Spesial Episode

1.9K 129 1
                                    

Dua minggu setelah Rosé dan Lisa resmi menjadi sepasang kekasih, kini mereka berdua selalu berangkat dan pulang kerja bersama. Keduanya tampak bahagia. Lisa selalu memanjakan Rosé. Dan Rosé juga sangat bahagia bisa menjadi kekasih dari Lisa.

"Malam ini kita mau makan apa?" Tanya Lisa pada Rosé yang sedang membereskan berkas-berkas di mejanya.

Rosé menghentikan sejenak kegiatannya, kemudian menatap Lisa, "Malam ini kita makan di rumah aku saja. Eonni ada masak yang spesial untuk kita."

Lisa mengangguk, "Geurae. Kalau begitu, aku kembali ke ruanganku untuk membereskan peralatanku dulu."

"Oh ya, yeobo." Lisa menghentikan langkahnya yang baru terbuka dan membalikkan tubuhnya melihat Rosé, "Ne, Chaeyoung-ah?"

"Aku ada sesuatu buat kamu." Rosé menarik laci lemarinya dan mengeluarkan sesuatu dari sana. "Ini gelang yang telah lama kubeli, tapi tidak pernah kupakai."

Lisa mengerutkan keningnya, "Wae? Bukannya itu gelang yang sangat mahal?"

Rosé mengangguk dan menunjukkan senyumannya, "Gelang ini sangat berharga bagiku." Rosé mengalihkan tatapannya pada Lisa, "Dan gelang ini, kuberikan padamu."

Lisa membulatkan matanya. Gelang mahal yang ditunjukkan oleh Rosé ternyata ditujukan untuknya. Lisa sangat tidak mempercayai ini.

"J-jinjja?" Lisa menjeda kalimatnya, "Ta-tapi gelang itu---"

Rosé tersenyum, lalu meraih tangan Lisa dan memasangkan gelang tersebut di pergelangan tangan Lisa. Setetes air mata jatuh dari mata Lisa. Sungguh, dia bersyukur bisa mengenal dan menjadi kekasih dari Park Chaeyoung. Setelah Rosé selesai memasangkan gelang tersebut, Lisa pun langsung menarik Rosé ke dalam pelukannya.

"Saranghae, Chaeyoung-ah. Jeongmal saranghae." Ucap Lisa dengan nada lirihnya.

"Nado saranghae, Lisa-ya." Rosé membalas pelukan Lisa dengan erat.

Keduanya melepaskan pelukan saat merasa puas. Setelah itu, Lisa pun kembali ke ruangannya dengan perasaan yang bahagia. Begitu juga dengan Rosé. Tak pernah dia merasakan bahagia seperti ini.

000

Sementara itu....

Jisoo tengah mempersiapkan makan malam untuknya, Rosé dan juga Lisa. Karena Jisoo memberitahu pada Rosé bahwa dia mengundang Lisa ke rumah untuk makan malam. Tak butuh waktu lama, makan malam dari Jisoo telah terhidang di meja. Jisoo tersenyum saat mendengar deru mesin mobil yang terdengar berhenti di rumahnya. Dengan semangat, Jisoo pun membuka langkahnya untuk membuka pintu rumahnya.

Namun senyum Jisoo luntur saat melihat siapa yang tengah berada di depan rumahnya sekarang. Seorang yang tak ingin ditemui olehnya tentu saja. Meskipun Jisoo tidak membencinya, tapi Jisoo enggan untuk bertemu dan berbicara dengannya.

"Lama tak jumpa, Jisoo-ah."

"Buat apa kau kemari?" Tanya Jisoo dengan nada ketusnya.

"Aku ada sesuatu yang mau dibicarakan sama kau."

Jisoo menghela nafasnya, kemudian menggeleng, "Pulanglah. Tidak ada yang harus kita bicarakan."

"Jisoo-ah, tolong dengarkan aku kali ini."

Jisoo menatap dalam mata orang tersebut, "Tidak ada yang perlu didengarkan dari kau."

"Jisoo,"

"Pulanglah, Momo." Jisoo kembali menghela sejenak nafasnya, "Tidak ada tempat bagimu untuk datang kemari."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Roses for Rosie(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang