Zimzallabim 23

797 103 2
                                    

Wendy dan irene masih pulang bersama.

"Lihat anak anjing itu" ucp wendy

"Musso!" Ucp irene

"Dia sendirian, tpi bisa bertahan" gumam wendy.
Irene selalu menatap kearah wendy.

"Dia tulus. Dia apa adanya. Dia jujur" batin irene

"Wae? Apa aku tampan?" Tny wendy

"Mwoyaa! Kemanhae!" Ucp irene.

"Wae? Gwinchana. Akui saja" ucp wendy

"Jika wajahmu tanpa luka memar. Kau akan terlihat tampan" ucp irene.

Wendy menghentikan senyumannya. Ia menunduk.
"Aku juga ingin merawat wajahku." Ucp wendy

"Irene?" Ucp wendy menatap kearah irene.

"Mm, wae?"

"Apa mau pulang dgn berjalan?" Tny wendy

Irene berpikir sejenak.
"Baiklah" ucp irene.

"Gumawoo" ucp wendy tersenyum.

Mereka berjalan dgn santai.
"Aku tidak lagi tinggal dirumah" ucp wendy

"Mwo? Wae? Bukankah kau yg?" Gumam irene.

"Anni, aku tdk melakukan itu semua." Ucp wendy. Wendy menggenggam tangan irene. Irene berhenti sejenak. Menatap kearah tangan wendy.

"Wae? Apa tdk nyaman?" Tny wendy

Irene menggeleng angguk. Wendy tersenyum.
"Aku percaya, kebenaran akan terungkap. Aku tdk akan membalas atau membela diri dihadapan mereka." Ucp wendy

"Aku tdk tau mana yg harus aku percaya" ucp irene.

"Mm, bagaimana jika menggunakan hatimu? Biasanya hati itu tdk pernah berbohong" ucp wendy

"Wendy?" Ucp irene

"Wae?" Tny wendy.

"Anni, tidak jadi" ucp irene

Wendy tau apa yg akan irene katakan.
"Kau ingin hubungan kita istirahat sejenak?" Tny wendy.

"Anni, aku sudah tau mana yg harus aku percaya" ucp irene.

Wendy menatap kearahnya.
"Simpan saja didalam dirimu. Jangan katakan pda siapapun termasuk pdaku" ucp wendy.

"Ikut aku kemakam eomma ku sebentar, apa bisa?" Tny wendy.

Irene melihat jam.
"Hanya sebentar?" Tny irene

"Ne, aku mau meletakkan bunga kemakam eomma dan adikku" ucp wendy.

Irene mengangguk.

Sampai dimakam.
"Eomma, aku datang" ucp wendy.

"Annyeong eommoni, aku irene" ucp irene

"Dia pacarku eomma. Yg akan menjadi seperti eomma nantinya" ucp wendy tersenyum

Irene tersenyum menunduk.

Wendy menggenggam tgn irene. Lalu berdoa.
Irene merasa gengaman tgn wendy semakin erat. Irene menatap kearah wendy yg memejamkan matanya. Perlahan airmata wendy mengalir. Ekspresi wajah wendy juga berubah menahan tangisnya.

Irene menariknya kedalam pelukannya.
"Jangan pergi!" Ucp wendy dgn nada berat.
Irene mengusap punggung wendy

"Jangan tinggalkan aku sendirian!" Ucp wendy lagi

"Keurae, aku tdk akan meninggalkanmu," ucp irene juga menangis.
Wendy memeluknya erat.

Mereka keluar dari makam.
Mobil mewah terpakir didepan makam.
Irene menatap bingung kenapa mobil tsb ada disana dgn beberapa org.

"Silahkan nona, tuan" ucp sopir membuka pintu mobil.

"Masuklah!" Ucp wendy

"Wae? Siapa mereka?"

"Nanti aku jelaskan" ucp wendy

Mereka masuk kedalam mobil.
"Mianhae, aku mau mengatakan semuanya, kalau aku tidak bersekolah lgi disana" ucp wendy.

"W.. wae?"

"Aku ke kanada. Aku akan bersekolah disana" ucp wendy

"Anni, kenapa? Wendy, katakan ada apa sebenarnya?" Kejut irene.





Sampai didepan halaman irene.
"Ini sama seperti mimpi ku saat itu. Kau benar2 pergi" ucp irene.

"Setelah melanjutkan kuliah disana, aku akan kembali kesini" ucp wendy

Irene diam. Menunduk.

"Tunggu aku kembali! Berjanjilah" ucp wendy

"Apa karena perkataanku yg meragukanmu? Aku satu2nya org yg dekat dgnmu bahkan yg kau sukai, keundae aku meragukanmu" Tny irene.

"Anniyaa, itu tdk benar. Aku sudah memikirkan semua dgn matang." Ucp wendy

"Apa aku bisa memegang janjimu untk kembali?" Tny irene

"Semua perkataanku bisa kau pegang. Aku mencintaimu irene. Akan selalu memcintaimu" ucp wendy

"Jika kau lama tidak kembali, aku akan menikah dgn laki2 lain" ucp irene mengayunkan genggaman wendy.

"Apa itu berarti kau mau meninggalkanku? Kau pergi dariku?" Tny wendy

"Yaa, jika lama. Setiap org kedepannya akan menikah dan punya keluarga sendiri" ucp irene

"Serahkan pda yg diatas. Takdir, maut dan jodoh, itu ada ditangannya" ucp wendy

Irene menatap wendy.
"Cepatlah kembali, dan lamar aku" ucp irene

"Boleh aku menciummu?" Ucp wendy

Irene mengangguk malu.
Wendy perlahan mencium bibir irene lembut. Irene mengiringi. Tangan wendy menekan tengkuk irene. Tangan irene dibahu wendy.

Cup!
Wendy melepaskan ciumannya.
"Gumawoo" ucp wendy.

"Yaa, kajimaa. Aku akan sendirian" ucp irene.

"Sebentar, hanya 5tahun" ucp wendy

"Mwo? Yaa. Kelamaan. Apa kau akan memiliki ponsel? Belilah ponsel" ucp irene

"Arasso, aku akan membelinya" ucp wendy.

"Ini nmrku, simpan baik2 araa" ucp irene.

Wendy tersenyum mengangguk.
"Aku pergi" ucp wendy. Irene melambaikan tangannya. Mengusap kasar airmatanya.



Irene bersekolah seperti biasa.
Semua terlihat biasa saja.
"Irene, sudah mengerjakan PR?"

"Sudah." Jwb irene lalu kembali diam.

Irene menoleh kemeja wendy. Ia melihat bayangan wendy yg tersenyum pdanya. Lalu menghilang.

"Baru satu hari!" Batinnya.

"Bukankah bagus jika dia pindah" tawa mereka. Irene berdiam diri.



23

ZimzalabimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang