05 - Eomma

1.8K 109 1
                                    

*
*
*

———
Adakah yang bisa menghentikan waktu sebentar?
Aku merasa seperti kesalahan besar terjadi begitu saja.
Kucoba menertawakannya dengan canggung.
Tapi aku mengasihani diriku sendiri.
———


Hari ini cerah tetapi sangat membosankan bagaimana tidak Jisoo hanya di rumah sendirian. Ingin rasanya Jisoo berkumpul dengan sahabat-sahabatnya tapi mereka sibuk! Sedangkan kedua orang tua Jisoo berada di kantor. Entah mengapa Jisoo ingin sekali kerumah sakit. Jisoo mulai mengingat bahwa dulu dengan para sahabatnya saat di Daegu mereka menjadi peri rumah sakit, hah mengingat itu membuat Jisoo rindu semuanya. Akhirnya Jisoo memutuskan pergi kerumah sakit.

Jisoo sudah sampai di rumah sakit ini tapi sama saja Jisoo tetap mengitari rumah sakit , ya.. Karena dirinya merasa tak punya tujuan memang, daripada bosan di mansion lebih baik berjalan-jalan jika orang bosan akan pergi ke pusat perbelannjaan atau sungai Han maka Jisoo memilih tempat seperti ini , siapa tahu toh dia bisa jadi peri rumah sakit lagi?

Jisoo melewati taman, Jisoo duduk di bangku dan disana Jisoo memandang anak kecil mungkin umurnya empat tahun  dia duduk di kursi roda ditemani oleh nurse  Yeri. Tapi itu membuat Jisoo gemas apalagi pipi gembul anak itu ingin sekali Jisoo mencubitnya.

Akhirnya Jisoo mendatangi anak tersebut dan mulailah sisi Ke ibuan Jisoo muncul.

" Siapa namamu?" Jisoo tersenyum sambil mengelus pucuk kepala anak tersebut.

" namanya Soobin, ayo Soobin sapa." Nurse Yeri menatapku dengan senyumannya. Aku tahu arti dari senyumannya itu. Sudah bisa di tebak bahwa Soobin ini pemalu.

" Annyeong, aku Soobin." Jisoo gemas sekali rasanya jika sudah berhadapan dengan anak kecil.

" Soobin halo, perkenalkan, panggil noona Soo-ya . Noona Soo-ya ini baik mau tidak Soobin makan coklat?" Soobin melirik nurse Yeri tentu nurse Yeri mengangguk.

" iya Soobin mau. Noona Soo-ya. " Jisoo menoel hidung Soobin dan itu membuat Soobin malu.

" Nurse Yeri boleh tidak Soobin biar aku saja yang menjaganya. Jika kau khawatir nanti kau minta dokter Seokjin saja untuk menghubungiku. Aku mohon." Jisoo menatap nurse Yeri begitu juga Soobin.

" Apa tidak apa? Baiklah jika begitu." nurse Yeri mengangguk dan menyampaikan pesan kepada Soobin setelah itu dia pergi meninggalkan aku berdua.

" Soobin ini coklatnya." kuberikan coklat untuk Soobin serta menyuapinya agar nanti tidak belepotan.

" Noona, Soobin ingin Eomma." entah mengapa Soobin ingin Eomma nya.

" Ada apa Soobin mengapa?"

" Kalena nuna seperti Eomma Soobin. Bahkan noona tahu  apa yang Soobin inginkan. Nurse Yeri saja tidak seperti itu. Hiks...hiks." Jisoo memeluk Soobin agar tangisan nya reda, Jisoo juga tidak tahu dimana orang tuanya dan mengapa Soobin harus memakai kursi roda.

" Soobin boleh menganggap nuna sebagai Eomma Soobin kok. Jangan nangis yah nanti noona cium nih pipinya." Jisoo menoel-noel pipi Soobin.

" iya Soobin belenti nangis. Belalti Soobin boleh panggil noona eomma benalkah?" Jisoo mengangguk lalu kembali membawa Soobin ke pelukannya lagi.

" Eomma Soobin ingin minum susu." Jisoo mengangguk.

" Baiklah ayo kita tanya dulu pada dokter atau nurse Yeri boleh atau tidak. Eomma ingin Soobin sehat mengerti." Soobin ingin kesal namun wanita yang dianggap sebagai Eommanya memberikan penjelasan dengan lembut sehingga membuat siapapun nyaman seperti dengan eomma sendiri.

Fake Love ( Jinsoo )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang