Ify memasuki rumahnya dengan wajah lelahnya, entah mengapa hari ini ia merasa sangat lelah meski ia tak melakukan banyak hal. Meski begitu tak beberapa senyuman pun terukir dibibirnya saat melihat seorang pria tengah asik membaca koran diruang tamu.
"Ayah !" Teriak Ify membuat pria itu menoleh dan tersenyum pada Ify
"Hai sayang, baru pulang ?" Tanya pria itu yang merupakan ayah Ify yang bernama Hanafi Mahendra sang pengusaha manufaktur yang terkenal
"Ayah kapan pulang ? Ko Ify gak tau ayah udah sampai rumah ?" Tanya Ify duduk disamping ayahnya
"Ayah pulang tadi siang, kata bunda kamu ada kelas siang jadi ayah gak kasih tau kamu supaya jadi kejutan" Ucap Hanafi tersenyum pada putrinya
"Ayah tau gak sih Ify tuh kangen banget sama ayah, setiap Ify mau hubungin ayah Ify selalu ragu karena takut ganggu pekerjaan ayah" Ucap Ify cemberut, beginilah Ify ketika bersama ayahnya. Ia akan bersikap manja seperti anak kecil, Ify merasa ayahnya adalah satu satunya pria dimuka bumi ini yang tidak akan pernah menyakiti dan mengecewakannya hingga Ify tidak perlu menggunakan topengnya saat ada dirumah
"Maaf ya putri cantiknya ayah, ayah memang terlalu sibuk disana sampai sampai ayah melupakan putri cantik ayah yang manja ini" Ucap Hanafi
"Huh.. Ify sekarang mulai cemburu sama dokumen ayah, gara gara dokumen dokumen ayah saat disana membuat ayah lupa sama Ify" Rajuk Ify
"Jangan ngambek dong, kalau Ify ngambek nanti gak cantik lagi" Ucap Hanafi
"Biarin aja habis ayah nyebelin" Ucap Ify cemberut
"Iya deh ayah minta maaf" Ucap Hanafi
"Aduh yang lagi lepas rindu sama ayahnya sampai sampai bundanya dilupain" Ucap Gina yang datang membawa secangkir teh untuk Hanafi
"Bunda masa Ify dibilang jelek sama ayah" Adu Ify
"Ayah bilang Ify jelek kalau cemberut, bukan berarti Ify jelek juga kalau gak cemberut" Ucap Hanafi
"Baru ketemu udah ribut aja, heran deh bunda. Kalau jauh bilangnya kangen tapi kalau deket malah ribut" Ucap Gina
"Ya udah deh ayah minta maaf, gimana kalau kita jalan jalan malam ini ? Kebetulankan ini malam minggu anggap aja ini sebagai perminta maafan ayah" Ucap Hanafi membuat Ify berbinar binar
"Beneran yah ? Ayah gak bohong kan mau ngajak Ify sama bunda jalan jalan bareng ?" Tanya Ify antusias yang dingguki oleh Hanafi
"Hore ! Akhirnya kita jalan jalan bareng lagi, kalau gitu Ify siap siap dulu ya yah" Ucap Ify dengan semangat ia pun beranjak ke kamarnya
"Ayo kamu juga siap siap" Ucap Hanafi pada Gina☆☆☆
Kini mereka telah sampai disebuah mall besar yang berada di Jakarta, mereka pun memasuki mall tersebut.
"Kita mau ngapain sekarang ?" Tanya Hanafi
"Kita ke timezone yuk yah" Ajak Ify
"Ayo, apapun untuk putri cantik ayah" Ucap Hanafi lalu mereka pun menuju area timezone
"Ayah juga ikut main pingpong dong sama Ify, permain pingpongkan dimaininnya sama dua orang jadi ayah harus ikut main" Ucap Ify yang membuat Hanafi tersenyum dan mau tak mau harus menuruti keinginan anaknya
"Yey ! Ify menang" Ucap Ify saat skornya lebih besar dari ayahnya
"Kamu hebat Fy bisa ngalahin ayah padahal dulu pas main pingpong ayah kamu itu gak terkalahkan" Ucap Gina
"Jadi Ify orang pertama yang bisa ngalahin ayah dalam bermain pingpong ini bun ?" Tanya Ify dengan mata berbinar binar
"Iya, kamu orang pertama yang bisa ngalahin ayah kamu" Ucap Gina tersenyum
"Kamu nih buka kartu aja" Ucap Hanafi
"Gak papa dong kan buka kartunya ke anak kita ini" Ucap Gina terkekeh
"Ayah, bunda, kita battle basket yuk. Kebeteluan banget mesin mainan basketnya ada tiga, kita gede gedean skor ya bun, yah" Ucap Ify dengan semangat
"Let's go" Ucap Ify dengan semangat, mereka bertiga pun berusaha memasukkan bola ke ring sebanyak banyak hingga waktunya habis
"Yey ! Ify menang lagi, ayah juara dua dan bunda juara tiga" Ucap Ify senang
"Kita lanjut main apa lagi nih ?" Tanya Hanafi
"Yah, Ify mau main capit boneka dong tapi ayah yang ngambil bonekanya" Ucap Ify
"Duh Fy, kalau mainan itu sih ayah gak bisa soalnya susah dan jarang ada yang dapet mending kita beli bonekanya aja langsung ya" Ucap Hanafi membuat Ify cemberut
"Gak mau, Ify maunya ayah ngambil boneka dari mesin itu bukan beliin Ify boneka. Kalau ayah beliin Ify boneka rasanya gak seru soalnya gampang banget gak ada perjuangannya tapi kalau ayah kasih Ify boneka dari mesin boneka kan berkesan banget soalnya ayah berusaha dulu buat dapetin bonekanya untuk Ify" Jelas Ify
"Ya udah deh kita coba tiga kali ya kalau selama tiga kali percobaan ayah gagal berarti kita beli boneka aja nanti" Ucap Hanafi yang diangguki Ify
"Ayo yah, Ify mau boneka doraemon yang pegang bunga itu" Ucap Ify sambil menunjuk sebuah boneka yang ada didalam mesin boneka
"Ayah coba ya Fy" Ucap Hanafi yang mulai menggerakkan mesin capitan boneka tersebut namun sayangnya baru saja mesin capit itu berhasil mengambil boneka tersebut namun bonekanya langsung terjatuh lagi
"Ayo yah coba lagi" Ucap Ify dengan semangatnya, kali ini pun sama seperti semula bonekanya jatuh kembali sebelum sampai ditempat pengeluaran boneka
"Udah ah Fy ayah nyerah, ayah tuh gak bisa mainan kaya ginian" Ucap Hanafi
"Ayo dong yang jangan nyerah masih ada satu kesempatan lagi" Ucap Ify menyemangati Hanafi
"Satu kali lagi ya Fy" Ucap Hanafi yang diangguki Ify
"Ayo yah semangat" Ucap Ify saat Hanafi menggerakkan capitannya
"Ayo yah dikit lagi" Ucap Ify saat Hanafi berhasil membawa boneka tersebut mendekati pengeluaran boneka
"Yey ! Ayah berhasil" Ucap Ify saat melihat Hanafi berhasil membawa boneka tersebut sampai dipengeluran boneka, Hanafi pun mengambil boneka tersebut lalu memberikannya pada Ify
"Tuh kan Ify bilang juga apa, ayah pasti bisa kan" Ucap Ify tersenyum senang saat mendapatkan boneka dari ayahnya
"Iya Ify, mungkin ayah lagi beruntung saat ini" Ucap Hanafi
"Ya udah yuk kita makan dulu" Ucap Gina
"Kita mau makan dimana ?" Tanya Hanafi pada Ify
"Gimana kalau Hokben aja yah" Usul Ify
"Ya udah kita ke Hokben" Ucap Hanafi
Mereka pun duduk disalah satu kursi yang berada direstoran Hokben, sambil menunggu Gina yang sedang memesan makan Ify pun memandang pelanggan yang tengah duduk direstoran ini. Mata Ify pun membulat saat ia melihat seorang gadis yang dikenalnya sedang bersama dengan seorang pemuda yang baru ia kenal, Ify pun mengamati gerak gerik dari gadis tersebut yang terlihat gugup saat sang pemuda tersebut mengajukan beberapa pertanyaan padanya.
'Kenapa mereka ada disini ? Apa jangan jangan mereka pacaran ? Tapi masa sih mereka pacaran gak bilang bilang gue' batin Ify
"Sayang, kamu ngeliatin apa sih sampai serius banget kaya gitu ?" Tanya Hanafi yang memperhatikan putrinya yang duduk dihadapannya
"Bukan apa apa ko yah" Ucap Ify
'Nanti gue coba tanya deh' batin Ify
"Makanan datang" Ucap bundanya yang datang bersama pesanan mereka, mereka pun menikmati pesanan mereka meski ada sedikit perasaan mengganjal pada hati Ify☆☆☆
"Kita mau kemana lagi nih ?" Tanya Hanafi saat mereka selesai menyantap pesanan mereka
"Ify mau ke Gramed yah, boleh ya yah" Ucap Ify dengan pupy eyes nya
"Boleh ko, yuk" Ucap Hanafi tersenyum pada IfyMereka pun menuju Gramedia, saat sampai di Gramedia Ify memisahkan diri dari bunda dan ayahnya lalu menuju rak novel.
"Novel yang mana ya ?" Ucap Ify menatap bingung novel yang ada dirak tersebut
"Yang ini aja deh" Ucap Ify mengambil tiga buah novel bergenre romatis dan fantasy, setelah puas dengan novel yang ada ditangannya Ify pun menuju rak music
"Beli buka apa ya" Ucap Ify yang kembali bingung
"Yang ini kayanya bagus deh" Ucap Ify mengambil sebuah buku yang berjudul 'Cinta, Drama & Music', namun saat ia ingin mengambil buku tersebut tiba tiba ada tangan lain yang ingin mengambil buku itu juga
"Ify !" Ucap orang itu membuat Ify menatapnya datar, Ify menarik tangannya yang berada dibawah tangan orang itu
"Gak nyangka ya kita bisa ketemu disini, jangan jangan kita jodoh" Ucap orang itu menain turunkan alisnya
"Silahkan bermimpi cowok bedebah" Ucap Ify pada orang yang disebutnya 'cowok bedebah' atau lebih tepatnya Rio
"Gue udah sering memimpikannya ko Fy, jadi boleh dong gue menjadikannya nyata" Ucap Rio membuat Ify memutar bola matanya malas, Ify pun tak meladeni ucapan Rio lalu menggambil buku yang tadi hendak diambilnya setelah itu ia pun berjalan meninggalkan Rio
"Fy tungguin dong, masa pacar lo yang tampan ini mau ditinggal sih" Ucap Rio mengejar Ify
"Lo sama siapa ke sini Fy ? Jangan jangan lo kesini sendirian ya ? Kalau lo sendirian mending pulangnya sama gue aja" Ucap Rio yang tak diperdulikan oleh Ify
"Fy, udah selesai car-" Ucapan Hanafi terputus saat melihat Ify berjalan dengan seorang pemuda asing dan itu membuat Hanafi menampilkan wajah dinginnya
"Siapa itu Fy ?" Tanya Hanafi
"Tem-"
"Pacarnya Ify om, kebetulan saya sama Ify satu jurusan dan satu kelas" Putus Rio sebelum Ify menyelesaikan ucapannya,
Hanafi menatap tajam Rio
"Sejak kapan kalian berpacaran ? Berani sekali kamu ya berpacaran dengan Ify tanpa memberi tahu saya" Ucap Hanafi ketus
"Udah yah sabar" Ucap Gina menenang sikap Hanafi yang mulai overprotektiv pada Ify
"Maaf sebelumnya om karena saya belum minta ijin pada om untuk memacari anak om yang cantik ini, tadinya saya ingin main ke rumah Ify tapi kebetulan saya belum tau rumah Ify jadi saya belum sempat main kerumah om" Ucap Rio yang berusaha tenang meski jantungnya kini berdebar debar sangat kencang
"Saya tidak akan mengijinkan kamu untuk berpacaran dengan Ify tapi jika kamu bisa membuktikan pada saya bahwa kamu bisa menjaga Ify lebih dari saya maka saya akan merestui kamu" Ucap Hanafi dingin
"Ayo Fy kita bayar" Ucap Hanafi yang menggandeng tangan Ify menuju kasir
"Maaf ya nak atas sikap ayahnya Ify, sebenarnya ayahnya Ify itu cuman mau yang terbaik ko untuk Ify makanya beliau begitu overprotektiv terhadap laki laki yang menginginkan Ify menjadi pacarnya. Kalau boleh tau nama kamu siapa ?" Ucap Gina lembut
"Na-nama saya R-Rio tante" Ucap Rio gugup
"Oh Rio, kenalin tante bundanya Ify. Kamu gak usah gugup sama tante, tante gak gigit ko" Ucap Gina terkekeh
"Eh... tante bisa aja" Ucap Rio tersenyum canggung pada Gina
"Kalau gitu tante pergi dulu ya, kapan kapan kamu main ke rumah supaya tante bisa kenal kamu lebih dekat lagi" Ucap Gina
"Iya tan" Ucap Rio, Gina pun tersenyum pada Rio lalu berjalan menuju Hanafi dan Ify yang sudah menunggunya
"Perasaan bundanya baik banget terus juga lemah lembut gitu tapi ko anaknya dingin banget ya, apa jangan jangan turunan dari ayahnya kali ya tapi serem juga sih ayahnya Ify bikin gue mati berdiri tadi" Ucap Rio bergidik ngeri saat mengingat wajah ayahnya Ify☆☆☆
"Ify, apa benar pemuda tadi itu pacar kamu ?" Tanya Hanafi yang kini tengah fokus menyetir
"Gak benar yah, dia tuh fans Ify makanya dia ngaku ngaku jadi pacarnya Ify" Jawab dari kursi tengah
"Tapi bunda liat liat dia kayanya anak yang baik deh" Ucap Gina
"Baik dari mananya ? Jangan menilai orang dari penampilannya bunda, kita gak tau dia sebenarnya seperti apa diluar sana" Ucap Hanafi
"Ify setuju sama ayah" Ucap Ify
"Terserah Ify sama ayah aja deh, kalau kalian berdua ketemu bunda pasti selalu kalah" Ucap Gina
"Kan takdir bunda emang selalu mengalah" Ucap Ify lalu tertawa
"Iya deh iya" Ucap bunda☆☆☆
THE GIRL'S GROUP
Ify : Besok siang kumpul dirumah gue
Via : Mau ngapain Fy ?
Agni : Tumben lo ngajak kita ketemuan dirumah lo
Shilla : Akhirnya HP gue gak sepi juga dimalam minggu ini :)
Agni : Dasar jones
Via : Akibat kelamaan jomblo dan nunggu yang gak pasti
Ify : Ada something yang mau gue omongin ke kalian
Shilla : Gue itu bukan jones ya -_-
Shilla : Apaan Fy ? Ko kaya nya penting banget ?
Ify : Pokoknya besok kalian harus ke rumah gue
Agni : Ok Fy gue ke rumah setelah latihan basket ya
Via : Gue kerumah lo siang siangan ya Fy
Shilla : Vi, gue nebeng lo dong
Via : Ya udah Shill nanti kalau gue mau OTW ke rumah lo gue chat lo lagi
Shilla : Oke ViIfy pun meletakan ponselnya di laci meja samping tempat tidurnya.
"Kenapa ya mereka bisa kenal ? Gue benar benar penasaran" Ucap Ify menatap langit langit kamarnya
"Udahlah lagian juga besok gue tau ko jawabannya, mending sekarang gue tidur dari pada mikirin mereka terus" Ucap Ify lalu memejamkan matanya dan terlelap didunia mimpi☆☆☆
Pagi ini Ify memutuskan untuk jogging ditaman, biasanya ia akan mengajak Agni tapi karena Agni akan ada perkumpulan basket jam tujuh jadi ia tidak bisa ikut Ify untuk jogging. Saat asik sedang jogging tiba tiba ada seseorang yang berlari disebelahnya, Ify pun melihat siapa orang itu.
"Hai Fy ! Kita ketemu lagi" Ucap pemuda itu, Ify pun mengalihkan pandangannya lalu mengencangkan larinya mencoba menghindari pemuda tersebut
"Jangan ninggalin gue lagi dong Fy, cukup waktu itu aja lo ninggalin gue disini" Ucap pemuda itu yang tak lain ada Ray, Ify menatap Ray tajam
"Tatapan lo tajam banget Fy bikin gue merinding" Ucap Ray
"JAUHIN GUE" Ucap Ify penuh penekanan
"Kenapa gue harus jauhin lo Fy ? Gue gak mau ngejauhin lo, lo itu adalah my queen" Ucap Ray membuat wajah Ify memerah menahan amarahnya, Ify pun berhenti berlari lalu menghadap Ray
"Mau lo apa ?" Tanya Ify dengan nada menantang
"Gue mau lo jadi pacar gue" Ucap Ray santai dengan seringaiannya
"GUE GAK MAU" Ucap Ify penuh penekanan lalu hendak meninggalkan Ray namun lagi lagi tangan Ify dicekal oleh Ray
"Kenapa lo gak mau ? Emang apa kurangnya gue ? Ganteng ? Iya, Kaya ? Iya, Pinter ? Iya, Populer ? Iya. Jadi apa coba kurangnya gue dimata lo Fy ?" Ucap Ray
"LO KURANG WARAS" Ucap Ify dengan nada tinggi membuat Ray tercengang
"Lepasin atau gue patahin" Ucap Ify dingin
"Kalau gue gak mau" Ucap Ray menantang
"Kalau lo gak mau, gue ak-"BRUK
Seketika Ray tersungkur ditanah akibat bogem mentah yang mengenai sudut bibirnya dan mengakibatkan sudut bibirnya berdarah. Ify menatap orang yang memukul Ray datar sedangkan Ray meringis kesakitan lalu menatap tajam orang itu
"Siapa lo ?! Berani beraninya lo ngehajar gue !" Ucap Ray marah lalu berdiri
"GUE PACARNYA IFY" Ucap pemuda itu dengan tegas
"Heh, jangan mimpi lo ! Mana mungkin Ify mau jadi pacar lo" Ucap Ray tersenyum remeh
"Lo gak percaya ? Gimana kalau kita kenalan dulu, gue Rio anak jurusan musik yang satu kampus sama Ify. Udah tiga hari kami jadian dan lo gak boleh deketin Ify lagi" Ucap Rio
"Coba lo buktiin" Ucap Ray
"Sayang, kita beneran pacaran kan ?" Tanya Rio menatap Ify yang tak ada niatan untuk menjawab pertanyaanya
"Permintaan kedua gue, lo harus mengikuti semua kemauan gue selama kita pacaran dan sekarang lo harus bilang sama cowok gila itu kalau kita ini pacaran" Bisik Rio, Ify pun memutar bola matanya kesal
"Iya, gue sama dia pacaran" Jawab Ify dengan nada terpaksa
"Apa ?! Lo bercandakan Fy ? Ini sama sekali gak lucu" Ucap Ray marah
"Lo udah dengar sendirikan jawaban dari Ify, mulai sekarang jangan pernah deketin Ify lagi karena Ify adalah milik gue" Ucap Rio lalu menggandeng tangan Ify meninggalkan Ray yang masih menatap mereka tak percaya