So, He Loves Me

670 48 1
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Suatu pesta ulang tahun itu terlihat begitu meriah. Rumah yang dihias sedemikian rupa dengan pernak perniknya sehingga menambah kesan ramai.
Suara musik yang mengalun pun melengkapi suasana.

Terlihat seorang gadis dengan dress off-shoulder hitamnya tengah menatap sekeliling. Ia bisa berada di tempat ini pun karena dipaksa oleh sahabat baiknya. Dan sahabatnya itu justru tidak terlihat di mana pun.

Lehernya sudah terasa sakit karena terus menengok ke kiri dan ke kanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lehernya sudah terasa sakit karena terus menengok ke kiri dan ke kanan. Menghembuskan nafas lelah. Lima belas menit baginya itu terasa selamanya dan itu membuatnya gelisah.

"Ke mana anak itu?" gumamnya teramat pelan.

Ia sangat tidak betah berada di tempat seperti ini. Bukannya anti sosial hanya bukanlah seleranya.

Decakan keras terdengar darinya, kesabarannya sepertinya sudah mulai menipis.

Dengan kesal mengambil ponsel di dalam sling bag hendak menelepon temannya itu. Nada sambung pun terdengar tetapi tidak diangkat. Kekesalannya semakin bertambah.

"Maaf telat." Orang yang ditunggu-tunggu pun datang dengan tampang sememelas mungkin memandang gadis itu.

Kayara menatapnya dengan wajah datar. Ponselnya dimasukkan kembali ke dalam tas. "Dua puluh menit, Rosa. Jam di rumahmu rusak?"

Gadis yang dipanggil Rosa tersenyum kecil. "Maaf, Ya. Aku tidak memperhatikan waktu saking asyiknya berdandan."

"Hmm.." Kayara kali ini paham, karena memang jarang sekali Rosa terlambat, hanya beberapa kali saja. "Aku belum menyapa Sola."

"Kalau begitu ayo kita menyapa sekalian berikan kado."

Keduanya pun berjalan menyapa orang yang berulang tahun. Sekedar cipika cipiki dan ungkapan basa basi pun diutarakan. Sekitar lima menit kemudian setelah bercengkrama, Kayara dan Rosa pun berjalan ke arah meja yang tersedia berbagai macam makanan kecil.

Kayara menatap kue-kue yang ada dengan lekat. Terlihat enak di mata Kayara. Ia pun menyomot salah satu kue dan begitu menyapa lidahnya, rasanya yang lembut dan manis meleleh di dalam mulutnya.

Kayara tertawa geli, enak sekali kuenya.

"Enak?" Rosa bertanya yang langsung dijawab dengan anggukan cepat.

Rosa tersenyum geli melihat sahabatnya itu. Lupakan rasa tidak nyamannya tadi jika sudah berhadapan dengan kue.

Ketika sedang asyik memerhatikan Kayara, mata Rosa tanpa sengaja tertuju pada dua orang pria yang baru saja datang. Melihat itu Rosa melirik Kayara yang sedang sibuk menikmati kuenya.

Pandangan Rosa kembali berpindah pada dua pria tersebut. Terlihat keduanya yang sedang berbicara sambil sesekali bertukar celotehan. Sampai mereka menyapa sang pemilik acara yang berdiri tidak jauh dari mereka.

Ara's Short Story CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang