Maaf kan aku yang lama updatenya readers karena tugas aku sebagai pelajar lagi menumpuk🙏
Ok happy reading guys😍
🌼🌼
"Mah, ini langsung dimasukin aja?" Tanya Asya kepada Marhsa.
Marhsa adalah mama kandung dari Asya. Sekarang Asya sedang berada si rumah mamanya karena hari ini adalah weekend dan Asya sekarang sedang membuat jajanan untuk ia bawa ketaman nanti.
"Iya, habis itu nanti tinggal di aduk-aduk dikit udah jadi" Jawab Marsha.
Asya segera memasukan bahan-bahan masakan yang disuruh oleh Marsha. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya makanan pun sudah jadi.
Deringan ponsel membuat Asya mengalihkan perhatianya.
Lira is calling
"Sya lo dimana sih? Gue udah dirumah lo tapi lonya gak ada" sembur Lira di sebrang telepon.
Asya menepuk jidat, lupa bahwa ia belum memberi tahu jika ia sedang menginap dirumah mamanya.
"Gue dirumah mama gue"
"Yaudah gue otw sana" sambungan telepon terputus dan dengan cepat Asya memasuki kamarnya untuk mengganti pakaiannya.
Asya mengenakan pakaian bewarna hitam dan sepatu bewarna senada. Setelah merasa cukup dengan penampilanya ia segera keluar dari kamar karena Marsha sudah memanggilnya.
"Udah ada teman kamu di depan dari tadi manggil-manggil terus" ucap Marsha saat Asya sudah keluar dari kamar.
Asya melihat kearah ruang tamu dan ternyata disana sudah ada Lira yang sedang main ponsel.
"Yaudah kalo gitu. Asya pergi dulu ya ma" pamit Asya dengan mencium punggung tangan mamanya.
"Iya hati-hati"
Asya berjalan menghampiri Lira dengan mengendap-ngendap bermaksud mengagetkan Lira.
"Woy! Lama bener!" teriak Lira dengan membalikan badanya menghadap Asya.
Niatnya sih ngagetin, eh malah Asya yang kaget mendengar teriakan Lira barusan. Ia mengelus dadanya dengan mengucapkan kata 'Astagfirullah'.
"Yuk deh kalo gitu" ujar Asya dan mendahului Lira keluar rumah.
"Eh, Sya lo bawa apa tuh?" Tanya Lira ketika matanya melihat keranjang yang menggantung di tangan Asya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DITYASYA
Teen Fiction[FOLLBACK DM YA😇] Kisah antara dua remaja yang memiliki sifat saling bertolak belakang. yang satu dingin dan yang satu ramah Kisah Ditya yang mengharapkan adanya keadaan timbal balik dalam perjuanganya. Kisah Asya yang ingin melupakan bayang-bayang...