KETUJU

103 16 2
                                    

Sesampai di rumah Aura. Alvano langsung pamit.

"Makasih",ucap Aura tulus.
"Gue duluan",pamit Alvano.
"Hati hati",jawab Aura

Alvano hanya berdehem,sedangkan Aura ia langsung masuk rumah nya menuju kamar nya mungkin mama nya sudah tidur.

Sesampai di kamar Aura .
"Gue bersih bersih dulu kalik ya",Aura menuju kamar mandi.

Setelah beberapa menit ia keluar dari kamar mandi dan mengeringkan rambut nya.

Sambil mengringkan rambut nya ia berpikir.

"Tu cowok kenapa tiba tiba baik terus nggak cuek,tapi sampai rumah gue dia cuek lagi",gumam Aura.

"Tapi gue yakin dia cuek pasti ada alesan nya. Apa gue cari tau ya",ucap Aura

"Aisss apaan sih.. ngapain gue mikirin tu cowok,mending gue tidur biar pipi gue nggak memar. Nanti kalau mama tau pasti gue di larang keluar malam lagi",gerutu Aura sambil mematikan lampu dan menuju tempat tidur nya utk membaringkan tubuhnya.

Alvano P.O.V

Sesampai gue dari rumah Aura gue langsung menuju kamar mandi.

"Kenapa gue tadi peduli sama tu cewek".
"Nggak biasanya juga gue peduli sama cewek apalagi belum kenal lama."
"Asss bodo amat lah gue nggak peduli", gerutu Alvano dan dia langsung rebahan di kasur.

Author P.O.V

Waktu terasa cepat dan sekarang mentari telah menampakan sinarnya.

Seperti biasa Aura belum juga bangun dari tidur nya.

"Aura sayang bangun uda jam 06.40",teriak mama Aura.

"Bentar maa" ucap Aura dengan mata tertutup

"Kamu demam sayang?" ucap mama Aura memegang dahi dan tangan Aura.

"Enggak ma,aku mandi dulu",ucap Aura langsung menuju kamar mandi.

Sedangkan mama Aura menggeleng gelengkan kepalanya dan keluar dari kamar Aura.

Setelah beberapa menit tak terlalu lama Aura telah siap untuk ke sekolah.

"Kok tiba tiba pusing ya,apa gue demam beneran, udah lah gue berangkat",ucap Aura sambil turun dari tangga.

Aura mencari mamanya untuk berpamitan karena Ia tak minat untuk sarapan dan memutuskan untuk langsung berangkat.

"Kamu beneran mau berangkat?badan kamu demam beneran lho, pasti semalem habis hujan hujan nan",ucap mama Aura khawatir.

"Aku nggak papa kok,berangkat ya maa", pamit Aura langsung lari.

"Hati hati sayang,jangan lupa makan di kantin kamu belum sarapan",teriak mama Aura.

Papa Aura sedang di luar kota karna ada urusan bisnis.Maka dari itu tidak ada di rumah.

Aura P.O.V

Gue mengendarai mobil gue di atas rata-rata.

Banyak pengendara yang mengumpat tapi gue nggak peduli.

Sesamapai di sekolah gerbang telah di tutup,gue memutuskan manjat pintu belakang,urusan mobil gue di luar gampang.

Setelah gue berhasil manjat gue berharap semoga nggak ada guru pikit.

"Semoga nggak ada guru piket hari ini",ucap nya

Author P.O.V

Ia lari dan tiba-tiba ia menbarak cowok di depan nya ternyta dia alvano.

"Lo telat?",tanya Aura.
"Hem",deheman Alvano.

"Lha ni anak cuek lagi",batin Aura.

Tiba tiba..
"AURAAAAA!!! ALVANO!!! KALIAN NGAPAIN DI SITU SEKARANG UDAH JAM BERAPA!",bentak guru piket yang tiba-tiba datang.

"Jam 07.20 menit bu,ibu nggak punya jam ya nanti saya beliin jam deh",ucap Aura tanpa dosa.

"Aura! Kamu tu ya nggak pernah sekali aja nggak cari masalah dan kamu Alvano! Siswa baru tapi udah berani telat ya!",emosi guru piket itu.

"Hem",Alvano hanya berdehem.

"Sekarang kalian ke lapangan hormat kepada bendera",ucap guru itu.

"Sekarang nih bu?,tanya Aura tanpa dosa.

"BESOK AURA SALSABILA!SEKARANG LAH!",bentak guru itu lagi.

Alvano dan Aura langsung menuju lapangan untuk hormat tak ada percakapan di antara mereka.

Sesamapai di lapangan mereka hormat kepada bendera.

Aura merasa pusing.
"Gue kenapa nih nggak biasanya gue hormat terus pusing arggh pusing banget lagi",batin Aura sambil memegang kepala nya.

Tiba tiba...

Tiba tiba apa ya?
Tiba tiba cinta datang kepadaku... Wkwkw malah nyanyi ya
Penasaran? Tunggu part selanjutnya oke!


AURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang