019

637 86 17
                                    

"Kak Hyunjin ?"

Kedua pria yang sedang berbicara serius di ruangan Bang Chan itu menoleh. Dilihatnya sesosok pemuda manis dengan balutan sweater rajut berwarna coklat itu tengah berdiri di ambang pintu.

Berbeda dengan reaksi Chan yang melemparkan senyuman kearah Daehwi, lelaki bermarga Hwang itu malah membeku di tempatnya menatap sosok manis dengan binaran dimatanya menatap balik kearah nya.

"Kamu kenapa gak ngabarin kakak mau kesini ?" Tanya Bang Chan seraya beranjak dari tempatnya dan menghampiri Daehwi. Meninggalkan Hyunjin yang masih membatu di tempat duduknya.

"Bosen di rumah, aku mau ajakin kak Chan ke rumah sakit." Bibir Daehwi mengerucut.

Ia baru keluar dari rumah sakit kemarin, dan ibunya sudah kembali sibuk di butik. Sementara itu Chenle masih tetap di ICU meskipun dua hari yang lalu sempat sadar sebentar. Dokter bilang kemungkinan hari ini Chenle dipindahkan ke ruang rawat jika kondisinya semakin membaik. Jadi Daehwi sendirian di rumah dan itu membosankan.

Ketika pertama kali menginjakan kakinya di rumah, Daehwi tak bisa membendung air matanya ketika melihat jajaran foto dirinya bersama mendiang sang ayah terpajang di sepanjang ruang tamu.

Daehwi sangat merindukan sosok yang selalu memeluknya dengan hangat saat ia tengah bersedih itu. Ia sangat merindukan ayah nya lebih dari apapun.

Namun Daehwi tau, ayah nya sudah bahagia di surga. Tuhan memanggil ayah nya lebih cepat karena Tuhan menyayanginya. Benar kan ?

Dan Daehwi juga tau, bahwa tugasnya sekarang adalah membahagiakan ibunya. Dan juga membalas semua jasa dan pengorbanan sepupunya.

"Kakak masih ada kerjaan dikit lagi, tunggu ya ?" Chan mengajak Daehwi untuk duduk di sofa yang tak jauh dari meja kerja nya.

Pemuda itu mengangguk kecil lalu kembali menatap Hyunjin yang masih terdiam.

"Ini beneran kak Hyunjin kan ? Soalnya tadi aku sempet denger suaranya mirip kan Hyunjin."

Chan tak menjawab, membiarkan Hyunjin sendiri yang menjawab nya.

"Bukan ya ? Maaf kalo gitu." Ucap Daehwi kikuk karena pria itu tak kunjung berucap.

"E-eh ? Ah ya, ini gue Hyunjin."

Senyuman Daehwi melebar sampai matanya menyipit, namun beberapa detik kemudian senyumannya sedikit berkurang digantikan rona merah di kedua pipinya.

Sekelebat bayangan saat bibir Hyunjin menyentuh bibirnya di bukit saat itu membuat Daehwi merona. Ia tak menyangka, orang yang menyelamatkannya dari tumpahan susu stroberi dulu ternyata memiliki wajah yang tampan.

Mengulum bibirnya, Daehwi mengalihkan pandangannya kearah lain. Menelisik ruangan Chan yang dipenuhi oleh bingkai foto keluarganya beserta foto Chan bersama Daehwi dan Chenle.

Tanpa Daehwi sadari, sesekali Hyunjin mencuri pandang kearah pemuda itu. Meneguk ludahnya kasar. Ia tak menyangka Daehwi yang bisa melihat ternyata jauh lebih cantik dengan binaran indah di matanya. Di tambah lagi senyuman pemuda itu yang memang menjadi candu untuk Hyunjin. Membuat dada pria tampan itu berdegup sangat cepat.

Bibir Daehwi mengerucut, menatap ponsel yang dibelikan oleh Jinyoung beberapa hari lalu. Tak ada satupun pesan dari pria itu padahal Jinyoung bilang akan menemaninya  ke rumah sakit untuk menjenguk Chenle.

I Wanna See You [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang