Curiga

4K 217 22
                                    

Yujin terbangun mendengar ada suara Yena yang sedikit berteriak. Dengan cepat dia bangun menyusul Minju yang tengah berdiri kaku di depan kulkas. Yena masih memandang Minju dengan heran.

"Ya! Kapan kau pulang?" tanya Yujin. Yena menoleh ke arah Yujin yang terlihat setengah telanjang lalu melirik ke arah Minju yang hanya mengenakan kemeja yang kebesaran.

"Jangan bilang kalian telah.."

Yujin mendekati Minju "Ganti bajumu, kita sarapan" katanya lembut. Minju mengangguk perlahan lalu kembali ke kamar.

Minju mengatur detak jantungnya. Rasanya seperti sedang mencuri lalu tertangkap basah. Bagaimana jika Yena marah lalu mengatakan semuanya pada Junho? Dimana dia harus menaruh wajahnya? Rasanya sangat malu sekali. dari dalam kamar Minju bisa mendengarkan percakapan Yujin dengan Yena.

Yena masih menatap tidak percaya ke arah Yujin yang tampaknya sangat santai "Aku masih belum percaya, hua! Bagaimana bisa kalian? sejak kapan?" tanya Yena sekaligus.

"Sejak malam pentas" jawab Yujin singkat

"Jadi ini yang kau sembunyikan dariku? Ya! imma! Mengapa tidak bercerita padaku?"

"Sudah kubilang belum waktunya"

Perlahan Minju keluar dari kamar. Yena menatap Minju lagi, kali ini ada senyuman nakal di wajahnya. Minju bergerak menuju dapur. Mulai membuat sarapan. Sayuran yang kemarin hendak di cucinya masih tergeletak di westafel. Minju tersenyum mengingat apa yang terjadi semalam lalu membereskannya kembali. Yujin mendekati Minju.

"Hari ini kau libur kuliah kan?"

"Hmm, hari ini aku libur. Kau ingin sarapan apa ?"

Yujin memeluk Minju dari belakang, mengecup pundak Minju dengan mesra. Seakan mereka hanya berdua dan tidak ada manusia lain yang sedang mereka dengan tatapan schocknya

"Apapun yang kau masak aku akan makan sayang" kata Yujin lembut. Minju tersenyum

"Kalau begitu kau mandi saja dulu"

"Ah, baiklah"

"Ya! apa-apaan kalian?!" semprot Yena.

"Apa?" tanya Yujin pura-pura tidak mengerti.

"Kim Minju, kau harus menjelaskan ini padaku"

Minju tertawa lebar "Baik, aku akan menjelaskannya setelah sarapan. Kau makan bersama kami kan?"

"Tentu saja, aku lapar" kata Yena. Yujin menjitaknya

"Pulang sana ke rumahmu. Kau hanya mengganggu kami saja"

"Kalian berhutang banyak cerita kepadaku"

.


.



.


.

Yena menatap mereka berdua bergantian dengan tatapan yang masih belum percaya kalau orang yang ada di depan mereka ini sudah menjadi sepasang kekasih bahkan mereka sepertinya telah tidur bersama semalam. Minju dan Yujin makan dengan biasa, seolah tidak terjadi apa-apa di antara mereka.

"Ya! jangan menatap Minju-ku seperti itu" semprot Yujin sewaktu dia menangkap Yena sedang menatap Minju dengan intens. Minju tersipu.

"Minju-ku? Hahaha akhirnya kau bisa mengatakan itu setelah bertahun-tahun" ejek Yena.

"Bertahun-tahun?" tanya Minju

"Kau harus tahu bagaimana dia selalu memujimu di belakanganmu khususnya saat dia bersamaku, tiap hari selalu berkata 'ah Minju-ku memang cantik, Minju-ku yang terbaik, Minju-ku yang paling hebat, Minju-ku bisa melakukan segala hal, Minju-ku.."

LOVE SICK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang