2. End and Beginning

2.9K 180 9
                                    

Jam menunjukkan pukul 6:00 KST, dengan mata yang masih mengantuk Bitna bergegas turun dari tempat tidur. Ia berjalan sempoyongan menuju rak handuk gantung yang terletak tak jauh dari pintu kamar mandi.

Berhenti di depan pintu kamar mandi, gadis dengan piyama kelonggaran serta rambut yang berantakan itu memulai alfabet dengan monolog pertamanya. "Baiklah, sekarang hari Senin mari kembali ke realitas." Ia pun melangkah pasti meninggalkan rasa kantuknya di luar.

Yoon Bitna, wanita bersurai panjang sepunggung itu adalah wartawan yang dulunya mengabdi di sebuah perusahaan media lokal.

Ia dikenal gigih dalam menguak sebuah fakta, tanpa memikirkan konsekuensinya. Ia memilih menjadi wartawan yang taat akan kode etik jurnalistik. Tidak menerima suap maupun membuat berita yang menggiring opini publik untuk menjatuhkan sesuatu jika itu tidak sesuai dengan faktanya.

Namun hal tersebut nyatanya malah menjadi bumerang buat Bitna. Pasalnya tepat satu bulan yang lalu ia dipecat karena hendak mengkhianati pimpinan perusahaan tempat ia bekerja.

Saat itu pimpinan dari MG News terlibat dalam kasus prostitusi yang mana hal tersebut melibatkan staf wanita, dan juga para pemegang saham MG News.

Bitna terus menggali informasi demi menguak fakta tersebut. Namun diam-diam ia juga dipantau oleh orang-orang yang berdiri di balik gedung tinggi MG News. Orang-orang yang awalnya mulai curiga terhadap Bitna tatkala ia ketahuan meletakkan alat penyadap suara di bawah sofa ruang kerja sang pimpinan.

Namun Bitna tidak mengetahui hal tersebut. Ia terus dibiarkan ke sana kemari hingga fakta demi fakta ia dapatkan dan siap untuk mengunggahnya ke publik.

Hingga tibalah hari di mana ia ditampar dan dipecat saat itu juga. Lalu diancam bahwa ia tidak akan bisa bekerja di perusahaan mana pun jika berani mengunggah berita prostitusi tersebut.

PLAK!!!

Satu tamparan keras berhasil mengenai pipi sebelah kirinya hingga ia terjerembab jatuh ke lantai. Terdapat darah segar dari sudut bibir Bitna hingga cairan dengan rasa seperti besi berkarat itu jelas terasa di indra pengecapnya. Sungguh Bitna tidak menyangka ia akan ketahuan mengkhianati perusahaan dengan berita prostitusi tersebut.

"Hei Jalang! Berani sekali kau mengkhianati perusahaanmu! Atau kau ingin kujual juga? Huh?!"

Lelaki berusia sekitar 40 tahun itu menarik kasar rambut panjang Bitna. Membuat gadis itu meringis kesakitan. Ia tidak tahu lagi harus bagaimana jika sudah seperti ini. Ia hanya ingin menyelamatkan orang-orang yang terjebak di sana dan memberi pelajaran kepada mereka yang berkelakuan seperti binatang.

Bitna menyalang penuh keberanian. Tampak dari sorot mata yang hendak menerkam mangsanya ketika dirasa keadilan serta kebenaran harus ditegakkan. Ia hanya punya keberanian seperti itu untuk saat ini.

Sejujurnya ia adalah seorang wartawan olahraga. Namun ketika sadar ada kejanggalan di dalam perusahaan tersebut, Bitna malah memiliki keberanian baru untuk mengungkapkan kebusukan MG News.

"Pimpinan MG News melakukan pelecehan dan prostitusi pada staf nya sendiri dibantu oleh para pemegang saham terbesar perusahaan. Kau pikir berita itu tidak menarik perhatian publik?" Bitna yang tengah menahan rasa sakit pada kulit kepalanya tersenyum penuh penghakiman.

My Precious Light [Re-write]Where stories live. Discover now