Jadi Gini, Cerita Dimulai Saat Saya Pergi Ke Bandung Untuk Berkemah
Saat itu Saya pergi ke daerah Gunung untuk refresh otak, dan tetep aja otak saya gak ke refresh karena kepikiran kucing dirumah yang dikabari nenek saya sedang lahiran saat itu. Awal Sampai disana saya disuguhi makanan di tempat wisata kemah itu sekalian istirahat, setelah lelahnya perjalanan melihat supir angkot berantem dipertigaan sama tukang ojek. Setelah Selesai makan dan beristirahat, dibawalah saya ketempat untuk berkemah dan berliburan dan merefresh my otak.Sampailah saya ditempat kemah yang sangat sejuk,indah nan rupawan(Kata-kata nya kebagusan ya?hehe). Sore hari tiba dan saatnya membuat api unggun, saat membuat api unggun saya mencoba gaya gayaan nyalain kayunya cuma pakai pematik api,
"Om, saya nyalain api ya, saya bawa pematik api nih"
"oh iya sa nyalain aja om mau ambil minyak" ( dalam hatinya mo ngetawain)Sampai lama pun kalau tidak ahli sampai firaun mualaf pun gak akan nyala apinya. Lalu teman ayah saya langsung ambil minyak tanah dan nyalain api pakai korek.(dalam hati yang penuh malu gaya gayaan menyesali perbuatan tadi yang sia-sia "ah sial men") begitu cepatnya api nyala dan bakar bakar pun dimulai malam itu, walau saya masih sedikit malu. Setelah kejadian Itu
gua yang pura pura gak tau " wih nyala, mantap om aku ambil kayu lagi ya""oh iya ambil sa".
Saya langsung ambil 1 ikat kayu kering yang sudah dibeli, karena males juga nyari kayu kering dihutan lembab. setelah itu mulailah kami berpesta sambil bernyanyi bersama dan bakar bakar malam itu. Setelah sekiranya pukul 11.30 malam kami semua menutuskan untuk tidur dan beristirahat walaupun ramai orang masih pesta api unggun. Dikala Tidur ada saja kepengen untuk makan mie instan
"pah, bawa mie gak sama panci kecil, aku mau masak mie nih, dingin gini enaknya makan yang panas panas"
"ambil aja di tas temen papah yang warna merah tuh ada panci, kalo mienya ada di tas papah"
"oke pah"
(langsung deh saya masak mie nya, sekiranya mienya matang, temen papah saya datang bawa mie instan yang sudah jadi.)
"om, buat mie juga?, om masak dimana?."
"Ngapain masak sa, itu didepan ada warung jual aneka mie instan"
"Emang iya om? (pura pura bego aja lah, daripada malu")
"iya itu didepan, lagian kita mah kemahnya bukan survival sa, cuma refreshing"
"iya ya om, saya lupa, yaudah saya lanjut masak ya "
"ok sa"
Mie pun matang dan saya langsung makan mie tersebut di depan tenda sambil menghirup dinginnya hutan. Ahhhhhhhh Bau Hutan. Setelah itu saya Pun Tertidur dan disaat terbangun sudah pada siap-siap untuk pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hikmah Konyol
RandomHmmmm, Cerita Ini Dibuat Dari Kisah Nyata Kehidupan Saya Dan Sisi Gelap Saya Setiap Hari