AKU DAN RASA YANG TAK SELESAI

1.2K 8 0
                                    



Muhammad Arif Billah.

Seorang putra kyai Jawa blesteran Madura

di salah satu pesantren terbesar di Jember.

Seorang doktor manajemen pendidikan

Summa Cum Laude termuda dengan usia 24 tahun

di University of Malaya.

"Gus Abil!" begitu sapaan akrab orang-orang disekitarku.

Yang sebenarnya adalah panggilanku pada diriku sendiri

Yang masih cadel di masa kecilku.

Seorang Gus millenial yang cerdas, supel, gaul dan ganteng...

(Begitu orang-orang memujiku)

Tapi.. Apa yang dilihat di luar

belum tentu itu mencerminkan apa yang ada di dalam hati.

Bukan berarti perlu hipokrit tetapi kadang – kadang orang lain

tidak perlu tahu apa yang sebenarnya kita rasakan.

Catatan harian ini kutulis semenjak aku menikah.

Semoga apa yang aku tuangkan dalam catatan harian ini

Dapat menjadikan pelajaran bagi siapa saja,

dan di mana saja kalian berada.

Kupersembahkan catatan harian ini

untuk kalian semua...




Maha suci Allah yang telah menciptakan mahluk-Nya berpasang-pasangan.
Ya Allah, perkenankanlah kami merangkaikan kasih sayang yang Kau ciptakan diantara putra-putri kami

Muhammad Arif Billah, S.Pd,. M.Pd,. Phd (Gus Abil)
Putra pertama dari KH.Zainullah Rois & Ny.Hj.Fatimah Rois

dengan

Imroatul Mufarrihah, LC (Ning Fariha)
Putri kedua dari KH.Abdussyukri Fansuri & Ibu Ny.Hj.Aminah Fansuri

untuk melaksanankan syariat agama-Mu, mengikuti sunnah rasul-Mu
dalam membentuk rumah tangga Sakinah, Mawaddah Wa Rahmahdalam ikatan pernikahan
yang insya Allah akan diselenggarakan pada:
SENIN 30 MARET 2019
JAM 09.30 WIB
TEMPAT:

MASJID AGUNG PROBOLINGGO


Atas kehadiran dan doa restu Bapak/Ibu/Saudara/i kami ucapkan terima kasih

Kami yang berbahagia

(KH.Zainullah Rois & Ny.Hj.Fatimah Rois ) (KH.Abdussyukri Fansuri & Ibu Ny.Hj.Aminah Fansuri)

(Muhammad Arif Billah, S.Pd,. M.Pd,. Phd (Gus Abil) & Imroatul Mufarrihah, LC (Ning Fariha)



AKU DAN RASA YANG TAK SELESAI

Ledakan petasan dan kembang api memecah keheningan pagi ini. Jeritan sirine mobil Patwal yang mengawal Alphard putih dengan hiasan bunga-bunga cantik dan kain tile yang aku tumpangi menambah kemeriahan iring-iringan mantenanku ini. suara riuh rendah dan sorak santri terdengar bersahutan dengan bunyi ledakan petasan dan kembang api. Disepanjang jalan keluar dari komlpleks pondok pesantren beratus santri dan masyarakatsekitar berjejer rapi membentuk pagar betis, tak ketinggalan mereka juga melayangkan ponsel mereka ke arah iring-iringan mobil mantenan ini.sesekali kudengar terikan histeris mereka

"Gus Abil!!!"

"Cieh... Gus Abil dadi manten!"

Mereka seolah ikut merasakan apa yang di rasakan Umi, Abiku dan keluarga besarku saat ini.Dari kaca spion sesekali kulihat Umi dan Abiku saling menatap satu sama lain dengan bertukar senyum.Matanya bersinar penuh harap. Walau tak bicara, tapi seolah aku tahu apa yang akan mereka katakan. Bahagia.Abi dan Umi juga tak canggung-canggungnya membuka kaca mobil dan melambaikan tangan kepada masyarakat di jalan yang tak mau kalah ikut mengabadikan moment bersejarah di desa Sumberwangi ini dengan kamera ponselnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 20, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DIARY PERNIKAHANKUWhere stories live. Discover now