, mengecek keadaan sekitar memastikan bahwa aku telah benar-benar menjadi pusat perharian manusia yang berada di bandara ini dan ya laki-laki menyebalkan itu hanya memperhati kan ku tanpa berniat menolong ku untuk bangun kembali
Dengan rasa malu dan dengan sisa kekuatan ku sekarang aku mulai berdiri dan memberes kan barang bawaan ku yang berceceran
Dan ya sekaranga aku menatap nya dengan tatapan tajam yang ku punya,tatapan membunuh tepat nya
Mas kalo jalan liat-liat dong, liat barang-barang ku jadi berceceran gini kan,minta maap gak sekarang!"_ omel ku pada laki-laki yang memiliki perawakan tinggi itu
"Apa mbak bilang, bukan nya mbak yang menabrak saya duluan.kenapa harus saya yang meminta maap"omel nya kembali sebagai bentuk pembelaan
"nggak poko nya lo yang salah di sini, jadi lo yang harus minta maap duluan"_ucap ku meninggi satu oktap dari nya
Namun bukan nya meminta maap dia malah meninggal kan ku begitu saja tanpa menghirau kan ku sedikit pun
"dasar mahluk menyebal kan. Aku harap kita gak di pertemukan kembali oleh takdir"jerit ku jengkel pada sosok laki-laki yang tengah melangkah tepat berada di hadapan ku itu
Dan kira nya dia mendengar apa yang ku ucap kan tadi namuan dia hanya berjana lurus dan lagi-lagi tak menghiraukan ucapan ku lagi
**____
Setelah semua kejadian yang aku lalu dengan perasanaan hati yang sangat menjengkel tentu nya akhir nya aku bisa duduk tenang di dalam pesawat di deret 2 4 2 aku duduk di deretan kursi untuk dua orang tepat nya lebih di bagian ujung pesawat ini
Ntah lah siapa yang akan duduk di sebelah ku karena sampai saat ini pun, seperti tak ada penumpang hendak duduk di sebelah ku
Posisi ku yang berdampingan dengam jendela pesawat seolah menjadi ketertarikan sendiri untuk sekedar melihat keadaan di luar sana
Namun kini rasa kantuk ku seolah menyerang kedua mataku ini dan seakan mendesak nya untuk terpejam, hingga akhirnya mata ku benar-benar kalah di kuasai rasa ngantuk yang tak bisa ku tahan lagi.
Belum lama mata ku terpejam, indra pendengaran ku samar-samar menangkap lantunan kalam dengan sangat indah akan kemerduan suara nya saat melantunkam ayat demi ayat nya. "Al-mulk"_ ya aku hapal betul dengan ayat itu, karena ayat itu seakan mengingat kan ku pada almarhumah bunda yang sering melantunkan nya selepas melaksanakan salat subuh.
Dalam posisi mata ku yang masih terpejam persaan ku hanyut terbawa kalam-kalam yang di bawa kan nya hingga_
وما هوالاذكرلعلمين _
Ayat terakhir dari surah "al-mulk" dan kini suara itu menghilang seiring dengan berakhir nya surah itu.
Siapa pemilik suara lembut itu_ tanya ku dalam hati dengan mata yang masih betah terpejam
Rasa penasran ku semakin menjadi ingin mengetahui siapa pemilik suara itu, suara yang aku yakini berasal dari seseorang yang kini berada duduk tepat di sebelah ku