Chapter 7

3.8K 480 295
                                    

1 New Message

To : Readers
From : ErXiong

[ Percayalah, semua akan indah pada waktunya :) ]

*Sekedar mengingatkan bahwa cerita ini bergenre angst (◍•ᴗ•◍)
Asem kayak minum es jeruk yang gak diaduk gulanya.

Chapter ini didedikasikan untuk _SaphirBlack

Terima kasih sudah bersedia berbagi cerita denganku^^



Previous Chapter

"Dan kau!" Zhuo Cheng mengarahkan telunjuk tepat ke hadapan ZhengTing. "Aku benar-benar kecewa padamu!"

ZhengTing jatuh berlutut. Setetes cairan bening mengalir dari sudut matanya. "A-Cheng, aku salah. Tolong maafkan aku. Biarkan aku minta maaf pada Sean ...."

"Kalau kau peduli pada Sean, angkat kaki dari sini! Pergi dan jangan pernah menunjukkan dirimu dalam kehidupannya lagi!"



"A-Cheng, kenapa kau berteriak? Apa ada masalah di luar?"

Suara lembut Xiao Zhan menginterupsi perdebatan mereka. Pemuda itu berjalan perlahan ke arah pintu utama dengan raut wajah cemas.

Zhuo Cheng tampak gelagapan saat menyadari kesalahannya. Ia mengutuk diri sendiri yang justru berbuat keributan dan memancing rasa ingin tahu Xiao Zhan yang cukup besar.

Pemuda jutek itu segera berbalik badan, mencegah Xiao Zhan yang hampir menengok ke luar pintu. Dengan cepat ia membawa pemuda manis itu masuk kembali ke apartemen setelah memberi kode pada HaiKuan untuk menahan ZhengTing kalau saja ia merangsek masuk.

Benar saja. ZhengTing yang mendengar suara Xiao Zhan segera bangkit dari posisi berlutut. Sorot mata seperti ikan mati beberapa menit lalu tergantikan dengan binar harapan.

Pemuda itu bisa saja berlari masuk jika HaiKuan tidak mencegahnya. Merasa dihalangi, ZhengTing menatap tajam seolah mengeluarkan komando agar HaiKuan enyah dari hadapannya.

Sayangnya HaiKuan tidak mengindahkan ancaman ZhengTing. Tubuhnya didorong sekuat tenaga oleh pemuda yang tidak lebih tinggi darinya itu. Tetapi, HaiKuan bergeming di tempat.

"Minggir!"

"Maaf, tapi A-Cheng memintaku untuk melarangmu masuk, Ge."

"Kau tuli? Aku bilang minggir! Biarkan aku bertemu Sean. Aku janji kali ini saja!" ZhengTing masih betah mencoba meruntuhkan pagar beton yang menghalanginya.

"Sekali lagi saya minta maaf. Gege tidak boleh masuk," tutur HaiKuan agak mengiba.

Sebenarnya ia tidak tega membiarkan ZhengTing seperti ini. Tetapi, semua yang terjadi adalah hasil yang pemuda cantik itu tuai dari keputusannya.

DestinationWhere stories live. Discover now