AFISAN HENTIKAN!!!

130 23 4
                                    

Semua orang saling menatap dan terkejut dengan semua perkataannya.

"Afiii tidak.... jangaaaaann" teriak niki.

____-

"Tiaa gue mohon bangun, afi sekarang dalam bahaya" pekik hans sambil menahan niki yang histeris berontak dari genggamannya.

"Nak bangun nak. Sekarang mamah sama papah ada disini. Ayo Bangun nak, afisan membutuhkan kamu" lirih ibu tia yang berusaha membangunkan  anaknya.

"Afisan hentikan.. gue gak relaaa lo harus kayak gini. Hans tolong afi." Teriak niki yang terus berusaha melepaskan genggaman hans.

"Nik tenang. Gue mohon tenang" ucap hans.

"Lo sudah gila? Teman lo dalam bahaya. LEPAS.." teriak niki.

Niki akhirnya lepas dari genggamannya dan berlari menghampiri afisan yang tengah menghadapi badai yang besar.

"Afisann stop. Tarik omongan lo sekarangg" niki terus berlari mengejar waktu mencoba menghentikan niat afi.

"Bruuuuuhkkk.." tiba-tiba niki terlihat terpental ketika jaraknya lebih dekat dengan afi.

"Niki.." Teriak hans kemudian berlari menghampiri niki yang tergeletak pingsan.

"Afi. hentikan." tiba-tiba terdengar teriakan lemah tia yang terlihat berjalan menghampiri afi.

Seketika afisan membuka matanya dan menoleh dengan senyuman yang lirih.

"Gue mohon jangan lakukan hal ini." lirih tia, namun langkahnya terhenti seakan ada tembok besar yang menghalanginya dengan afisan  hingga tia tidak bisa menyentuhnya.

"Fii hentikan semuanya, maafkan semua kesalahan gue. Gue mohon lo kembali." teriak tia masih mencoba menghampiri afi namun tetap saja gagal.

"Semuanya sudah terlanjur terjadi. Hiduplah bahagia, gue mohon." Ucap afi kemudian kembali memalingkan wajahnya, menutup matanya kembali menghadapi badai ombak yang mulai mendekat.

"Tidak.. gue mohon lo kembali." teriak tia histeris.

Semua orangg mematung bingung dengan apa yang harus dilakukan, kecuali tia yang terus saja histeris.

"BODOHHH.. Lo menyerahkan nyawa  cuma demi menghilangkan gue? Bukan hanya gue yang bakal hilang. Tapi lo juga bakal hilang dari dunia ini. Dan bagaimana dengan kekasih lo ini? Dia juga akan perlahan mati karena rasa bersalahnya. BENAR-BENAR BODOH. Pengorbanan lo akan sia-sia. HENTIKAN SEKARANG JUGA." ucap danil yang mulai panik akan menghilang selamanya.

"Gue gak sebodoh itu. Tia gak bakal lakuin hal bodoh seperti apa yang lo lakukan ketika kehilangn aurel kekasih lo itu." lirih afi namun tegas sambil menyunggingkan senyuman sinis

Seketika danil terdiam dengan wajah amarah.

"Diamm.. jangan berani lo sebut nama itu, atau gue bunuh lo sebelum penguasa alam yang merenggut nyawa lo itu." ancam afi

"Coba saja.." tantang afi.

"Aaaaaaaaarrggggk" danil menggeram marah mendekati afi, namun sama saja dia terpental jauh tidak dapat mendekati afisan sedikitpun.

Sedangkan afisan terus saja menyebut nama aurel yang benar-benar membuat danil marah.

"Aurel? iyaa benar, sekarang aurel harapan satu-satunya." lirih hans sambil memangku niki yang tengah mulai sadar.

"Aurel. Gue membutuhkan lo, gue mohon lo keluaar sekarang." teriak hans mencoba memanggil sosok wanita yang dulu menjadi kekasih danil.

"Kita panggil aurel bersama-sama." ucap niki dengan lemah sambil memegang tangan hans.

"Tia." lirih niki dan hans mengulurkan tangan mereka ketika tia masih histeris memanggil afi.

Setelah mereka bertiga bergandengan. Sekeras mungkin mereka memanggil aurel.

"AUREELLL." Teriak mereka bersama.

BERSAMBUNG....

Next? Jangan lupa vote and comment☺️☺️

By Hendrawati

RUMAHKU CINTA & KEMATIANKU (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang