Part 28 : Ramuan ajaib wen qing

7.4K 623 33
                                    

Pagi yang cerah di kediaman yunmeng jiang, jin ling yg sedang berlatih untuk meningkatkan kemampuan pedang dan kelincahannya di awasi oleh sang paman.

Setelah banyak belajar dari paman guang yao ia pun berusaha sebaik mungkin untuk membantu pamannya mengurus segala hal tentang masalah atau keluhan para warga di bawah perlindungan sektenya.

Kesibukan dalam pekerjaan yg harus diselesaikan sebagai kultivator yg sering mendapat panggilan untuk sebuah aktivitas lan sizhui sebagai kepercayaan hanguang-jun untuk memimpin formasi untuk melakukan pembasmi roh jahat yg mengganggu para warga.

Mendapat sebuah keganjalan dalam aktivitas yg akan ia selesaikan ia pun hendak menemui hanguang-jun untuk mendapat petunjuk.

Pada saat yg sama setelah beberapa minggu yg lalu ia kembali menemui bibi qing dan paman ning nya. Lan sizhui jg sepertinya mendapat masalah besar tentang obat yg ia berikan pada wei wuxian. Bukannya ia membawa sebuah ramuan pemulih malah ia membawa ramuan pembentukan sel-sel telur pada rahim seorang wanita agar cepat di buahi keturunan.

Ramuan yg dibuat wen qing adalah ramuan yg di pesan oleh seseorang pada saat itu namun lan sizhui sepertinya telah salah mengambil sebuah ramuan ajaib milik bibinya. Sebagai seorang penyembuh nomor satu di yiling apapun ia bisa membuat ramuan obat yg mustahil bagi orang.

Bahkan memulihkan luka dalam beberapa jam pun ia sudah mampu menyembuhkan ratusan pasien selama ini. wen bersaudara ini sudah sangat terkenal di yiling sebagai kemampuan pengobatan yg handal.

Membayangkannya saja jika wei wuxian yg meminum ramuan itu apa yg akan terjadi. Sejenak lan sizhui terdiam dengan wajah yg begitu tidak layak. Melihat wajah keanehan lan sizhui saat berpas-pasan di jalan menju jingshi lan jingyi pun sejenak kebingungan entah apa yang di fikirkan lan sizhui saat ini.

"Hei sizhui, ada apa denganmu?" Dengan penasaran lan jingyi pun menepuk bahu lan sizhui yg membuat lan sizhui sejenak terkejut.

"Eee, tidak ada eheehe" Menebar senyum paksa namun terlihat ramah di hadapan lan jingyi ia berusaha terlihat tak terjadi apa-apa.

Lan sizhui pun segera melanjutkan langkahnya untuk membawakan sarapan pada wei wuxian dan hanguang-jun di jingshi beserta sebuah ramuan penawar untuk wei wuxian.

Namun pada saat hendak mengetuk pintu ia terkejut saat mendengar sesuatu dari balik pintu jingshi sepertinya sebuah suara yg ia kenal.

"Ouwhh lan zhan, pelan-pelan lah ahhh!!!" Wei wuxian bergumam begitu keras sehingga terdengar sampai luar jingshi.

"Pelankan suaramu wei ying" Lan wangji berusaha menenangkan wei wuxian yg entah ia kesakitan atau bagaimana.

Mendengar suara-suara yg membuatnya merinding wajah lan sizhui pun merona entah fikirannya saat ini mengarah tak tau kemana seakan tubuhnya membeku dan gemetar.

Selangkah demi selangkah ia pun mundur yg hampir membuatnya terjatuh dengan sarapan yg semestinya ia berikan pada wei wuxian.

Merasa sangat malu mendengar hal itu lan sizhui pun meninggalkan jingshi dengan cepat tanpa memperhatikan langkahnya. saat dalam perjalan ia pun lagi-lagi menabrak lan jingyi yg sedang membawa tumpukan gulungan untuk di bawanya ke pavilion perpustakaan.

Bukkkk...

Sesaat saja semua menjadi berantakan akibat kecerobohan lan sizhui membuat lan jingyi mengomel tanpa henti.

"Sizhui ada apa denganmu, bisakah kau berjalan lebih berhati-hati?" Dengan wajah kesal akibat ulah lan sizhui.

Namun lan sizhui hanya memasang wajah cemas dan juga memerah dengan keringat yg bercucuran.

Di satu sisi lan wangji yg sedang memijat punggung wei wuxian dengan tenaga dalamnya tak henti-hentinya berteriak kesakitan.

"Hanguang-jun, bisakah kau lebih lembut sedikit memijat punggungku?" Memasang wajah yg berpura-pura lemah agar mendapat perlakuan baik oleh lan wangji.

Namun sia-sia saja, lan wangji tak bisa termakan oleh rayuan seperti itu malah membuatnya lebih kesal. Mengganggu hanguang-jun setiap saat bahkan malam hari ia pun mendapat ganjarannya. Mantra pengunci diri yg ia lakukan kepada wei wuxian semalam membuat punggung wei wuxian seperti ingin rontok.

Namun sekesal apapun lan wangji ia pun tak ingin terjadi sesuatu pada wei wuxian. Menyadari tingkahnya yg keterlaluan semalam membuat wei wuxian sulit bergerak ia pun membatunya untuk mandi dan berganti pakaian.

Tak lama pun terdengar suara ketukan pada pintu jingshi. Suara teriakan lan jingyi yg sedang membawakannya sarapan membuat wei wuxian semakin bersemangat.

Setelah sarapan wei wuxian berjalan-jalan di sekitar cloud recesses sedangkan lan wangji mengunjungi pertemuan bersama para tetua clan lan.

Di tengah perjalanan menuju halaman dimana para kelinci itu berkumpul ia pun tak sengaja melihat jinling di sekitar area tersebut.

"Hah jinling? Mengapa dia disini?" Keanehan, keheranan dan kecurigaan saat melihat jin ling berada di gusu.

Hati kecilnya memastikan bahwa jin ling tidak mungkin datang sendirian. Entah ia bersama jiang cheng atau jin guangyao memastikan hal itu ia pun menemuinya untuk mendapatkan kepastian. Dan benar saja kedatangannya kemari ia karena atas izin dari paman jiang dan paman yao nya untuk berkujung menemui zewu-jun.

Bertemu dengan keponakannya setelah sekian lama ia pun mengajak jin ling untuk berkeliling di cloud recesses dan menemui beberapa para junior yg sedang berlatih. Dan juga ia menemui lan jingyi dan lan sizhui yg sedang melakukan beberapa tugas yg di berikan oleh lan qiren.

Saat melihat wei wuxian mendekatinya dengan penuh keceriaan lan sizhui pun kembali mengingat kejadian pagi itu. Penawar yg di bawa dari desa yiling pun terjatuh dan hancur saat bertabrakan dengan lan jingyi waktu itu.

Melihat kecemasan lan sizhui, wei wuxian pun mencoba menggodanya dengan berbagai macam pertanyaan.

"Se-senior wei, pagi tadi apa saja yang senior wei lakukan?" Lan ssizhui tanpa sadar menanyakan hal yg tak semestinya ia tanyakan.

Alis wei wuxian pun berkerut, entah apa yg di pertanyakan lan sizhui namun sepertinya wei wuxian sedikit ingin menggoda lan sizhui sebagai hiburannya.

"Mmm...aku melakukan olah raga untuk meregangkan otot-ototku bersama hanguang-jun" Dengan senyum tanpa dosa ia pun mengelus-elus perutnya akibat masih merasa kekenyangan.

Lan jingyi dan jin ling pun merasa itu adalah hal biasa yg di lakukan pada saat pagi hari namun lain dari lan sizhui yg fikirannya mengarah ke arah lain. Wajah nya pun semakin memerah dan begitu cemas.

"Sudah terlambat" Lan sizhui bergumam dengan sangat pelan dengan wajah yg begitu lemas.

Melihat wajah wei wuxian yg begitu senang membuat lan sizhui tak bisa berbuat apa-apa lagi. Ia hanya pasrah tanpa ia sadari bahwa ia hanya salah pemikiran terhadap wei wuxian.

-
-
-
-
-

To be continue...

WANG-XIAN 【FF】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang