Sudah lebih dari dua minggu sejak Gyuri menjalani operasi. Bahkan, Gyuri sudah diizinkan pulang dari rumah sakit.
Byungchan tidak pernah membahas soal keguguran itu lagi, karena Gyuri sendiri yang memintanya untuk tidak mengingat-ingat hal itu. Byungchan sempat berpikir, apakah Gyuri terlalu tegar atau justru merasa bersyukur karena tidak jadi punya anak dengan Changmin.
Namun, yang tidak disadari Byungchan adalah, Gyuri menyimpan kesedihannya sendirian. Tanpa sepengetahuan Byungchan, Gyuri sering menangis di tengah malam, sendirian di kamar. Tapi ya, hidup harus terus berjalan. Gyuri berusaha untuk move on dan fokus pada pekerjaannya.
"Habis dari mana, Kak? Bukannya lo libur?" tanya Yena yang melihat Byungchan baru saja tiba di rumah.
"Dari Gyuri." jawab Byungchan sambil duduk di sofa, tampak lelah.
Yena ikut duduk di sebelahnya.
"Kak, lo mau nggak dateng ke acara Today Show di NIT TV?" tanya Yena, matanya berbinar.
"Ngapain anjir?" jawab Byungchan dengan nada malas.
"Ya, dateng aja, lo di wawancarain. Talkshow." kata Yena, berusaha membujuk.
"Ogah banget." Byungchan menolak dengan cepat.
"Ayo dong, biar tau kalo gue punya kakak." Yena menyemangati.
"Semua udah tau kali, lo tuh adek gue." jawab Byungchan sambil menyandarkan punggung ke sofa.
"Tapi gue maunya lo show off gitu, biar pada tau gimana punya kakak kayak gue." Yena berusaha menggoda.
"Apasih, alay." kata Byungchan, setengah tertawa.
"Jadi, menurut lo, adek yang pingin disayang kakaknya alay?" Yena berdecak, tampak kesal.
"Apaan sih dek?" Byungchan heran dengan sikap Yena yang tiba-tiba berubah.
"Lo tuh ya, kak, udah nggak pernah perhatian sama gue! Apa-apa Kak Gyuri mulu yang diurusin." Yena mulai marah, suaranya meninggi.
Byungchan terdiam. Yena merasa kakaknya sudah semakin menjauh. Dulu, mereka berdua selalu bersama, tak pernah terpisahkan. Bahkan, dulu Junhoe sempat coba mendekati Yena, tapi Byungchan langsung menghajarnya.
"Kok lo gini sih? Bukannya lo sama Hangyul terus?" tanya Byungchan tidak terima.
"Gue sama Hangyul karena lo nggak bisa! Lo nggak inget? Gue kemarin minta anterin ke sini-sana, lo nggak mau! Tapi giliran Kak Gyuri telpon minta dianterin, lo langsung mau!" Yena memprotes dengan keras.
"Gausah bawa-bawa Gyuri!" Byungchan mulai kesal.
"KENYATAANNYA GITU! LO LUPA SAMA GUE GARA-GARA DIA!" Yena teriak, marah sekali.
"YENA, JANGAN TERIAK! GUE KAKAK LO!" Byungchan juga teriak, hampir kehilangan kesabaran.
"LO JUGA TERIAK! CAPEK GUE SAMA LO! MAU MATI, IKUT BUNDA AJA GUE!!" Yena semakin emosi, matanya berkaca-kaca.
"MULUT LO DIJAGA! SEKOLAH TINGGI-TINGGI NGGAK BISA JAGA MULUT!" Byungchan lebih marah lagi, wajahnya merah karena emosi.
"Heh! Kalian itu kenapa sih!" bentak Seunghyun yang baru datang dan langsung melihat keributan itu.
Yena langsung berlari ke kamar dan membanting pintu.
"Tau, tanyain aja anak ayah." kata Yena sambil pergi.
"Kenapa adek kamu?" tanya Seunghyun, kebingungan.
"Gak tau, gajelas." jawab Byungchan singkat, sambil masuk kamar dan meninggalkan ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choi Family
FanfictionKisah keluarga Ayah Seunghyun dan anak nya Yena dan Byungchan. spin-off fiat lux!