2. Apa Hubunganya Antara Dompet dan Wajah Tampan?

13K 1.1K 28
                                    

Yuk, ikutan PO Juni dan Isi Dompetmu mumpung masih tanggal muda 😄😄😄

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuk, ikutan PO Juni dan Isi Dompetmu mumpung masih tanggal muda 😄😄😄.

###

"Ren, kamu nggak ketemu si Tony?" suara Faira penghuni kamar sebelah Rena terdengar begitu Rena memutar kunci kamarnya.

"Nggak. Emang dia ke sini lagi?"

"Iya. Tadi nungguin kamu dari pagi lo. Mungkin lima belas menit setelah kamu keluar. Dia nggak percaya kalau kamu keluar akhirnya nunggu di poskonya Pak Ujang." Faira mengekor memasuki kamar Rena.

"Bawa apa aja tuh? Kamu shopping kok nggak ngajak-ngajak." Faira merengut yang dihadiahi Rena decakan. Dasar gadis manja. Itulah pendapat Rena pada gadis yang sudah duduk manis di atas kasurnya itu. Faira si anak tunggal yang selalu mendapatkan apapun yang ia mau.

"Aku tadi cari buku, kebetulan banget lagi banyak promo sekalian tuh beli itu," tunjuk Rena pada tumpukan barang belanjaannya. Faira segera saja mengacak-acak untuk melihat isinya.

"Terus tadi Tony balik jam berapa?" Rena membuka kotak yang berisi kue yang baru saja di"belikan Radith. Menyodorkannya di hadapan Faira.

"Jam dua mungkin dia pulang tapi tadi sore balik lagi sampai jam tujuh mungkin habis itu dia pulang. Kasihan banget deh tuh cowok. Ngejar-ngejar kamu kayak nggak ada cewek lain aja. Pertimbangin dikit napa, Ren. Nggak kasihan tuh. Eh, kapan kamu ke sini? Kamu barusan dari sana ya?" Faira seketika melebarkan mata saat melihat kotak kue yang disodorkan Rena. Rena mengangguk mengiyakan.

"Duh tanggal muda mainnya gini amat. Shopping, jajannya juga ke sini." Faira mengunyah kue yang segera ia nikmati tanpa menunggu diperintah dua kali.

"Aku dapat gratis, Ra. Ada yang bayarin kok."

"Sumpah, Ren? Ih, kalau ada traktiran kok nggak ngajak-ngajak sih."

"Kumat."

"Eh, eh emang siapa yang traktir kamu. Coba sekali-kali ada yang ngajak aku ke sana. Duh bakal aku sayang seumur hidup," Faira menangkupkan kedua telapak tangan di dada sambil menengadah seolah penuh kekaguman.

"Tuh, ajak aja Mas Aryo. Bukannya kalian lagi jalan bareng."

"Ih, enak aja. Aku tuh kakak adik sama Mas Aryo." Faira mengelak. Tak mau membicarakan pria yang terlihat dekat dengannya itu.

"Eh, tadi kamu ke sini sama siapa?" tunjuk Faira pada kotak kue yang ia makan. Bermaksud menanyakan restoran yang baru saja Rena kunjungi.

"Tadi aku dapat rezeki nomplok. Waktu belanja aku nemu dompet, terus ketemu deh sama si pemilik. Habis itu dia ngajak aku makan. Udah pesannya banyak banget, pulang-pulang masih dibungkusin. Tahu banget dia bagaimana miskinnya anak kost."

"Beruntung banget tuh kamu. Orang itu juga lebih beruntung sih. Emang banyak ya uangnya?" Faira penasaran.

"Lumayan sih. Jiwa tamakku nyaris aja timbul. Ngebayangin isi dompet itu berpindah ke tanganku. Ya Allah... bahagianya seandainya itu terjadi. Lagi pula tuh orang kartunya banyak banget. Tajir kali tuh orang."

UPGRADETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang