yogurt,

651 105 0
                                    

jisoo mempersilahkan kim, samuel, dan yeji untuk duduk di hadapannya juga chaewon.

dari awal keempatnya memang sudah membalas hangat sambutan jisoo. berbeda ketika chaewon yang berdiri di hadapan mereka, yeji akan menatap tajam, juga kim dan samuel yang menatap takut.

dengan kasar, chaewon melemparkan data-data hasil kerja kerasnya dengan jisoo di meja ke arah kim dan samuel. kim yang pertama membuka, gadis itu terkejut menatap lembaran kertas yang menyatakan gugatan kepada ibunya.

"see? jalang itu korupsi tau gak sih. dia ambil sepuluh persen dari keuntungan perusahaan." samuel yang awalnya tak mengerti menjadi sama terkejutnya dengan sang kakak.

yeji berusaha menenangkan kim yang lagaknya akan menangis. gadis itu tak bisa berkata-kata, sungguh, ia kaget dan malu.

"samuel, kim, kami cuma mau ngasih tau itu. juga mau nawarin kalian buat tinggal di rumah kita."

keduanya malah semakin terbelalak, bahkan yeji juga ikut kaget menatap chaewon dan jisoo.

"kalian udah nggak bakal punya rumah. sebelum sidang mending kalian cepet beres-beres terus pindah. kak seokjin sama kak soo yang jemput, gimana?" chaewon berucap santai, walau nadanya masih agak arogan.

"kim tidur di kamar gue aja, kamar gue luas. toh, gue juga sering nginep di apartemen. kalo samuel di kamar yang dulu aja." kim dan samuel yang tadinya menunduk mulai mengangkat kepala.

jangan tanya lagi keadaan yeji, cewek hwang itu tak bisa berkata-kata.

"makasih kak soo, makasih chae. aku sama samuel bakal beres-beres secepatnya kok. kalian bisa atur tanggal pindahannya."

jisoo dan chaewon kompak tersenyum.

"sehari sebelum sidang, gimana? deal?" tanya jisoo lembut.

"setuju gak lo? udah gue baikin nih." kali ini chaewon berucap sembari menatap yeji.

"ya udah iya, terserah kim sama samuel aja. asal lo gak gangguan mereka." gadis itu mengulas senyum kepada chaewon untuk pertama kalinya.

"iya kak, makasih banyak. juga kami minta maaf sama perbuatan mama." setelah sekian lama diam, kali ini samuel yang menjawab.

chaewon dan jisoo berpandangan, mengulas senyum untuk kedua kalinya.

mama selalu mengajarkan mereka untuk berbuat baik, terlebih pada siapapun yang membutuhkan. dan ini hadiah untuk mama di hari ulang tahunnya.

-vanilla-

"terus jadinya gimana?"

"ya nggak gimana-gimana, lix, mereka mau kok tinggal bareng aku." chaewon berucap santai.

felix mengangguk mengerti.

keduanya tengah bersantai sembari bermain ponsel di apartemen felix. jisoo dan seokjin pergi ke China hari ini. tes sudah selesai dan ia sedang tak memiliki pekerjaan di perusahaan. chaewon berinisiatif untuk menginap di apartemen felix.

"aku rindu mamaaaa." tiba-tiba saja chaewon berucap setelah mematikan ponselnya.

felix mengangguk paham, ia ikut mematikan daya ponselnya. lalu menggendong chaewon yang sedang malas bergerak.

chaewon mencebikkan bibir diimut-imutkan, felix terkekeh lalu mengecup bibir manis itu. dibawa ya chaewon keluar apartemen dan turun ke parkiran masih dalam gendongan ala bridal style nya.

"beli bunga dulu, felix. yang banyak! soalnya mama suka bunga."

"iya sayangku, habis ini kita ke toko bunga." felix mengecup pipi chubby milik chaewon.

gadis kim itu bersemu namun malu jika dilihat felix sehingga ia menatap jalanan melalui jendela kaca mobil felix. diam-diam chaewon mengulas senyum.

TBC

holla, bosenin gak sih?

vanilla | chaelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang