"Boleh Masuk?"

1.4K 9 1
                                    

Malam itu Bu Dewi sedang mengobrol dengan tetangganya di ruang tamu dengan pintu yang terbuka. Sementara saat itu suaminya sedang keluar ke warung kopi. Seperti biasa, tetangga sebelah rumahnya, sebut saja Tante Ida masih tahan menemani Bu Dewi sambil berbincang.


"Udah jam 12 nih Wi, aku pulang ya, kata Tante Ida.

"Ah, masa udah jam 12 aja? Tanya Bu Dewi seakan tidak percaya sambil memperhatikan jam dinding yang memang sedang mengarahkan jarumnya ke angka 12 tepat. Entah mengapa saat itu juga bola mata Bu Dewi langsung tertuju ke depan pintu. Disana, tiba-tiba saja terlihat sesosok perempuan cantik tinggi mengenakan gaun panjang putih bermotif bunga-bunga biru sedang memperhatikan seisi rumah. Tak ada sedikitpun suara langkah kaki yang menandai kehadirannya, padahal jalan dari halaman menuju ke pintu dipenuhi dengan batu kerikil. Kedatangannya juga menyebarkan aroma pandan yang khas.

 "Da.. Da.. panggil Bu Dewi. "Aha, (apa) sahut Tante Ida.

 "Bereng ma dibelakang hamu (lihat dulu dibelakangmu), ucap Bu Dewi lagi. Tande Ida yang posisi duduknya membelakangi pintu pun menoleh kebelakang.

 "Ba..ba..ba.. ise do on (siapa ini). Tante Ida terkejut batin melihat sosok tersebut. Perempuan di depan pintu tadi hanya berdiri mengamati ruangan dalam rumah dan matanya tertuju ke anak Bu Dewi yang sedang tidur berumur sekitar dua tahun. Lengan gaunnya yang panjang menutupi kedua tangannya yang sedang menggenggam gulungan baju bayi. Agak lama dia menatap anak kecil itu, lalu akhirnya dia bersuara " Boleh masuk?"

"Boleh, sahut Bu Dewi.

 "Kau siapa? "Datang darimana?

 "Dari Batubara, jawabnya dingin. 

Fyi Batubara adalah sebuah wilayah yang terletak di Kisaran, menempuh waktu sekitar kurang lebih 12 jam perjalanan dari kampung Bu Dewi dengan bus. Sementara perempuan ini sekarang berkeliaran di kampung orang tengah malam, sendirian! Namun dikarenakan perawakannya yang sangat berbeda dengan orang kampung sini, Bu Dewi masih berpikir positif, barangkali dia orang baru pindah di kampung ini, pikirnya. Perempuan itu duduk dengan mata yang masih menatap tajam ke arah anak Bu Dewi.

"Itu anakmu?" tanyanya.


"Iya, jawab Bu Dewi. 


" Kau keluar malam-malam gini apa nggak dicariin suamimu? Tanya Bu Dewi penasaran. 

Perempuan berhidung mancung berambut ikal panjang sepinggang itu hanya diam, lalu bertanya lagi, "boleh aku nginap sini?"

 "Ooh nggak boleh lah, nanti marah yang punya rumah, jawab Bu Dewi. Perempuan itu diam lagi. Tante Ida yang menyaksikan percakapan mereka hanya bisa menyumpah dalam hati. 

"Kenapa asik dilawaninya juga makhluk ini cakap Ya Tuhan, teriaknya dalam hati. Tante Ida lalu melirik Bu Dewi memberikan kode untuk berhenti melayani tamu tak diundang itu.

"Udah malam ini, nggak bagus perempuan keluar rumah jam segini, pulanglah kau, kata Bu Dewi.


"Jadi nggak boleh nginap sini? tanya perempuan itu lagi dengan tatapan yang semakin tajam.


next 200 votes hehe..

TAMU TENGAH MALAMTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon