Terinspirasi dari :
Karya maestro abad 21, Song Mino, dengan lagunya yang berjudul Turn Off The Light. Tampaknya secara judul memang agak ambigu, tapi ini aman kok ceritanya hehe
♒♒♒
"Apakah partner in crime tak takut jika salah satu diantara mereka dapat berkhianat?" pertanyaan itu lolos dari seorang gadis yang termangu di depan perapian.
"Mereka percaya satu sama lain. Jadi kurasa tak mungkin." jawab pria di sebelahnya dengan pelan.
"Tapi mereka jahat. Percaya bukanlah hal yang dilakukan orang jahat." balas gadis itu, mengalihkan atensi pada pria di sebelahnya.
"It's not what I meant-"
"So, they do have a heart." sela gadis itu, ia sama sekali tak membiarkan pria di sebelahnya menyelesaikan kalimatnya.
Pria itu ㅡ Min Yoongi, memandang gadis itu dengan lekat sebelum sebuah senyum muncul.
"Kau memang... malaikat."
"Hm, maksudmu?" gadis itu bernama Rosé dan kini ia justru menatap Yoongi kebingungan.
"Terlalu berharga untukku, aku takut menodai dirimu." gumam Yoongi pelan dan Rosé masih menatap dirinya penuh pertanyaan.
"Aku percaya dengan oppa." gumam Rosé pelan, menatap Yoongi dengan tatapannya yang melembut.
Dan perasaan aneh itu muncul kembali, cahaya api oranye yang lembut jatuh ke bibir merah muda Rosé, membuat Yoongi merasa tergoda untuk merasakannya.
Namun ia tak mau menakuti sang kekasihnya yang polos ini, maka Yoongi tersenyum kecil.
"Kita tidur, bagaimana?" bisik Yoongi, mengusap pipi gadis itu dengan lembut sekali.
Rosé menganggukkan kepala dan menguap, membuat Yoongi tertawa kecil, "Ayo, sayang."
Keduanya kini berpindah posisi memasuki kamar tidur Yoongi yang kini juga menjadi kamar tidur Rosé.
Rosé yang sudah memakai piyama langsung merebahkan dirinya di atas ranjang, menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.
Sementara Yoongi melepas pakaiannya, berganti untuk memakai piyama kembarnya bersama Rosé namun miliknya berwarna hitam.
Seusai berganti pakaian, Yoongi menyelipkan dirinya di balik selimut, di sebelah Rosé, menatap sang kekasih yang kini turut menatapnya.
"Selamat malam, oppa." bisik Rosé lembut dan Yoongi tersenyum sebelum akhirnya mengecup kening sang kekasih dan menarik gadis itu ke dalam rengkuhannya.
Yoongi mematikan lampu di one night stand, namun ia tidak langsung tertidur.
Waktunya ia pakai untuk memandang wajah Rosé yang sedang tertidur. Dibantu cahaya temaram bulan, Yoongi membuat jejak halus di lekuk wajah Rosé, dimulai dari alis, tulang pipi, hidung, dan berakhir di bibir.
Ah, bibir itu...
Yoongi menarik tangannya dan menatap objek menarik dihadapannya.
"I don't want to rush anything. Jika aku harus menunggu bahkan untuk 1000 tahun lagi, aku akan menunggu dirimu." bisik Yoongi.
Jelas Rosé tak membalas ucapan Yoongi. Melihat wajah cantik yang sedang tertidur itu membuat hati Yoongi menghangat.
Bagaimana mungkin ada orang yang tega menyakiti gadis manis ini?
"Hhh..."
Yoongi teringat bagaimana ia pertama kali bertemu Rosé. Malam itu, musim dingin, Yoongi yang pulang dari klub malam bertemu dengan Rosé yang menangis di pinggir jalan.
Tangan penuh luka.
Yoongi menghampiri Rosé namun saat itu Rosé justru menjauhi dirinya. Ia ketakutan dengan Yoongi. Namun dengan sabar Yoongi menemani Rosé disana hingga tiba-tiba datanglah seorang laki-laki lain, dalam keadaan mabuk dan memaksa Rosé pulang.
Betapa kelamnya malam itu, Rosé menangis dan memohon pada Yoongi untuk melindunginya, namun laki-laki lain itu justru menampar Rosé dengan keras dan hal itu yang membuat Yoongi geram.
Diserangnya laki-laki itu untuk menyelamatkan Rosé dan dibawanya Rosé ke rumah Yoongi untuk diobati.
Hari berganti bulan, bulan berganti tahun, kini sudah 2 tahun Rosé berada di rumah Yoongi.
Dan kini, Rosé yang dulu hanya seorang gadis yang ingin dia lindungi kini naik status menjadi kekasih Yoongi.
Dalam waktu dekat, Yoongi ingin segera mengubah status itu, Yoongi ingin memiliki Rosé untuk seumur hidupnya.
♒♒♒
#OurMusicianRoséDay
Icy sugar yoonrose is served!
spicypastaaa 🍝
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Cupcakes
FanfictionMenyajikan oneshot manis terbuat dari bahan berkualitas ❤