bab 10

29.1K 1.2K 21
                                    

                               ~LIKE A BOSS~

TYPO BERTEBARAN

El merutuki kesalahannya membentak kaila seperti di telpon tadi tapi dia juga tak bisa menutupi kekhawatirannya saat kaila tak mengangkat telponnya.

El saat ini sedang berada di kamar hotel di kota di Kalimantan.

Tok tok tok
Saat mendengar ketokan pintu El bangkit dan membukakan pintu. El melihat david sedang berdiri di depannya dengan pakaian santai.

"Mau ikut jalan keluar nggak, bosan nih gue" ucap david.

"Tugas udah selesai?"

David memutar bola matanya malas "nanti gue beresin deh, ikut nggak lo"

El mengangguk lalu mengambil jaket dan dompetnya.

Mereka menikmati indah nya kalimantan di malam hari. Lampu-lampu jalan dan para pedagang yang berjualan.

Mereka singgah di salah satu tempat pedagang di jalanan yang menjual bakso. Ya mereka tak segan untuk makan di pinggir jalan seperti ini.

Bakso mereka telah sampai. Bakso memang makanan yang tepat untuk dinikmati dimalam dingin seperti ini.

"Cewek yang waktu itu, lo suka dia kan" ucap david membuka obrolan sambil menikmati baksonya.

"Enggak"

David menuangkan kecap ke mangkok nya. "Gue kenal lo itu dari kecil, jadi nggak usah bohong"

"Gue emang nggak suka dia"

David mengangguk "owh, jadi kenal dimana?"

"Mahasiswanya di kampus om frans"

"Owh, boleh gue gebet"

El mengangkat kepalanya yang sedari tadi fokus pada bakso dihadapannya. "Boleh, kalau mau gue bilangin sama revi"

David tersedak "becanda gue bro, bisa batal nikah gue kalau revi tau"

"Terus ngapain lo deketin dia"tanya david lagi berusaha memancing El untuk jujur. Karena El ini sulit banget jujurnya walau mereka udah saling kenal lama sekalipun.

"Cuma iseng aja, habis nya dia nuduh gue copet waktu itu"

David kembali tersedak dan mengambil minumannya. Setelah dirasa tenggorokannya sudah baikan baru lah david kembali berbicara.

"Jangan main-main sama cewek lo bro, ntar suka baru tau rasa lo, lagian nih ya, perasaan cewek itu rapuh, sekali nya retak gara-gara lo susah buat baik lagi" ucap david bijak.

El hanya diam mendengarkan. Dia tau apa yang dikatakan oleh david itu benar hanya saja entahlah, El tak bisa menjelaskannya.

El sudah kembali ke kamar hotelnya. Menatap kota Kalimantan dari hotel ini namun fikirannya menerawang pada wajah seseorang yang mulai menyelusup ke otaknya.

Sementara itu kaila kembali begadang malam ini mengingat El memintanya untuk memberikan revisinya besok. Melihat kesibukannya akhir-akhir ini kaila berencana akan fokus pada skripsinya.

"Gue harus bisa wisuda secepatnya, gue nggak mau ketemu lagi sama tuh dosen" ucap kaila sambil mengingat bagaimana perlakuan El padanya selama ini.

Kaila melirik hp nya yang berkedip tanda pesan masuk.

From : Boss
Jika memang kamu tidak bisa mengirim revisinya besok, tidak apa-apa, istirahat saja.

To : Boss
Besok saya kirim.

Mata kaila sudah tidak tahan lagi untuk tetap terjaga. Kaila menyesali keputusannya karena tidak menerima tawaran El tadi.

To: Boss
Saya rasa besok agak terlambat ngirim revisinya, saya benar-benar mengantuk.

Kaila meletakkan hp nya lalu bangkit dari meja belajarnya dan merebahkan dirinya diatas kasurnya.

Kaila mulai masuk ke alam mimpinya. Padatnya jadwal nya akhir-akhir ini membuatnya letih.

From: Boss
Iya, istirahatlah.

Setelah tidak ada balasan lagi dari kaila, El juga memutuskan untuk tidur. Dia juga mengantuk tapi dia menunggu kaila mengiriminya sms bahwa dia menerima ajakan El untuk tidak mengirim revisi itu besok.

Matahari sudah tersenyum cerah. Orang-orang sudah kembali beraktifitas. Kaila masih tidur tanpa mengabaikan hp nya yang sudah dari tadi berdering.

Kaila akhirnya bangun saat hari sudah mau siang. Kaila mandi dan mengambil beberapa cemilan lalu duduk lagi di depan laptopnya.

Setelah selesai dengan skripsinya kaila langsung mengirimnya ke El. Kaila bangkit lalu pergi ke market untuk berbelanja.

"Mbak re, buk desi ada nggak?" Tanya kaila saat melihat rere di kasir.

Rere yang tengah menghitung belanja kaila itupun mengangguk "tadi ada kok, lihat aja sana"

Kaila mengambil bungkusan nya yang diberikan rere "oke siip"

"Emang mau ngapain la?"

"Kaila mau ngundurin diri mbak, mau fokus sama skripsi"

Kaila sudah sampai di ruangan desi. Saat ada perintah masuk barulah kaila masuk. Disana kaila melihat desi yang tengah duduk dengan Sera.

"Eh kaila, silahkan duduk"

Kaila yang kikuk langsung duduk di sebelah sera. "Ada apa kaila" tanya desi.

"Itu buk, kaila mau ngundurin diri kerja di sini" ucap kaila gugup karena sedari tadi sera menatapnya.

"Kenapa" tanya desi.

"Kaila lagi sibuk banget ngurus skripsi buk"

"Hhm, sayang banget ya, padahal ibuk sedang membutuhkan lebih banyak karyawan"ucap desi.

"Udahlah, kasih izin aja, kaila memang akan sangat sibuk selama beberapa bulan ke depan" ucap sera.

"Baiklah, tunggu sebentar ya kaila" desi bangkit dari sana menuju salah satu pintu di ruangan ini.

"Jaga kesehatan kamu ya sayang, mama nggak mau kamu sakit, dulu waktu stefan ngurus wisudanya sampai jatuh sakit lo"

Kaila tersenyum "iya ma"

Desi kembali dan duduk di hadapan mereka lagi, desi menyerahkan amplop coklat ke tangan kaila.

"Ini gaji kamu bulan ini kaila"

"Makasih buk"

Kaila bangkit dan berpamitan "sama mama aja, mama antar kamu sampai ke kos"

Kaila sudah sampai di kosnya. Tak lama terdengar ketukan pintu. Kaila bergegas membuka pintu.

Disana nampak seorang wanita paruh baya dengan badan lebar memegang kipas di tangannya.

"Buk ina?" Ya nama ibuk itu adalah buk ina, ibuk kos kaila.

"Kaila, uang kos kamu selama dua bulan ini belum lo" ucap ina.

"Eh iya buk, tunggu sebentar"

Kaila masuk ke kamarnya dan mengabil beberapa lembar dari amplop yang diberikan oleh desi tadi.

"Ini buk, sekalian buat bulan depan ya" ucap kaila.

"Iya, yaudah ibuk mau ke sebelah dulu ya" kaila mengangguk lalu mengunci kembali pintunya.

Saat kaila sudah kembali ke kamarnya Hp kaila berdenting pertanda pesan masuk.

Boss
Lusa saya pulang, segera selesaikan skripsimu, akan saya bantu kamu wisuda secepatnya

Kaila menghela nafas, pertarungan seorang mahasiswa yang sebenarnya baru akan dimulai.

💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡

Vomment

Like A Boss (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang