Hanya Kau Bidadariku

19 0 0
                                    


Bidadari yang ku nantikan tak kian hadir di pelupuk mata

Meski jiwa meronta, menerjang dan meraung menginginkannya

Bidadari masih tetap diam dan memandang sayu

Bibirnya sedikit menyungging memberi kesan sebuah pengharapan


Ingin rasanya aku tapakkan kaki untuk menggapaimu hai bidadari

Namun aku masih mencoba untuk mengerti diri dan memantaskan diri, meski aku sadar bahwa aku tak pernah pantas untukmu

Ingin rasanya di detik ini ingin aku menyandingmu dan duduk bersama di tepian senja

Hingga kita lupakan sejenak tentang kepahitan di hidup kita dan menyambut masa depan dengan mesra


Hai bidadariku,

Andaikan saja malam tiada cepat untuk berlalu,

niscaya aku akan menulis puisi dan lagu yang panjang tenatangmu

Andaikan saja senja tak pamit begitu cepatnya,

Niscaya akan aku gemakan untukmu nada-nada cinta


Hai kau bidadari,

Masih ada kehangatan meski hanya dari senyumanmu yang menawan itu

Masih ada bunag hati meski hanya dapat aku pandang bukan untuk dimiliki

Kembang yang indah akan mekar pada waktunya

Dan aku kamu akan bersatu dengan kehendak-Nya

Aku tak ingin mengeluh meskipun sadarku sebagai kumbang yang tak banyak diinginkan

Tak banyak rasa yang hinggap dalam renung dan hayalan

Namun aku tersadar dari lamunanku bahwa hanya ada satu kembang yang ingin aku miliki

Hanya kau, bidadariku...

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 21, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hanya Kau BidadarikuWhere stories live. Discover now