Hari ini Seungwoo sudah boleh keluar dari rumah sakit. Setelah seminggu lebih ia di rawat secara intensive. Termasuk dengan perawat pribadinya alias Chaca yang tidak bisa berkutik dan selalu stay menemani.
Selama itu pula Chaca mulai dan semakin terbiasa dengan kelakuan si bapak yang manja abis. Bahkan jauh lebih manja dari Jinwoo maupun Dongpyo yang notabenenya lebih bocah dari seorang Han Seungwoo.
Emang dasarnya gak inget unur sih.
"Sayang~ pokoknya kamu hatus tinggal di rumah aku ya sampai aku sembuh total"
Itu rengekan ke 53 mungkin, kalau saja Chaca tidak salah menghitung.
Seungwoo terus merengek agar Chaca mau tinggal bersama dengannya. Tapi hal itu jelas di tolak mentah-mentah oleh yang bersangkutan dan tentunya oleh Jinhyuk juga Wooseok.
"Gak, gak, gue belum mau ambil resiko buat di panggil om. Gue belom siap di langkahin" kata Jinhyuk ketus langsung menarik sang adik agar menjaga jarak dari Seungwoo.
Si Seungwoo otomatis pasang wajah murung mirip anak kecil yang tidak di beri permen oleh orang tuanya karena takut giginya sakit.
Dan sebagai gantinya Byungchan dan Wooseok lah yang bertugas untuk menemani Seungwoo. Keduanya otomatis tinggal di rumah duda anak satu itu untuk menjaganya. Hal itu jelas buat Seungwoo jengkel bukan main.
Rasanya ia ingin tinggal lebih lama lagi saja di rumah sakit asal bisa selalu bersama Chaca 24/7.
Perdebatan panjang itu akhirnya berhenti setelah Byungchan dan Wooseok membawa pulang Seungwoo ke rumahnya. Chaca tentu pulang bersama Jinhyuk ke apartemen mereka. Gadis itu butuh istirahat setelah seminggu lebih tinggal di rumah sakit.
Ia juga harus kembali menyelesaikan skripsinya agar bisa segera sidang di akhir bulan depan. Rencanya sih begitu.
"Dongpyo sama Jinwoo belum pulang sekolah ya bang?" tanyanya begitu memasuki apartment yang nampak lengang.
"Harusnya sih sebentar lagi juga udah sampai sih" sahut Jinhyuk yang sudah melenggang ke pantry.
"Kamu mau abang buatin minuman sekalian gak?" tawarnya nampak sedang menggulung lengan kemejanya sampai sebatas siku.
"Matcha latte boleh tuh" jawabnya dengan mata terpejam dan posisi rebahan di atas sofa.
Tak perlu waktu lama Jinhyuk sudah membawa dua mug berisi kopi dan matcha latte kesukaan sang adik. Ia duduk di sofa yang berseberangan dengan Chaca.
"Nih punya lo" katanya sembari meletakkan mug milik sang adik di atas meja.
Tapi ada satupun jawaban darinya. Yang ada hanya dengkuran halus yang sayup-sayup terdengar di telinga Jinhyuk. Membuat pria itu sedikit mendengus sembari menyeruput kopi hitam miliknya.
"Abang!"
Chaca yang tiba-tiba bangun dan langsung menegakkan tubuhnya berhasil membuat Jinhyuk kaget bukan main.
"Anjir, lo tuh ngagetin aja. Kirain lo udah molor" sewotnya buru-buru mengusap sudut bibirnya yang terciprat kopi dari mug miliknya.
"Hehe, sorry abangku yang paling ganteng" kata Chaca cengengesan.
"Kenapa?" ketusnya.
"Emangnya..."
Entah kenapa Chaca nampak ragu dan itu jelas membuat Jinhyuk memicingkan matanya untuk menatap sang adik.
"Emangnya kenap!?" tuntunya agak galak.
"Jangan galak gitu kenapa, muka abang gak cocok" kelakar Chaca tapi tak lantas membuat Jinhyuk melemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bapak Seungwoo || Han Seungwoo
Fanfiction"Emangnya kamu gak takut saya apa-apain? Saya kan orang asing?" "Lagian om ganteng gini gak mungkin om orang jahat kan?" "Iya juga sih, orang ganteng kaya saya mana mungkin punya niat jahat" (November 2019 - Now)