36 - Who are you?

2.6K 102 4
                                    

Arion-Aleta juga Fazlu memicingkan matanya sinis menatap cowok yang dengan terang-terangannya memberikan buket bunga mawar merah kepada Aleta. Jika orang itu berani berkata-kata, mungkin yang akan pertama kali dia katakan adalah betapa dinginnya Arion saat diam.

"Satu kampus juga udah tau kalau dia," tunjuk Fazlu ke arah Arion-Aleta, "Itu pacaran!" sambung Fazlu berapi-api.

Fazlu sendiri saja tak berani membuat Arion sedingin itu, lalu siapa dia yang dengan berani mau dibiarkan dirinya mati membeku.

"Orang pacaran juga bisa putus." sahut orang itu meremehkan.

Tangan Arion mengepal erat, kenapa masih ada manusia seperti itu di dunianya. Napas Arion terhembus, hawanya begitu dingin. Jadi yang dulu Dimas katakan kalau Arion adalah manusia es itu ternyata benar ya?

Aleta mengusap-usap telapak tangan nya, padahal ia sedang berada di ruangan terbuka dengan sinar matahari yang terik. Arion menoleh, seketika hawa di sekitar Aleta kembali menghangat.

"Kedinginan? Maaf." ujar Arion sembari memakaikan jaket nya pada Aleta.

"Sikap kamu dingin, bener-bener dingin." Aleta bergidik ngeri.

Fazlu berdeham, keduanya jadi lupa kalau ada orang aneh yang mencoba masuk ke kehidupan mereka, "Ini, urusin dulu."

Arion mendelik, "Oh."

Cowok itu mengangkat kepala dan menatap Arion angkuh, tangannya terlipat di atas dada menunggu Arion berbicara sepatah kata atau mengeluarkan reaksi apapun.

Dia fikir Arion cairan kimia? Yang bakal bereaksi dan munculin zat baru?

"Aku nggak tau siapa kamu," Aleta mengembalikan buket bunga, "Mending kamu bawa pulang, yang ada malah aku buang juga nanti."

Cowok itu menggeleng cepat beralih menatap Aleta dengan senyum cerah di wajahnya.

"Buat lo aja, enggak apa-apa." katanya meyakinkan.

Fazlu berdecak, Arion kalau bisanya hanya diam dan cemburu di belakang lama-lama dunia akan hancur. Oh, bukan dunia mereka semua, tapi dunia Arion yang hanya di tempati oleh Aleta bisa-bisa lenyap.

Arion maju satu langkah, dia meraih bunga itu dan melemparnya kencang ke arah tong sampah, "Bunga busuk lo itu cocok nya ada di sana, bukan di tangan Aleta!"

Rahang Arion mengeras, urat di tangannya tegang mencengkram kerah baju cowok aneh yang di ada hadapannya, "Lain kali kalau mau ngasih bunga, cari tau cewenya udah punya pacar atau belum!"

Cowok itu kembali cengegesan ia sama sekali tak gentar dengan Arion yang sudah sedingin itu menghadapi nya.

Ini sih kayaknya permulaan, seru lah.

*

Fazlu mengetuk pintu rumah Arion, bersama dengan Aleta karena Arion telah menyuruh sahabatnya untuk membawa Aleta bersama ke rumah nya dengan catatan.

'Jangan genit-genit sama dia!'

Ah iya, iya, iya. Mana mungkin seorang Arion langsung tenang begitu saja sekalipun Fazlu adalah teman masa kecilnya.

Dan apapun yang Arion lakukan, sekalipun itu cemburu atau tetap gengsi untuk mengungkapkannya, keduanya malah tertawa terbahak-bahak.

"Lo termasuk beruntung Al, punya Arion." ujar Fazlu bangga.

Senyum cerah Aleta mengembang, "Bangett.."

UNLIMITED LOVE #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang