Inosuke mencubit kedua pipi Ryoubi. Ryoubi memasang wajah kebingungan.
"Inowhuke han?"
Inosuke tidak merespon perkataan Ryoubi dan terus saja mencubit pipinya. Selain itu Inosuke juga memegang tangan Ryoubi, pindah memegang rambut, seperti sedang menggeledahi tubuhnya. Dan sekarang turun kepinggang.
"Inosuke san! Ahaha! Apa yang kau lakukan??"
Ryoubi mulai merasa geli ketika Inosuke memegangi pinggang Ryoubi yang tidak terbalut pakaian.
Inosuke pun kembali memegangi pundak Ryoubi dan mendorongnya hingga posisi Ryoubi kini ada dibawah Inosuke. Inosuke mengunci tangan Ryoubi agar tidak bergerak.
"Padahal tubuhmu kecil seperti ini, tapi kenapa kau begitu kuat?" Tatapan Inosuke berubah menjadi sangat serius.
Ryoubi hanya menatap Inosuke dengan tatapan heran.
BUGHHH!!!!
Dengan kecepatan kilat, tubuh Inosuke terpental.
"APA YANG KAU LAKUKAN PADA RYOUBI CHAN, DASAR BABI SIALAN!!"
Zenitsu mencekik leher Inosuke.
"Ryoubi Chan! Kau baik baik saja?" Tanjirou mencoba membantu Ryoubi bangkit dari posisinya.
"APA YANG KAU LAKUKAN SIALAN!!"
"HARUSNYA AKU YANG BERTANYA BEGITU, ANAK HUTAN!!"
"APA KATAMU?!!!"
Inosuke dan Zenitsu pun bertengkar.
Sedangkan Tanjirou dan Ryoubi hanya duduk sambil memperhatikan Inosuke dan Zenitsu.
"Ryoubi Chan sedang apa disini?" Tanya Tanjirou sambil tersenyum.
"Aku sedang menunggu obat buatan Shinobu san"
"EEEEEHHH?!!! RYOUBI CHAN?! KAU TERLUKA?! KAU SAKIT?!! BAGIAN MANA YANG SAKIT?! BIAR AKU LIHAT!"
Zenitsu tiba tiba saja berdiri didepan Ryoubi.
Plak! Tanjirou menampar Zenitsu.
"Kau mengganggunya, Zenitsu!"
"Kau... Kau jahat sekali padaku, Tanjirou!!"
"OI! MONITSU! KEMBALI KAU!!!"
Suasana menjadi sangat ramai berkat perkelahian Zenitsu dan Inosuke, namun entah kenapa itu sama sekali tidak menggangu Ryoubi, justru suasana seperti inilah yang dia cari.
"Aku iri pada kalian" ucap Ryoubi.
Zenitsu dan Inosuke pun langsung berhenti dari kegiatannya dan menghampiri Ryoubi.
"Kalau begitu bertarunglah denganku!!" Seru Inosuke dengan percaya diri.
"Bukan itu maksudnya bodoh!" Zenitsu semakin kesal.
"Apa yang kau maksud?"
Ryoubi menggeleng dan tersenyum, senyuman yang berhasil membuat mereka bertiga menjadi bingung.
"Dancho! Ternyata kau ada disini! Aku mencarimu!" Shinobu tiba tiba datang.
"Ah! Maafkan aku! Ku rasa akan membosankan jika hanya menunggu sambil diam diruangan itu, mangkanya aku berkeliling sebentar"
Shinobu pun memaklumi dan Segeran memberikan obatnya pada Ryoubi. Ryoubi menerimanya dan berpamitan pada yang lain.
Saat tiba di pintu depan kediaman Shinobu, Shinobu memanggil Ryoubi.
"Dancho! Sebaiknya kau mengunjungi Rengoku san, dia sangat khawatir padamu!"
"Baiklah kalau begitu!"
Ryoubi pun berjalan menuju rumah Rengoku. Namun saat diperjalanan Ryoubi menabrak seseorang.
"Ugh!"
Ryoubi jatuh terduduk sedangkan lawan tabrakannya mencoba membantunya untuk bangkit.
"Ma-maafkan aku, Ryoubi sama! Aku tidak sengaja!"
"Genya!" Seru Ryoubi yang langsung bangkit dan tersenyum riang.
"Kau baru pulang dari misimu? Apa kau sudah makan? Kamu mau makan dirumahku? Aku juga punya semangka!"
Ryoubi menyerang genya dengan pertanyaan sehingga saat itu wajah Genya berubah menjadi merah pekat.
Ryoubi tau kalau Genya tidak begitu bisa dekat dengan wanita, karena itu Ryoubi sering menjahilinya.
"Bagaimana?! Bagaimana?! Kamu mau?! Kalau kau mau aku juga akan menyuapi mu, Genya!"
"Se-sepertinya aku harus melakukan pekerjaan lain! Maaf aku sudah menabrakmu, semoga hari mu menyenangkan, Ryoubi sama!"
Dengan wajah yang sudah sangat merah dan suara terbata bata, Genya berlari meninggalkan Ryoubi yang masih tersenyum jahil.
"Kawaii.." pikir Ryoubi.
----
"Ah! Onee Chan!"
Senjuurou buang menyadari kedatangan Ryoubi pun meninggalkan sapu nya dan berlari kearah Ryoubi.
"Sen Chan!"
Dengan perasaan sangat bersemangat Ryoubi juga ikut berlari dan langsung memeluk erat tubuh Senjuurou.
"Onee Chan! Apa kau baik baik saja?"
"Setelah aku memeluk Sen Chan! Tubuhku berasa 10 tahun lebih muda!!"
"Onee Chan, kau terdengar seperti sudah tua saja..."
Ryoubi tidak mempedulikan perkataan Senjuurou dan terus memeluknya. Semangat Ryoubi akan meningkat 200% ketika bertemu Senjuurou.
Senjuurou pun mempersilahkan Ryoubi untuk masuk.
Dengan wajah riang gembira, Ryoubi masuk dan duduk diruang tengah.
Senjuurou dan Ryoubi duduk bertatapan. Tentu saja Ryoubi menikmati pemandangan indah yang terpancar diwajah Senjuurou.
Senjuurou merasa malu ditatap seperti itu oleh Ryoubi.
"Oh iya! Onee Chan, apa kau suka kue beras?" Tanya Senjuurou memecah keheningan.
"Tentu saja aku menyukai Sen Chan!"
"Eh?!"
"Ahaha! Aku bercanda! Aku menyukai semua macam makanan!"
Senjuurou pun mengambil kue beras dari arah dapur.
Senjuurou langsung menaruh kue beras yang ia bilang dan juga menuangkan teh untuk Ryoubi.
"Kue beras ini sangat manis!!!" Seru Ryoubi dengan wajah bersinar sinar.
"Tapi kan kue beras itu ku beri bumbu yang pedas.."
"Tentu saja akan terasa sangat manis jika aku memakannya sambil memandang wajah Sen Chan yang manis!"
Wajah Senjuurou berubah menjadi sangat merah.
"Dari sekian banyak pria tampan yang mengelilingimu, kau malah memilih anak kecil"
Tiba tiba saja suara pria paruh baya membuat Ryoubi dan Senjuurou terkejut.
"Kalau kau mencari Kyoujuurou, dia sedang ada dikediaman Oyakata sama"
Ryoubi terdiam sambil mengunyah kue beras.
1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
"Oh iya! Aku lupa! Karena terlalu senang bertemu dengan Sen Chan, aku lupa tujuanku untuk bertemu dengan Kyoujuurou san!"
"Onee Chan!"
"Kebodohanmu lebih dominan ya daripada kecantikanmu, aku jadi merasa kasihan pada Kyoujuurou"
Dilain tempat.
"Hatchiii!" Kyoujuurou tiba tiba bersin.
"Kau baik baik saja?" Tanya Tengen sambil menyerahkan sapu tangan.
----
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu no Yaiba : Zetsubou no Musume - hen
FanfictionIni cerita lanjutan dari FF buatanku yang judulnya Kimetsu no Yaiba : Hikari no Kakumei - hen. karena udah terlalu banyak Episode nya mangkanya aku pindah buku :v bagi yang tertarik silahkan aja mampir untuk baca cerita ke haluan ku :v tapi ada Warn...