Aku Akan Kembali Part II

8 2 0
                                    

''Udah beres! Ma kasih Kak'' kata Fatimah sambil memeluk Nadia.

Nadia melepaskan pelukanya lalu berbincang-bincang ringan. Waktupun berlalu, sudah saatnya Fatimah berangkat ke bandara. Sebelum berangkat, ia mencium tangan Nadia dan ibunya lalu berpamitan kepada para tetangga. Setelah berpamitan kepada semua orang, Fatimah lalu berangkat ke bandara.

Sesampainya di bandara.

Fatimah turun dari mobil, di bandara sudah banyak orang menunggunya untuk mengucapkan ''selamat jalan''. Bu Aisyah, Bu Dewi, Fina, dan murid-murid SMA IT Al Madani yang lain mengerumuni Fatimah. Mereka mengungkapkan rasa bangga mereka pada Fatimah. Bu Aisyah memberikan banyak nasihat, Fina memberikan Fatimah sebuah boneka sebagai kenang-kenangan.

Waktunya untuk masuk pesawat Fatimah perlahan-perlahan memasuki pesawat, sesekali ia   melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan. Fatimah duduk di kursi yang sudah disiapkan untuknya lalu berdoa kemudian, ia memakai sabuk pengaman. Beberapa menit kemudian, pesawat segera lepas landas dan meninggalkan bandara.

''Aku akan belajar dengan sungguh-sungguh dan kemudian aku akan kembali untuk memajukan negeriku'' janji Fatimah dalam hati.

Beberapa jam kemudian.

Pesawat yang membawa Fatimah mendarat di Bandara Internasional John F. Kennedy. Fatimah  dan penumpang yang lain lalu turun dari pesawat, petugas memeriksa paspor mereka kemudian tas mereka diperiksa, apa ada barang yang mencurigakan atau tidak. Setelah

dilakukan beberapa macam pemeriksaan keamanan, mereka diizinkan memasuki negara tersebut. Setelah itu paspor mereka dikembalikan, Fatimah dan peserta peraih beasiswa lainnya kemudian mencari sebuah apartemen yang akan menjadi tempat tinggal mereka selama di New York. Setelah beberapa lama mencari, mereka menemukan apartemen yang mereka cari. Setelah menemukan apartemen untuk tempat tinggal mereka, mereka beristirahat di kamar masing-masing.

Fatimah memindahkan bajunya ke dalam lemari lalu berbaring sejenak. Ia menatap sekelilingnya seolah-olah tak percaya. Fatimah bangkit dari tempatnya berbaring, ia mengambil buku lalu membaca buku tersebut. Seseorang mengetuk pintu, Fatimah merasa agak takut. Fatimah diam sejenak, lalu ia membuka pintu. Fatimah membuka pintu, ternyata ada seorang gadis seumuran dengan Fatimah datang menghampirinya. Rupanya, gadis itu ingin menyapa dan berkenalan dengan Fatimah.

''Hi, may i come in?(hai, bolehkah aku masuk?)'' tanya gadis itu.

''Of course!(tentu saja!)'' jawab Fatimah.

Gadis itu lalu masuk.

''My name is Kath(namaku Kath)'' kata gadis itu yang ternyata bernama Kath.

''What is your name?(siapa namamu?)'' tanya Kath.

''My name is Fatimah(namaku Fatimah)'' jawab Fatimah.

Fatimah melirik ke arah jam dinding. Ternyata sudah pukul 5 sore, Fatimah segera beranjak untuk mengambil wudhu. Fatimah lalu menunaikan ibadah shalat ashar. Kath melihat Fatimah ia merasa telah mengganggu Fatimah jadi, ia memutuskan untuk keluar dari kamar Fatimah. Seusai shalat, Fatimah meminta pada Allah.SWT untuk membantunya menjalankan janjinya. Fatimah mengambil Al Qur'an dari dalam tasnya lalu membacanya, jarum jam terus berputar detik waktu terus berlalu. Bulan telah menggantikan matahari, Fatimah mulai bersiap untuk tidur, sebelum tidur ia berdoa dan berharap yang terbaik untuk hari esok.

Keesokan harinya.

Beberapa saat kemudian, mahasiswa-mahasiswi yang lain berdatangan lalu disusul dosen.  Fatimah dan Santi menghentikan obrolan mereka lalu fokus menrdengarkan penjelasan dosen. Fatimah mendengarkan penjelasan dosen dengan sungguh-sungguh. Ia benar-benar menepati janjinya. Hari demi hari, bulan demi bulan tahun demi tahun pun berlalu. Rasa rindu pada keluarga, tanah air, dan sahabat menghinggapi hatinya, namun ia berhasil mengalahkan perasaan tersebut. Ia juga semakin giat belajar, ia tak pernah telat mengerjakan tugas dari dosen dan bahkan ia dinobatkan menjadi mahasiswi terbaik di kampus itu.

Hari ini, adalah hari yang paling membahagiakan bagi Fatimah, karena hari ini ia lulus dengan nilai tertinggi. Seusai acara wisuda, Fatimah dan teman-temannya berfoto ria setelah itu ia pulang ke apartemen. Fatimah memecahkan celengannya. Uang yang selama ini ia kumpulkan ia gunakan untuk membeli oleh-oleh yang akan ia berikan kepada keluarga dan teman-temannya di Indonesia.

Keesokan harinya.

Setelah menyelesaikann studinya, akhirnya Fatimah pulang ke Indonesia. Sesampainya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta ia disambut oleh keluarga, guru, dan teman-teman yang sudah lama menunggu Fatimah. Kemudian mereka saling berpelukan untuk melepas rindu, setelah itu mereka berbincang-bincang sejenak lalu mengantar Fatimah pulang. Beberapa hari kemudian, Fatimah mulai mencari pekerjaan, ia lalu diterima di sebuah perusahaan konstruksi ternama. Sejak saat itu, Fatimah mulai bekerja keras sebagai seorang arsitek dan mengatasi berbagai macam masalah pembangunan di Indonesia.

Tamat.

 
   

Cahaya Hidayah(Kumcer bertema Persahabatan dan Keluarga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang