Ada WhatsApp yang masuk siang ini, tertulis "dimana ?, sedang apa ?, sibuk tidak ?"
Tiga pertanyaan pembuka yang berujung pada sebuah permintaan yang anehnya tidak bisa ditolak.
aku yang kamu tanya saat kamu hilang arah, dia yang kamu tuntun saat sudah terarah
aku yang kamu cari saat dilanda gunda, dia yang kamu cari saat ingin melepaskan tawa
aku yang kamu hubungi saat dibutuhkan, dia yang kamu temui saat diinginkan
seberapa sering kamu menginginkan dibanding kamu membutuhkan ?
intinya, aku bagian resahnya, dia bagian bahagianya.
Begitukah ? iya tidak ? sudah iyakan saja !
Saat ingin menghabiskan waktu untuk bersenang-senang nama siapa yang pertama kamu kenang ?
Saat ingin perhatian siapa yang pertama kali akan kamu hubungi ?
Saat terasa lapar siapa yang pertama kali kamu ajak pergi dan tawarkan ?
Dia kah ? masih dia kah ? tentu saja iya !
Saat sedang terasa lelah kepada siapa kamu akan mengarah ?
Saat pusing mengerjakan sesuatu pada siapa kamu akan mengadu ?
Saat kamu merasa tidak tahu pada siapa kamu akan berguru ?
Aku ? masih pada ku? sudah biasa !
Aku lelah pada siklus yang itu-itu saja, pada kamu yang ini-ini saja, pada rasa yang masih tetap sama.
-dra-
YOU ARE READING
Memaknai Saya
Poetrybeberapa hal hanya bisa dilakukan dengan beberapa orang saja, sedih mu tidak bisa ditunjukkan pada dia yang kamu anggap berbeda. senangmu hanya bisa diperlihatkan pada dia yang istimewa. agar dia tahu kamu makhluk sempurna