"Bukankah sudah kukatakan? Sampai kapanpun, aku tak akan mau!"
Namjoon mendongak ke atas. Matanya menyalang marah, ia juga tampak memegang rusuk kanannya yang sudah tak berbentuk. Sebuah pedang menempel dengan indah disana menghasilkan desisan serta rintihan kecil dari bongkahan bibir seorang Namjoon. Walau ia tahu, dia tidak menginginkan ini semua.
"Sekali lagi ku katakan, kau mau menjadi iblis?"
Namjoon menggeleng mantap.
"Tidak, dan tidak akan pernah mau."
.
•••...•••
|
|
|
|
|A Namjoon birthday project
.
.
.
.
.
.•••
.
.
.
.
.
.Author : puzu19
Genre : action
Rate : PG-15Cr : BigHit Entertainment
BTS a.k.a Bangtan SeonyeondanCerita hanya fiktif belaka, tidak ada maksud menyinggung atau menghina sesuatu. Bila ada kesamaan nama dan tempat, semua hanyalah kebetulan.
...
"Namjoon-ah!"
Perangai manis itu berlarian menuju seorang pria yang baru saja disapa Namjoon tersebut. Yang dipanggil menoleh kebelakang dan menorehkan senyum sangat lebar sampai lesung pipnya muncul dan membuat kaum hawa bergetar karenanya.
Dengan pelan, Bajunya menjuntai dan mengayun. Tak lupa ada pedang yang tersampir di pinggangnya. Bunyi derit kayu tempat ia berpijak-pun menari-nari karena ulah gerakkan kakinya yang melangkah pelan ke arah Hoseok, lelaki yang memanggilnya tadi.
"Lapor! Garis depan sudah aman."
Namjoon tersenyum lebih manis lagi. Kali ini dia menang melawan bajak laut. Jika sudah begini, ia bisa turun ke lapangan dan menyaksikan tempat kejadian perkara dan melakukan ibadat pemakaman suci bagi pahlawan dibalik bayangan yang melindungi segenap desa.
Ia segera menuju tempat yang dituju naik kuda. Bersama Hoseok, sang penasihat rasa kakak. Memang, Namjoon dan Hoseok sudah sangat dekat seperti kakak dan adik.
"Namjoon, kali ini lebih banyak. Kau harus bersiap."
Namjoon menoleh dan menatap wajah sendu penasihatnya. Ia tahu, maksud dari lebih banyak itu. Tapi memang sudah menjadi konsekuansi dia sebagai kepala desa. Dia harus melihat pemandangan yang memilukan.
Banyak sekali korban berjatuhan. Jauh lebih banyak dibandingkan pertempuran dengan bajak laut kemarin.
Jangan ditanya bagaimana kondisi Namjoon. Dia sangat terpukul melihat rakyatnya yang terluka.
"Sialan!"
...
"Kita harus mencari sarang bajak laut!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Peripatetic
FanfictionSebuah senjata berada dalam genggaman tangan kanan pemuda berkaki jenjang yang kini berjalan sempoyongan di tengah keramaian kota. Kepalanya begitu sakit, perutnya seperti sehabis bermain roller coaster sepuluh putaran. Tubuhnya terasa begitu remuk...