12

2.3K 297 34
                                    

Happy Reading




Plakk

Seulgi terkaget menatap kekasihnya yang tiba-tiba datang dan menampar wanita didepannya dengan ekpresi terkejut.

"Ya!! Beraninya kau dekati pacarku!" Marah irene sehabis menampar pipi jisoo dengan menatap dingin wanita tersebut.

"Joohyun apa-apaan kau! Kenapa menampar dia!" Kini seulgi berusaha membantu jisoo yang memegang pipinya.
"Gwenchanha?" Tanya seulgi memegang tangan jisoo yang berada di pipinya.

"Ya!!!" Irene menarik tubuh seulgi menghadap dirinya dan menatap penuh amarah kekasihnya tersebut.

Plakk

Seulgi tersungkur setelah menerima tamparan yang keras dari irene, sedikit meringis merasakan ngilu dan panas dipipinya kemudian menatap irene dengan mata berkaca-kaca.

"Kau juga! Berani sekali selingkuh di belakangku Kang Seulgi!! Jadi ini alasanmu berubah akhir-akhir ini hah!, Sialan!" Ucap irene dengan matanya yang sedikit memerah karena menahan amaranya.

"A..anni Hyun.. aku.. bukan.. tidak......"

"Ya memang kenapa jika dia berselingkuh hah!" Belum sempat seulgi menjelaskan, namun jisoo sudah memotong perkataannya.

"Mwoya?!! Kalian benar-benar...!" Irene sudah tidak dapat menahan emosinya lagi, dia berpikir bagaimana bisa seulgi bermain dibelakanngnya.

"Kenapa marah?? Seharusnya kau lihat dirimu sendiri, apa kau tidak mengaca? Apa kau tidak melihat? Siapa disini yang tidak jujur sejak awal?" Tanya jisoo membantu seulgi berdiri.
"Ayo kita pergi Seul" jisoo membawa seulgi pergi meninggalkan irene yang diam mencerna setiap kata yang jisoo katakan.


***


"Unnie kenapa bicara begitu pada joohyun" tanya seulgi yang duduk di sofa sambil menempelkan es batu pada pipinya.

"Unnie benar-benar kesal seul, yaiiisshh!! Kenapa kau lemah sekali, unnie harap kau tidak menemuinya lagi, dia tidak pantas denganmu seulgi" jelas jisoo yang masih kesal dengan perlakuan irene.

"Aku mencintainya unnie, apapun dan siapapun dia"

"Ya Kang Seulgi! Apa kau lupa dia akan menikah"

"Arraso"

"Kau bisa mendapatkan wanita yang lebih darinya, hmm begini saja, unnie akan menyekolahkanmu diluar negeri. Tidak ada alasan untuk menolak, 1 minggu lagi kamu akan berangkat"

"Ta..pi...."

"Sudah Unnie bilang tidak ada alasan, paham!"

Jisoo meninggalkan seulgi yang masih menunduk, bagaimanapun bagi Seulgi Jisoo adalah penyelamatnya saat dia hampir tidak ada harapan beberapa tahun silam.


***


Beberapa hari kemudian

"Bae Yerim mau kemana?" Tanya irene
"Oh unnie, aku ingin menemui wendy dan seulgi, wae?" Jawab yeri dengan santai
"Hmm seulgi?"
"Nee"
"Pergilah"
"Nee unnie annyeong"
Yeripun pergi sedangkan Irene melamun memikirkan beruangnya tersebut, ada rasa rindu namun juga marah,kesal,kecewa dan lainnya.

"Bear, bogoshippo"



"Seul, wen" teriak yeri melambaikan tangan pada kedua temannya tersebut sembari menghampiri dan duduk di depan mereka berdua.

"Lama" ucap wendy melirik yeri dengan malas.

"Ahahaha maaf, tadi unnieku mengganggu, hehe" jawab yeri sambil mengambil minuman seulgi dan meminumnya,
"Hmm. Unniemu?, Bagaimana kabarnya? Apa dia baik-baik saja?" Tanya seulgi
"Mwoya... Kau kenapa perhatian sekali pada unnieku? Jangan-jangan naksir? Iya kan." Goda yeri tersenyum jahil.

Kamu akan menyukai ini

          

"Ya bae Yerim, apa-apaan kau, tidak mungkin Seulgi mau dengan unniemu itu" ucap wendy yang merasa suasana seulgi berbeda.
"Ne ne, lagi pula unnieku sudah punya calon" jelas yeri
"Pabo" gerutu wendy
"Mwo? Kau bilang apa tadi?"
"Sudah wen, tujuanku kemari bukan untuk membahas itu" ucap seulgi dengan tenang.
"Ah nee, mian seul. Memang ada hal apa? Tumben"
"Begini, aku akan pergi ke canada untuk melanjutkan sekolahku" jelas seulgi membuat kedua temannya terkaget.
"Apa?!!! Ya kang seulgi jangan becanda bodoh" ucap wendy dengan masih kaget
"Kenapa tiba-tiba?" Kini Giliran yeri yang bertanya.
"Mian, ini sudah keputusanku dan kurasa ini yang terbaik" jawab seulgi merasa tidak enak.
"Kamu mau ninggalin kita seul?" Yeri mulai berkaca-kaca menatap seulgi didepannya.
"Mian yerim-ah"
"Aku ikut" ucap wendy menatap seulgi dengan serius.
"Apa maksudmu seungwan, kau pikir aku akan berlibur? Aku sekolah disana,"
"Kau pikir aku tidak serius seul"
"Tck, sudahlah aku harus pergi" ucap seulgi beranjak dan meninggalkan kedua sahabatnya tersebut.

"Wen, ottoke" tanya yeri menatap wendy.
"Bodo amat" wendy pun ikut pergi dari tempat tersebut menyisakan Yeri yang terdiam.



***


"Seul apa semua barang-barangmu sudah kau bawa?" Tanya Jisoo pada seulgi di depan bandara..
"Hmm ne unnie semuanya sudah ku bawa, unnie tenang saja" jawab seulgi dengan santai.
"Unnie pasti akan selalu mengunjungimu, belajarlah yang rajin, ok"
Seulgi pun hanya mengangguk dan berjalan menjauh.

"Unnie pasti akan selalu mengunjungimu, belajarlah yang rajin, ok" Seulgi pun hanya mengangguk dan berjalan menjauh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Seulgi!" Teriak seseorang membuat seulgi menoleh.
"Oo.. Seungwan"

"Kau mau kemana? Kenapa bawa barang sebanyak itu" tanya seulgi melihat sahabatnya membawa koper besar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Kau mau kemana? Kenapa bawa barang sebanyak itu" tanya seulgi melihat sahabatnya membawa koper besar.
"Sudah kubilang aku ikut denganmu seul" jawab wendy
"Jinja?!!!! Aigo seungwan, apa-apaan kau" kaget seulgi tak menyangka dengan tindakan wendy.
"Aku itu sahabatmu, dan harus selalu didekatmu seul"
"Kau berlebihan pabo!"
"Wae wae? Aku akan menjagamu, lagi pula kau lupa orang tuaku juga disana"
"Aishh lalu bagaimana dengan Joy Unnie"
"Aaa.. dia, memang apa urusannya denganku?" Ucap wendy sedikit berpikir.

Pletak

"Ya Seungwan! Jangan mempermainkan perasaan orang" seulgi menjitak kepala sahabatnya itu sampai meringis.
"Appo.. ya kang seulgi!"
"Terserah"

 ya kang seulgi!" "Terserah"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




***


"Huuuaaaaaa Mereka jahat meninggalkanku" yeri menangis sejadi-jadinya di ruang tamu dengan begitu banyak tisu bertebaran dimana-mana membuat 2 orang yang baru memasuki ruangan tersebut kaget.
"Ya! Bae yerim! Kau apakan rumah ini" teriak sang kakak menggeleng-geleng kepalanya.
"Aigo, rumah ini seperti kapal pecah" ucap sang sahabat.
"Hhuuaaa Irene unnie, Joy unnie.. hiks mereka pergi... Hhuuaaahh" yeri langsung memeluk kedua wanita tersebut dengan masih menangis.

"Ya, lepaskan unniemu ini yeri!" Irene berusaha untuk melepas pelukan yeri.
"Wae Yerim-ah? Siapa yang pergi?" Tanya joy menenangkan Yeri.

"Hikkss.. itu.. hiks.. seulgi dan wendy, mereka pergi ke kanada untuk sekolah disana unnie"

"MWO?!!!!!" Ucap keduanya terkaget.








TBC





HEI HEI HEI.... Yo...

☺️☺️

Sore guys apa kabar kalian? Semoga baik-baik saja ya..

Balik lagi dengan author yang Gaje ini, yang makin hari tulisannya makin gak guna 😭

Sorry ya kalo cerita ini sulit dimengerti dan ribet. Aku emang sengaja biar gak terlalu bosenin gitu, banyak teka teki juga hehe..

Btw jangan lupa Kritik & Sarannya.

Love you!!!!

Story Life ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang