3 hari berlalu semenjak pertandingan itu, tak banyak luka yang kuderita. Seperti yang kuduga Yuuki sempat khawatir ketika aku kembali. Dengan sedikit kata-kata aku berhasil menghilangkan kekhawatirannya. Aku dinyatakan menang dalam pertandingan itu meski telah terdesak dan akan kalah. Mereka yang menjadi lawanku mengatakan menyerah saat itu juga.
Pertandingan lain masih berlanjut, namun sudah ditentukan pemenangnya, pembagian wilayah dan kerjasama sudah disetujui oleh para penguasa, Pemerintahan dari dunia Mayu diberikan beberapa sumber daya dan dari kerajaan mendapatkan timbal balik dari hasil sumber daya dan pengajaran beberapa perangkat teknologi.
Satu hal yang membuatku terkejut, itu semua adalah rencana Mayu, sedari awal ia sudah mengaktifkan voidnya yang tak pernah disadari siapapun. Jendral akira mengatakan hal itu padaku, kami sudah berada dalam lingkaran permainannya. Tapi dengan itu ia juga telah berhasil menangkap orang-orang yang memiliki bisnis illegal beberapa waktu lalu. Aku kurang tahu jelasnya, yang jelas Mayu telah mengatasi beberapa krisis yang terjadi.
Aku melihat berita di internet setelahnya, mendapat kabar bahwa jendral Ren ditangkap sebab kesengajaannya menghancurkan kerajaan utara itu, mataku tidak dapat melihat segalanya, entah ini sebuah manuver politik karena kesalahan yang terjadi olehnya. Tapi aku tak peduli, yang jelas aku bisa mendapatkan hari-hari damaiku meski hanya sesaat untuk sekarang.
"Huff ..." Aku mengeluarkan napas panjang sembari meminum teh, seperti biasa aku hanya perlu melakukan apa yang bisa kulakukan untuk saat ini. Ada sedikit rasa kantuk yang menggerayuti mata dan ragaku.
"Ada apa Emir?" Sebuah suara memecah lamunan, terdengar suara Mayu yang saat ini sedang menganalisa sesuatu di komputer bersama dengan Akira, aku tak perlu menyebutnya Jendral lagi, karena ia tak mau dipanggil seperti itu.
"Tidak, bukan apa-apa? Sebenarnya ..." Bukan masalah penting, aku hanya bertanya apa saja yang telah terjadi sehingga ending-nya jadi seperti ini. Tak mengetahui sesuatu terkadang membuat penasaran, dan aku lebih baik mengetahuinya sekalipun hal itu buruk.
"Akira, kau memberitahu Emir semuanya?" Mayu menoleh Akira dengan wajah sedikit kekanak-kanakan, baru kali ini aku melihatnya seperti itu. Ku pikir dia adalah seorang yang selalu bersikap elegan dan berwibawa, lalu sekali-kali menjadi seorang penggoda namun ia ternyata juga memiliki sikap kekanak-kanakan.
"Tentu saja tidak, aku hanya memberitahu bahwa ini semua bagian dari rencanamu!" Akira sedikit berkeringat menanggapi Mayu cukup gagap sembari masih menganalisa program, saat ini kami sedang bekerja untuk membuat sebuah mesin pelompat dimensi yang mampu untuk menjelajah ke dunia lain, memang sebelumnya pengaturannya hanya sebuah konsep namun sekarang dengan adanya diriku mereka dapat dengan mudah selangkah untuk mencapainya.
"Emir, apa kau penasaran?"
"Jika Mayu tak mau, aku tak masalah."
"Jangan bersikap formal seperti itu."
"Ah, baiklah ... Aku memang penasaran."
"Begitu lebih baik."
Ia melemparkan pesan ke dalam gadgetku, aku melihat beratus-ratus lembar tulisan di dalamnya. Terdapat beberapa link yang bila ku buka menampilkan hologram beberapa simulasi yang akan di coba, ini semua berisi taktik yang ia rencanakan.
"Kau tak masalah memberikan ini? Bukankah ini termasuk rahasia."
"Ya, kau bisa mempelajarinya."
Sempat aku ragu apakah ada sesuatu dibalik ia memberikannya padaku, tapi sejak aku bertemu dengannya ia belum pernah melukai orang-orang sekitar dan hanya sekadar taruhan-taruhan bodoh itu. Jadi kupikir aku bisa mempercayainya. Keraguanku pun mulai hilang tanpa menunggu lama. Aku membaca lembar demi lembar apa saja yang ia rencanakan sampai saat ini, dan beberapa catatan yang sudah terselesaikan. Beberapa hal aku mulai mengerti seperti kenapa Jendral Ren ditangkap untuk meminimalisir situasi dendam yang akan terjadi, akibat perang di kerajaan utara waktu itu. Lalu kemudian soal penjahat yang banyak berkeliaran, itu memang ulah Jendral Kazuki dan dengan beberapa rencana menempatkan Jendral Akira untuk mendukungnya memperparah keadaan Kazuki yang memang sudah berambisi untuk memimpin, lalu menjatuhkannya disaat terakhir hingga ia menyadari bahwa dirinya sendiri sangat lemah. Dan ia juga dapat menangkap orang-orang yang memiliki niat jahat yang sulit terdeteksi waktu itu, ia berniat memutihkan kondisi masyarakatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RE : BUILD (Void)
Fantasy(Selesai) (Arc kedua dari RE : BUILD) Setelah penyerangan besar yang terjadi, dunia dengan peradaban lain pun kembali muncul. Emir kembali memulai petualangan bertemu dengan karakter cerita lain yang ia buat.