#7 Handsome?

81 12 1
                                    

Sudah dua jam kakinya berjalan menusuri street food yang ada disekitar lokasi perusahaan tempat ia bekerja. Kedua tangannya memegang plastik yang tentunya berisi makanan hasil kekalapannya, sambil berbincang dengan seseorang ditelfon perempuan itu masih saja berkeliling tanpa niat kembali ke kantor.

"Kak dee sumpah , mindy malu!!" kalimat yang hampir dua jam selalu didengar Dee, membuat telingannya panas .

"Kamu ngomong gitu lagi, kak dee matiin telfon!"

"Ih ngancam mulu dasar!" ujar mindy dengan suara kesalnya .

"Ya lagian dari malam, sampe pagi lagi itu mulu. Gimana kuliah kamu lancar, kan? Wisuda kak dee gak bisa pulang."

"ih kenapa!!!"

"kak Dee baru kerja kan, gak bisa ambil libur. Kamu tau kan jadwal disini padat karna idolnya dapat banyak job," jelas Dee yang sedang berhenti untuk membeli sebuah permen khas korea.

"yaudahh iya iya,"

"tenang, nanti kamu kesini kak dee traktir!"

"yeayyy!!!!! Yaudah kak dee, mindy mau nganterin chimmy ke salon dulu"

"kucing aja kesalon mulu, yang puny-"

"Yang punya lebih cantik dong, yaudah byee ka dee!!" mindy mematikan telfon secara sepihak. Dee tau bahwa adik kecilnya itu sangat memperlakukan hewan peliharaannya dengan baik.

Dee melirik jam ditangannya. Waktu istirahatnya hanya tersisa 30 menit lagi, ia segera berjalan kembali ke kantor. makanan yang ia beli belum ada yang ia makan sama sekali. berjalan terburu-buru hingga ponselnya berdering lagi, Ia berdecak kesal kali ini siapa lagi yang mengganggu jam makan siangnya.

Dahinya berkerut saat mendapati tidak ada ID pemanggil, ia memasukkan lagi ponselnya. Dee tipe orang yang tidak akan mengangkat panggilan dengan nomor asing, terlebih jika sang penelpon hanya menghubunginya sekali, itu artinya bukan hal yang penting.

***

Ditemani suasana yang ramai tapi tidak bising. Dee duduk di meja panjang yang mengarah keluar kaca. menikmati makanannya yang masih utuh, masih ada 25 menit sebelum waktu istirahatnya berakhir. Dee dengan terburu-buru mengunyah, berusaha menghabiskan makanannya secepat mungkin. Dee termenung, pipinya sejak tadi kembang kempis berusaha mengunyah makanannya, matanya menatap lurus kearah orang-orang yang berlalu lalang. ia membuka botol minumannya, terlalu asik termenung hingga tidak menyadari sejak tadi ia tidak sendirian. 

"Noona-ya

Belum sempat meneguk cairan bening yang baru saja masuk kedalam mulutnya, Dee menoleh terkejut dan  sontak menyemburkan sedikit airnya, menemukan Jungkook yang sedang membersihkan wajahnya yang menjadi korban semburan menjijikkannya.

"Kkamjagiya!!"

Dee menatap Jungkook, Lehernya bergerak turun menandakan sisa air yang tidak ikut tersembur sudah sukses masuk kedalam tenggorokannya.

"Mianhaeyo Jungkook-ssi! kau mengagetkanku " Dee refleks berdiri, berusaha membersihkan wajah dan pakaian Jungkook yang sudah terkontaminasi. tanggannya sibuk menyingkirkan bagian yang basah dengan ujung lengan hoodienya. 

"Aku hanya memanggilmu dan kau sekaget itu" 

"Aku saja noona, kau tidak perlu sebegitunya" Jungkook tertawa, melepaskan tangan Dee didepan dadanya lalu membersihkan pakaiannya sendiri. 

"Ah, maaf. sejak kapan kau duduk disitu"

"Sejak noona sibuk menggigit sandwich lalu mengelap sisa saos dibibir noona dengan ibu jari dan menjilatnya lagi lalu saat noona membuka botol air dan meminumnya, hmm lalu menyemburkannya padaku" balas Jungkook diikuti dagunya yang menunjuk sisa sandwich ditangan Dee.

Love Coordi ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang