Aku merindukan kedua lengan itu, yang selalu memberi ketenangan saat memelukku,
Aku merindukan lengan kanan itu, yang selalu menggenggam erat lenganku di muka umum seolah dia bangga memilikiku,
Aku merindukan pundak itu,yang selalu menjadi tempat bersandar saat aku menangis,
Aku merindukan mata itu, yang selalu menatap dalam padaku,
Aku merindukan hati itu, yang selalu memperlakukanku tulus,
Aku merindukan telinga itu, yang selalu mendengarkan ocehan tak pentingku dipertengahan malam hingga pagi,
Aku merindukan mulut itu, yang selalu berkeluh kesah menceritakan yang tak orang lain tau,
Aku merindukan kaki itu, yang tanpa lelah selalu melangkah menuju padaku saat aku berantakan,
Aku merindukan pikiran itu, yang selalu sejalan denganku dan selalu berusaha mengertiku,
Aku merindukan perasaan itu, yang selalu membuatku merasa dicintai sedalamnya,
Aku merindukan badan itu, yang bisa menjadi rumah bagiku untuk berlindung,
Tapi sayang ternyata anggota tubuh itu bukan diciptakan untukku sehingga kehadirannya hanya sementara dihidupku namun candu,
-MP
